Kasus HIV/AIDS Meningkat, Wabup Aminatun Habibah Prihatin, Ajak Warga Ikut Wujudkan GTZ

GRESIK,1minute.id – Gresik bebas HIV-AIDS. Itu tekad Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik. Nah, untuk mewujudkan tekad itu, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) menggelar pelatihan Warga Peduli HIV/AIDS (WPA) di Kantor Bupati Gresik pada Rabu, 26 Juli 2023.

Pelatihan yang dibuka oleh Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah ini menghadirkan tiga pemeteri yakni RSUD Ibnu Sina Gresik dr Much. Fakhrudin Fakhry, Dinas Sosial Nur Faridah, dan Dinas Kesehatan Musyayadah.

“Beberapa waktu lalu dari KPA sudah mensosialisasikan hal ini kepada perempuan di Gresik. Kami memilih perempuan, karena di rasa lebih peka terhadap isu seperti ini. Maka hari ini kita lanjutkan dengan pelatihannya,” ujar Bu Min-sapaan karib-Wabup Aminatun Habibah saat membuka pelatihan.

Wabup Aminatun Habibah merasa prihatin. Sebab, kasus orang dengan HIV/AIDS (ODHA) cenderung meningkat. Pada 2021 ODHA berjumlah 65 kasus. Pada 2022 meningkat menjadi 179 kasus. “Jumlah ini meningkat 3 kali lipat,” ujar Bu Min lirih.

Sedangkan di triwulan 1/2023, tercatat 56 kasus baru. Penularan sangat tinggi. Sekitar 49 persennya berasal dari laki-laki seks laki-laki (LSL/homoseksual). Lainnya, ada anak anak, remaja, ibu rumah tangga, dan warga binaan pemasyarakatan (narapidana).

“Oleh karena itu, ini menjadi perhatian kita semua. Meskipun peningkatannya tidak sebanyak nasional yang mencapai sekitar 5.100 kasus per 6 mei 2023, tapi kita tidak bisa lengah dan berdiam diri saja,” ujar Wabup berlatar pendidik itu. Menurut Bu Min, problematik HIV/AIDS bukan hanya sebatas bidang kesehatan saja. Tetapi bisa mempunyai dampak di bidang politik, ekonomi, sosial, etnis, agama dan hukum. Bahkan berimplikasi secara nyata, cepat atau lambat dapat menyentuh semua aspek kehidupan manusia.

Untuk itu, Bu Min berharap agar setelah pelatihan ini dapat menjadi bibit dalam bersikap kepada ODHA. Misalnya seperti mengambilkan obat, mengantarkan ODHA ke tenaga kesehatan, memberikan penguatan mental, tidak mendiskriminasi ODHA, melatih keterampilan/life skill kepada ODHA, mengedukasi masyarakat/meluruskaan persepsi yang salah tentang ODHA, ikut mendorong masyarakat ibu hamil untuk screening tes HIV/AIDS dan lainnya.

“Saya harapkan, agenda hari ini dapat memberikan pengetahuan, bagaimana ibu-ibu ini bisa memberikan arahan kepada warga di sekitarnya dalam mencegah HIV/AIDS dan bersikap kepada ODHA. Terlebih dapat mengeliminir orang-orang dengan keinginan seksual menyimpang, menjadi ke arah yang benar,” tuturnya. Ikhtiar  tersebut dilakukan untuk mewujudkan target Gresik Three Zero (zero infeksi baru, zero kematian terkait AIDS, serta zero stigma dan diskriminasi). (yad)