Mempermudah UMKM Kantongi NIB, Bupati Gresik Mendapatkan Apresiasi dari Menteri Investasi/BKPM


GRESIK,1minute.id – Kinerja DPM-PTSP Gresik dalam kecepatan memberikan pelayanan nomor induk berusaha (NIB) menuai apresiasi dari Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. 

Penghargaan diberikan oleh Bahlil Lahadalia kepada Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani di Graha Institut Teknologi Surabaya (ITS) pada Rabu, 22 Desember 2021. Apresiasi diberikan oleh Kementerian Investasi/BKPM kepada Bupati Fandi Akhmad Yani atas partisipasinya dalam Penerbitan dan Pembagian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Perorangan. 

Menurut Bahlil Lahadalia, Kementerian Investasi/BKPM melaksanakan percepatan pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB), Kemenkop UKM melakukan pendampingan dan pembinaan dalam proses NIB.
Saat ini, kata Bahlil, proses pengurusan NIB dilakukan melalui aplikasi Online Single Submission (OSS) Indonesia yang dapat diunduh pada Google Playstore. Artinya, pelaku usaha dapat secara mudah mendapatkan NIB melalui perizinan online dengan menggunakan sistem OSS Berbasis Risiko.

“Jawa Timur merupakan penggerak perekonomian kedua di Indonesia. Sebanyak 70 persen banyak melibatkan dari UMKM,” ujarnya. Penyerahan penghargaan itu dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.

Kemudian Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Walikota Surabaya Ery Cahyadi, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron, Walikota Mojokerto Ika Puspitasari, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, dan Rektor ITS Prof. Mochamad Ashari. Serta ratusan pelaku UMKM perorangan dari 4 Kabupaten dan 2 Kota di Jawa Timur yang telah mengantongi NIB.

“Kedepan pihaknya menggelar Milenial Job Center dengan menggandeng talenta-talenta IT Jawa Timur untuk melakukan pendampingan pemasaran melalui digital buat UKM,”tambahnya. Bahlil menegaskan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah akan hadir untuk membantu dan memastikan program pendampingan pembiayaan secara nyata kepada pelaku UMKM. “Kami akan lakukan pembersihan terhadap oknum-oknum yang menguntungkan dirinya sendiri dan mengorbankan pelaku UMKM,”tegasnya.

Kemudian pembiayaan kepada UMKM antara lain dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia. BRI akan melakukan 40 persen untuk Ultra Mikro dan UKM kita memastikan yang dibawah Rp 400 juta dengan 13.700 UKM. Pasalnya UKM merupakan Pondasi Bangsa Indonesia dalam usaha dan menciptakan lapangan kerja. “Pelaku UKM merupakan pahlawan dimana 99,6% termasuk dari Mikro yang naik kelas dari Informal ke Formal,”katanya. 

Melalui Nomor Induk Berusaha (NIB) nantinya pelaku UKM akan dilakukan pendampingan sampai pembiayaan untuk membuat komponen di sistem produksi hingga pemasarannya. “Presiden sudah menginstruksikan untuk menaikkan kredit perbankan termasuk porsi KUR (kredit usaha rakyat) untuk pelaku UKM dalam pembenahan dan mengembangkan usahanya agar UMKM bangkit dan terus tumbuh,”pungkasnya. (yad)