Momen Gus Yani Salati Jenazah Nakes RSUD Ibnu Sina yang Gugur karena Covid-19

GRESIK,1minute.id – Suasana duka menyelimuti RSUD Ibnu Sina Gresik. dr Zainul Arifin Sp.OG wafat pada Senin, 5 Juli 2021. Dokter spesiliasi kandungan itu meninggal karena terpapar corona virus disease 2019. 

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani serta puluhan  dokter dan perawat di rumah sakit milik Pemkab Gresik itu memberikan penghormatan terakhir kepada dokter yang dikenal berjiwa sosial itu.

Bupati Fandi Akhmad Yani, Direktur RSUD Ibnu Sina Gresik dr Rudyanto Dwi Agustomo Sp.PDterlihat ikut menyalatkan jenazah di halaman rumah sakit berlokasi di Jalan DR Wahidin Sudirohurodo, Kecamatan Kebomas, Gresik itu. 

Usai salat jenazah, puluhan tenaga medis dan peramedis terlihat tidak bisa menahan air mata ketika mobil ambulan yang membawa jenazah dr Zainul Arifin meninggalkan halaman rumah sakit milik Pemkab Gresik. Wafatnya dokter Zainul Arifin menambah panjang jumlah tenaga kesehatan yang meninggal akibat terpapar wabah yang berawal dari Wuhan, Tiongkok itu.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan, pemkab Gresik kehilangan sosok dokter yang berjiwa sosial tinggi itu. “Secara pribadi dan atas nama Pemkab Gresik turut berduka cita sedalam-dalamnya, mudah-mudahan amal baik almarhun diterima oleh Allah SWT. Dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran,”kata Gus Yani-panggilan-Bupati Fandi Akhmad Yani pada Senin malam, 5 Juli 2021.

Direktur RSUD Ibnu Sina dr Rudyanto Dwi Agustomo Sp.PD menuturkan, dirinya juga kehilangan dengan sosok dr Zainul Arifin Sp.OG yang mendahului dirinya. “Dokter Zainul Arifin adalah dokter kedua yang meninggal terpapar Covid-19,”kata Rudydnto dengan suara lirih.

PENGHORMATAN TERAKHIR : Seorang nakes sambil membawa kenangan foto almarhum berjalan di depan mobil jenazah dr Zainul Arifin Sp.OG di halaman RSUD Ibnu Sina Gresik pada Senin, 5 Juli 2021. (Foto : Chusnul Cahyadi/1,minute.id)

Sedangkan, secara keseluruhan tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19 cukup banyak. 

Ia pun berpesan kepada masyarakat Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik untuk bersatu padu untuk menjalankan protokol kesehatan. “Kondisi saat ini tidak bida dianggap remeh. Ayo bersatu padu menjalankan prokes. Gresik Jaman Now (Jangan Kemana-mana, Nang Omah Wae),”kata dokter spesialis penyakit dalam ini.

Sementara rekan almarhum, dr Bambang Priadi SpOG menyatakan dirinya mengenal almarhum hampir 10 tahun dan selalu mengutamakan pelayanan terhadap pasien sewaktu bertugas sebagai dokter. “Selain menjalankan profesi sebagai dokter. Almarhum juga aktif di organisasi profesi kedokteran dan sosial. Sebagai sahabat dan mitra merasa kehilangan utamanya terhadap dokter kandungan,” katanya. Selamat jalan dokter. Semoga husnul khotimah. (yad)