Nyaman, Bisa Pilih Kamar Lagi, Rumah Flat untuk Karantina PMI dan Mahasiswa

Karantina


GRESIK,1minute.id – Nandia terlihat semringah. Mahasiswa di Taiwan asal Gresik itu tidak menyangka bisa bertemu dengan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani di rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Desa Kambingan, Kecamatan Cerme, Gresik pada Sabtu, 24 Juli 2021.

Nandia adalah satu dari delapan orang yang menjalani karantina di rumah flat tersebut. Pemerintah kabupaten (Pemkab) Gresik menjadikan rumah bertingkat berkapasitas 168 orang menjadi tempat singgah sementara bagi mahasiswa dan tenaga migran Indonesia (PMI) pulang dari luar negeri. Penghuni bisa memilih kamar sendiri. 

Sebelumnya tempat isolasi mahasiswa dan PMI dipusatkan di Stadion Gelora Joko Samudro (G-JOS). Seiiring peningkatan kasus baru Covid-19 sebulan belakangan ini, Pemkab Gresik meningkatkan status stadion berlokasi di Jalan Veteran, Desa Segoromadu, Kecamatan Kebomas itu sebagai rumah sakit lapangan indoor. Pasien terpapar Covid-19 kategori ringan ditempatkan di lantai III. Sedangkan, pasien kategori sedang di lantai II yang dilengkapi oksigen medis.

Sekitar pukul.12.30 Gus Yani, Kasdim 0817 Gresik Mayor Slemet Riadi, Kabag Ops Polres Gresik Kompol Muhammad Zainal Arifin tiba di rumah flat Desa Kambingan. Mereka disambut Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukinan (Perkim) Gresik Achmad Washil Mifrahul Rachmad, dan muspika Cerme.

AMAN : (kanan) Bupati Fandi Akhmad Yani bersama Nandia, mahasiswa di Taiwan asal Gresik yang sedang menjalani karantina di rusunawa Kambingan, Kecamatan Cerme, Gresik pada Sabtu, 24 Juli 2021 ( Foto : Chusnul Cahyadi/1minute.id)

Gus Yani-sapaan akrab -Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani melihat kondisi kamar dan berdialog langsung dengan penghuni di rumah flat itu. Bahkan, Gus Yani berdialog dengan penghuni cukup dekat. “Ini kami sedang sama Mbak Nandia, asli GKB dari kuliah di Taiwan yang hari ini pulang. Kita karantina dulu,”kata Gus Yani. 

Mantan Ketua DPRD Gresik itu menambahkan, tempat untuk karantina ini bagus dan representatif. Bahkan, segala fasilitas tersedia, sehingga nyaman. “Kami siapkan untuk tempat karantina kepulangan saudara kita yang bekerja atau kuliah di luar negeri. Kami pastikan agar mereka sehat ketika kembali ke keluarga,” katanya.

Gus Yani menyatakan, pemerintah daerah menyiapkan 42 ruangan untuk karantina. Satu ruangan bisa dipakai empat orang. Sehingga, seluruh ruangan bisa dimanfaatkan 168 orang. Ia menyebut sebelum dikarantina di daerah, para warga yang datang dari luar negeri ini sudah menjalani sekrening mulai sampai dari Bandara Juanda. Kemudian, dikarantina beberapa hari oleh Pemprov Jatim. Jika hasil positif langsung isolasi di Surabaya. 

“Kita terima sudah negatif, namun kami tetap sediakan tempat karantina. Kita ngak lepas, sebelum pulang disekrening lagi, pulang pasti sehat. Dan dipastikan bebas dari Covid,”tegasnya. Nandia mengaku fasilitas tempat karantina di rumah flat sangat memadai. “Enak dan nyaman,”kata Nandia sambil membetulkan letak kacamatanya. (yad)