Percepatan Penurunan Stunting, Wabup Gresik Launching 166 Kampung KB 

GRESIK,1minute.id – Kampung Keluarga Berkualitas (KB) resmi berdiri di Kabupaten Gresik. Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah membuka kegiatan launching dan penguatan kampung Keluarga Berkualitas (KB) di Hotel Aston pada Senin, 22 Mei 2023.

Dalam kampung KB yang merupakan satuan wilayah setingkat desa, terdapat integrasi dan konvergensi penyelenggaraan pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga. Semuanya dilakukan dalam banyak dimensi guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia, keluarga dan masyarakat.

Wakil Bupati Aminatun Habibah berharap Kampung KB ini dapat memberikan penguatan pembinaan Posyandu, penguatan penanganan stunting serta dapat memberikan percepatan pembangunan sektor terkait dalam upaya meningkakan kualitas hidup keluarga dan masyarakat di tingkat desa dan kecamatan. “Saya harapkan nantinya seluruh desa di Kabupaten Gresik bisa menjadi kampung KB,” ujarnya. 

Sebagai informasi, dalam kegiatan kali ini dilakukan launching sebanyak 113 kampung KB baru dan penguatan 53 kampung KB yang sudah terbentuk terlebih dahulu. Selepas kegiatan ini, ke-166 kampung KB tersebut diharapkan bisa menghasilkan keterpaduan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana)

Bu Min-sapaan karib-Aminatun Habibah melanjutkan kampung KB bisa terwujud adanya sinergi guna melahirkan ide dan solusi terhadap permasalahan strategis yang ada.  Salah satu upaya yang ditempuh pemerintah adalah memfokuskan Program Kampung KB pada isu pencegahan stunting. Melalui Kampung KB, dapat digalang partisipasi dan sinergi berbagai lembaga yang ada di masyarakat untuk berperan mencegah stunting.

Peraturan Bupati Nomor 9 Tahun 2023 tentang percepatan penurunan stunting, melalui kerjasama semua pihak lintas sektoral antar organisasi perangkat daerah (OPD).

Untuk diketahui, Pemerintah Pusat mentargetkan prevelansi stunting nasional sampai 14 Persen pada 2024. Pada 2023, Kabupaten Gresik sesuai hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) 2022 dapat di tekan sampai 10,7%. Angka di bawah rata-rata Provinsi Jawa Timur yaitu 19,2%, serta lebih rendah rata-rata nasional yang masih pada angka 21,6%.(yad)