Kisah Mualaf Devan Gunawan, Aktivis Ormas Di Gresik Merasakan Perubahan Hidup Yang Luar Biasa 

GRESIK,1minute.id  – Marhaban Yaa Ramadan.  Bulan suci yang paling di tunggu umat muslim di dunia itu telah tiba. Pemerintah Indonesia telah menetapkan 1 Ramadan 1443 Hijriah pada Minggu, 3 April 2022. Bagi Devan Gunawan, 47, bulan suci Ramadan ini terasa lebih indah. “Ini kali ketiga Saya puasa Ramadan,”kata Devan dihubungi selulernya pada Minggu, 3 April 2022.

Devan menjadi mualaf pada 13 Juli 2019. Dia mengaku mengucapkan syahadat dengan bimbingan Moh Qosim. “Awalnya Saya meminta bantuan Pak Bagus (Bagus Sasmita, Guru SMA Negeri 1 Kebomas,Red) untuk menjadi mualaf,”imbuhnya. Perubahan yang luar biasa pasca hijrah menjadi muslim. Hal itu yang membuat dia tetap istikamah sampai sekarang. “Sekarang Saya diberi amanah sebagai ketua untuk pencarian donator di UPZ di Masjid Agung Gresik,”katanya. 

Kebahagiaan yang dirasakan oleh Devan ini melalui perjuangan panjang. Devan harus berakit-rakit ke hulu. Sakit-sakit dahulu. Ia menceritakan paskagagal menjadi anggota legislatif harus mengalami penderitaan panjang. Hutang menumpuk. Devan digugat cerai oleh istrinya.

Anak semata wayang ikut istri yang non muslim itu. Devan memutuskan indekos. Selama 3 bulan. Kurun waktu itu Devan melakukan perenungan. Dia mendatangi sejumlah tempat pengajian. Di musala atau masjid atau majelis-majelis kajian agama. 

Devan juga menemui sejumlah orang untuk berdiskusi tentang agama Islam. Devan semakin mantap masuk Islam. Pada 13 Juli 2019 Devan mengucapkan kalimat Syahadat dibimbing oleh Moh Qosim saat itu masih menjadi Wakil Bupati Gresik. Devan kemudian mendapatkan “tumpangan” rumah gratis di Desa Padeg, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. 

Rumah tingkat itu suwung atawa kosong selama 2 tahun. Ada 4 orang yang berminat menempati rumah kosong itu.”Tiga orang sudah  berkeluarga. Tapi, pemilik rumah memilih Saya belum berkeluarga,”katanya.  Dirumah itu, Devan semakin mempertebal dan memperdalam tentang Islam. Ia rajin mengikuti kegiatan di masjid.

“Selama 8 bulan Saya menempati rumah itu secara gratis,”katanya.  Kehidupan Devan semakin bahagia ketika bertemu seseorang perempuan. Ia seorang janda yang usianya lebih dewasa dari Devan. Mereka memutuskan untuk menikah.

“Saya bertemu dengan istri Saya menemukan kebahagiaan lahir batin membimbing saya untuk lebih baik lagi serta istikamah menjalankan syariat Islam yang sesungguhnya. Alhamdulillah, hidup saya bisa bermakna lagi semoga saya bisa menjadi mualaf yang lebih baik, bermanfaat serta bisa menginsiparasi bagi non muslim lainnya. Semoga mendapatkan hidayah,”katanya. 

“Alhamdulillah, ini semua hidayah dari Allah SWT,”ucapnya dengan nada bersyukur. Devan dan keluarga kini tinggal di Kompleks Perumahan Gresik Kota Baru (GKB). Jejak Devan menjadi mualaf itu kemudian diikuti anak semata wayangnya dari pernikahan pertamanya. “Anak saya sekarang mondok,”ujarnya. (yad)