TMA Tren Naik, Kali Lamong Siaga Merah

GRESIK,1minute.id – Tinggi muka air atau TMAKali Lamong semakin tinggi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Gresik menginggatkan kepada warga yang berada di daerah aliran sungai atau DAS Kali Lamong meningkatkan kewaspaan banjir. 

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik  BPBD Gresik F.X. Driatmiko Herlambang mengatakan, pihaknya bersama para relawan meningkatkan pemantauan sepanjang Kali Lamong. “Sebab, TMA cenderung meningkat. Bahkan, ada sudah menyentuh siaga merah,” ujar Miko-sapaan-F.X. Driatmiko Herlambang pada Kamis, 2 Januari 2024. 

Curah hujan yang tinggi di bagian hulu Kali Lamong yakni Mojokerto dan Lamongan membuat kecenderungan TMA di Gresik mulai dari Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerme hingga Kebomas tren meningkat. “Ditambah dengan air laut pasang sehingga air dari Kali Lamong tidak mengalir ke laut,” ujarnya.

Dalam pantauan manual yang dilakukan oleh BPBD dan relawan pada Selasa, 2 Januari 2025 mulai pukul 00.00 hingga pukul 12.00 WIB, tinggi muka air naik nyaris 1 meter tepatnya 0,7 meter. Pukul 00.00 WIB TAM 3,9 meter, pada pukul 12.0p WIB TMA 4,60 meter. 

“Siang tadi hulu Kali Lamong di Desa Bengkelolor, Benjeng siaga merah,” terang Miko. Ia mengatakan, normalisasi Kali Lamong yang dilakukan Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Gresik berdampak positif bagi warga yang berada DAS Kali Lamong. “Kalau tidak ada retarding basin (kolam penampungan sementara di Desa Tambakberas, Kecamatan Cerme, Red) mungkin air sudah meluber,” ujarnya.

Pemkab Gresik di masa kepemimpinan Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah telah melakukan normalisasi sepanjang Kali Lamong. Meskipun, normalisasi Kali Lamong belum bisa membebaskan warga di sepanjang Kali Lamong dari bencana hidrometeorologi yang sudah bertahun-tahun ini. Namun, sejak normalisasi itu banjir Kali Lamong cepat surut. (yad)