Gubernur Pesan Kain Tenun untuk ASN Pemprov Jatim, Pengerajin Kain Tenun Desa Wedani Semringah

GRESIK,1minute.id –  Kampung Devisa Desa Wedani, Kecamatan Cerme , Gresik kedatangan tamu istimewa pada Jumat, 4 Januari 2022. Tamu itu adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Gubernur perempuan pertama itu tidak hanya berkunjung di sentra pengrajin sarung tenun itu. 

Tapi, mantan Menteri Sosial itu memesan kain tenun yang mayoritas mempekerjakan kaum hawa itu. Khofifah merencanakan kain tenun pesanannya digunakan untuk seragam pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim. 

Khofifah tiba di Koperasi Wedani Giri Nata (WGN) sekitar pukul 16.00. Orang nomor satu di Pemprov Jatim mengamati langsung satu per satu kain tenun produksi WGN yang sudah masuk pasar ekspor di mancanegara itu. Khofifah tersenyum senang. Ia pun mengapresiasi hasil karya tangan pengrajin tenun di Desa Wedani itu.

Khofifah menyebut, dirinya sudah banyak melihat di berbagai tempat hasil tenun di beberapa daerah. Dan, tenun di Desa Wedani ini ada sinergitas antarelemen antara Pemkab Gresik dan Bea Cukai. “Disini ada inovasi kerativitas jejaring, desainer, bahan baku, marketplace akses. Semuanya harus menyatu. Dan kebersatuan tim seluruh di Gresik dan dikuatkan di Desa Wedani,”katanya. 

Dikatakan, hasil tenun ini tentu menjadi inspirasi bagi daerah penghasil tenun lainnya dari beberapa generasi. “Kalau di Desa Wedani ini sudah generasi ke empat dengan komunal branding WGN,”imbuhnya. “Bea Cukai, Perindag, dan pelaku tenun semuanya luar biasa,”sambungnya.

Kepala Desa Wedani Hadi Sanjaya mengaku saat ini pemesanan tenun di desanya semakin meningkat. Dan saat Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa datang pun memesan tenun untuk seragam Dinas Provinsi Jatim. “Alhamdulillah tadi Bu Khofifah pesan tenun untuk baju dinas Aparatur Sipil Negara (ASN) se-Provinsi Jawa Timur,”katanya.

Dikatakan, pemesanan untuk pegawai ASN Pemprov itu tentu akan ada motif khusus yang direncanakan. “Kita tunggu saja, karena masih proses pemesanan yang akan dijadikan seragam dinas. Dan tadi disuruh untuk tenun panjang,”ujarnya. 

Hadi bersyukur dimasa pandemi Covid-19 yang belum berujung pesanan terus mengalir. Permintaan melonjak. Hadi optimistis bersama 61 pengusaha tenun bisa memenuhi pesanan. “Satu pengrajin biasanya menghasilkan satu tenun. 61 pengusaha dikali 20 pekerja menghasilkan sekitar 1.200 tenun. Begitupun dengan ekspor ke Timur Tengah berjalan lancar. Dengan dibantu Bea Cukai, Diskoperindag, Gading Mas,”kata bersemangat. (yad)