GRESIK,1minute.id – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersama Wakil Bupati Gresik dr. Asluchul Alif meninjau dapur umum di Balai Desa Kedungrukem, Kecamatan Benjeng, Gresik, Minggu malam, 2 Maret 2025. Hujan deras yang mengguyur wilayah hulu membuat Kali Lamong kembali meluap.
Badal Tarawih, Gus Yani dan dr Alif berangkat menuju ke Desa Kedungrukem, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Desa Sedapurklagen, satu dari lima desa di Kecamatan Benjeng mengalani dampak terparah akibat banjir susulan Kali Lamong. Data BPBD Gresik terdapat 300 unit rumah yang tergenangi air dengan ketinggian 10-30 centimeter. Sejumlah, fasilitas umum atau fasum seperti SDN, TK, PAUD, Masjid dan Pustu.
Mereka meninjau rumah warga lalu mengunjungi Balai Desa Kedungrukem, tempat dapur umum Pemkab Gresik didirikan untuk menyediakan makanan sahur dan berbuka bagi warga terdampak.
“Kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan Wabup, Sekda, Dinas PUTR, Dinsos, BPBD, serta para camat di wilayah terdampak. Ada sejumlah langkah antisipasi yang kita bahas, terutama karena curah hujan tinggi dalam dua hari terakhir menyebabkan air Kali Lamong kembali meluap,” ujar Gus Yani-sapaan akrab-Fandi Akhmad Yani.
Gus Yani , baru tiba ke Gresik setelah 8 hari mengikuti retret atau Pembekalan Kepala Daerah (Gubernur, Wali Kota dan Bupati) di Akmil Magelang, Jawa Tengah. Memakai Tshirt warna hitam dan topi hitam ketika meninjau lokasi banjir. Karena ada warganya yang berada di Daerah Aliran Sungai atau DAS Kali Lamong mendapat musibah banjir, Gus Yani didampingi dr Alif tanpa istirahat meninjau ke lokasi banjir.
Ia menambahkan, karena bencana ini terjadi di bulan Ramadan, Pemkab Gresik memutuskan mendirikan dapur umum untuk membantu warga yang menjalankan ibadah puasa. “Kami ingin memastikan warga terdampak tetap bisa sahur dan berbuka dengan baik. Semoga air cepat surut dan hujan tidak turun lagi malam ini, sehingga luapan air bisa terkendali,” tambahnya.
Berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, Senin, 3 Maret 2025 sejumlah wilayah di Kabupaten Gresik mengalami hujan inrensitas ringan. Wilayah tersebut, antara lain, Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerne, dan Menganti.
Sedangkan, di Gresik bagian Utara atau DAS Bengawan Solo, hujan intensitas ringan terjadi di Kecamatan Dukun, Bungah, Panceng, Ujungpangkah, Sidayu dan Manyar.
Gus Yani mengatakan, selain penanganan kegawatdaruratan, pihak telah melakukan diskusi bersama jajaran terkait, Pemkab Gresik merancang sejumlah langkah percepatan penanganan banjir, termasuk pembangunan kolam retarding basin atau kolam retensi sebagai penampung air sementara.
“Tahun ini sudah ada pembebasan lahan untuk kolam retarding basin kedua, seperti yang sudah dilakukan di Kecamatan Cerme. Kami berharap pembebasan lahan untuk percepatan pembangunan kolam retensi di sepanjang sungai Kali Lamong dapat segera dimulai,” kata Gus Yani.
Ia optimistis, jika proyek ini terealisasi, risiko banjir di kawasan sekitar Kali Lamong bisa berkurang secara signifikan.
“Kolam retensi di Cerme memang sudah optimal, tapi kapasitas tampungannya terbatas. Oleh karena itu, tahun ini kami mulai membangun kolam retensi kedua di Balongpanggang. Kami juga berharap DPRD Gresik dapat mendukung optimalisasi anggaran untuk proyek ini,” jelasnya. (yad)