Musrenbang Anak 2025, Gen Z Sodorkan 9 Usulan, Salah Satunya Transportasi Khusus Anak

GRESIK,1minute.id – Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah terus mendorong generasi (Gen) Z turut aktif dalam pembangunan di Kabupaten Gresik. Caranya, mereka memberikan masukkan dan usulan kepada pemerintah kabupaten (Pemkab) Gresik untuk pembangunan pada 2025 mendatang. Ide dan usulan itu mereka tuangkan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Anak 2024 yang digelar di Hotel Khas pada Kamis, 22 Februari 2024.

“Anak-anak dilibatkan, karena seperempat  penduduk Gresik dihuni oleh mereka. Anak-anak ini pula yang akan menjadi tumpuan pembangunan Indonesia termasuk di Kabupaten Gresik,” kata Wabup Aminatun Habibah saat membuka Musrenbang yang dihadiri 53 Anak pada Kamis, 22 Februari 2024.

Puluhan peserta yang usianya dibawah 18 tahun ini dari berbagai komunitas Gresik. Antara lain, forum anak sekolah, fasilitator forum anak, wartawan sayang anak (Warsana), dan perwakilan anak disabilitas. Ia melanjutkan hasil usulan Musrenbang anak tahun ini relatif berkurang. Pada tahun lalu, usulan yang diberikan ada 26 poin, sedangkan tahun ini hanya 9 poin.

“Ini menandakan banyak usulan anak-anak yang telah direalisasikan oleh Pemkab Gresik,” kata Bu Min-sapaan karib-Aminatun Habibah sambil mencontohkan pembatasan jam operasional kendaraan berat. Pembatasan jam operasi kendaraan berat, memberikan dampak keamanan berkendara. “Dampak pembatasan operasional kendaraan berat ini, keamanan berkendara baik itu anak-anak maupun dewasa, dan efeknya telah kita rasakan sendiri, khusus di Gresik Utara,” ujarnya.

Smbilan poin  usulan yang diajukan adalah tersedianya fasilitas publik untuk anak tuna daksa seperti kursi roda di tempat umum, memperketat penerapan zona/ruangan bebas asap rokok, menambah ruang bermain ramah anak, menyediakan tempat rehabilitasi anak anak ABK yang mengalami perundungan, peninjauan dan pengawasan lembaga alternatif serta mengadakan penilaian layak anak di panti asuhan.

Kemudian, memberikan akses jalan dan trotoar yang aman bagi anak difabel, pengadaan transportasi layak anak dan memperketat jam operasional kendaraan besar, pengadaan ruang ibadah non muslim di setiap sekolah, dan program pelatihan khusus serta program pembelajaran inklusif untuk orang tua. (yad)