Kapolres Gresik dan Bupati Gresik Sambangi ke Rumah Anak Dicolok Tusuk Bakso

GRESIK,1minute.id – Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom bersama Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menjenguk SAH (8). Siswi kelas 2 SD yang mengalami penurunan penglihatan diduga akibat dicolok tusuk bakso oleh kakak kelasnya di SDN 236 Gresik pada Senin, 19 September 2023. Kapolres dan Bupati membawakan mainan dan bingkisan sebagai bentuk motivasi untuk SAH.

Kapolres Gresik mengatakan kedatangannya untuk memberikan support dan memastikan proses penyidikan kasus tersebut terus berlanjut. “Hari ini dilakukan pemeriksaan psikologi korban di RS Bhayangkara, harapannya sekaligus menjadi trauma healing,” kata AKBP Adhitya Panji Anom pada Selasa, 19 September 2023. Mantan Kapolres Blitar itu melanjutkan, penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik telah memanggil 12 saksi dan meminta bantuan analisa DVR CCTV di Labfor Polda Jatim. “Secepatnya hasilnya keluar akan kami informasikan,” imbuh AKBP Adhitya Panji Anom.

Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menambahkan, pihaknya datang ke Kecamatan Menganti bersama jajaran Kepala organisasi perangkat daerah (OPD) yakni . Dinas Pendidikan, RSUD Ibnu Sina, Dinas Keluarga Berencana Pelayanan Perempuan dan Perlindungan Anak (KB,PP,PA), serta DPRD Gresik. Pihaknya turut prihatin atas apa yang dialami SAH.

“Insya Allah kami semaksimal mungkin mendampingi korban, agar traumanya tidak berkepanjangan. Sehingga mentalnya bisa pulih, dan melanjutkan sekolah kembali,” tutur Gus Yani, sapaan Bupati Gresik. Usai kejadjan 7 Agustus 2023 lalu itu, korban diketahui trauma dan takut untuk pergi bersekolah.

“Dinas Pendidikan dalam waktu dekat juga survei mencarikan sekolah baru untuk korban, Pindah sekolah di sekitar Randupadangan. Sekolah sekitar tetangga desa, mana yang cocok dan mana yang menyenangkan, sehingga korban bisa kembali sekolah. Masa depannya masih panjang, mengejar cita – cita,” katanya.

Lanjut pihaknya juga menegaskan akan membantu pemeriksaan dan pengobatan SAH. Salah satunya terkait pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging atau MRI di Surabaya. Pemeriksaan MRI adalah pemeriksaan medis menggunakan teknologi magnet serta gelombang radio untuk mengidentifikasi kondisi tubuh pasien.

“Kalau mental dan psikologi korban sudah normal, pemeriksaan MRI akan dilakukan besok atau lusa. Semoga tidak ada yang membahayakan pada mata korban,” pungkasnya. 

Kasus dugaan kekerasan terhadap anak berinisial SAH, 8, siswa sekolah dasar (SD) di Kecamatan Menganti menjadi trending topik di sejumlah platform media sosial. Anak korban yang berjenis kelamin perempuan ini dicolok tusuk bakso yang diduga dilakukan oleh kakak kelasnya. Sebelumnya, anak korban ini juga kerap mengalami bullying. Meski sekolah diduga berusaha menutupi perkara tersebut namun akhirnya tetap mencuat ke permukaan. Pepatah: Serapat-rapat menyimpan bangkai, bau busuk pasti akan tercium. (yad)