Aam, Pelukis Difabel Bertemu Presiden Jokowi : Momen Istimewa, Bersejarah Dalam Hidupnya

GRESIK,1minute.id – Hati Muhammad Amanatullah berbunga-bunga. Pelukis yang lahir dengan tubuh pendek itu bisa bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo pada Rabu, 20 April 2022. Aam-sapaan-Muhammad Amanatullah pun menyerahkan karya lukisan wajah Presiden ke-7 Indonesia itu saat melakukan kunjungan kerja ke Pasar Baru Gresik (PBG). 

Kehadiran anggota AMFPA (Association Mouth and Foot Painting Artists/perkumpulan seni lukis kaki dan mulut) bermarkas di Eropa itu atas undangan Dinas Sosial (Dinsos) Gresik. “Alhamdulillah besok (Kamis,Red) saya di undang Dinsos Gresik tepatnya di Pasar Gresik. Sda pak Jokowi (Presiden),”kata Aam dalam pesan WhatsApp kepada 1minute.id pada Rabu, 19 April 2022.

Pemuda difabel kelahiran 4 Mei 1993 diminta untuk menyerahkan lukisannya kepada mantan Wali Kota Surakarta itu. Selama dua hari, sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) itu nyaris tidak bisa tidur nyenyak. Deg-degan karena bakal bertemu dengan Presiden Jokowi. 

“Perasaan sangat senang sekali bisa bertemu bapak Jokowi. Ini momen yang sangat istimewa bagi sejarah hidup saya,”kata dengan tersenyum bangga dan senang. 

Aam butuh waktu hitungan hari untuk bisa menyelesaikan lukisan wajah Presiden Jokowi memakai jas warna hitam, baju warna putih dan memakai kopyah warna hitam itu. Jokowi terlihat tersenyum.  Lukisan wajah diatas kanvas menggunakan cat akrilik begitu apik. “Pak Presiden tersenyum. Dan ucapan terima kasih,”ucapnya. 

KARYA MUHAMMAD AMANATULLAH: Lukisan wajah Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo karya Aam, Pelukis Difabel dari Gresik (FOTO: Muhammad Amanatullah for 1minute.id)

Aam pemuda multitalenta. Ia terlahir dengan tubuh pendek. Kedua tangan dan kaki pendek. Namun, pemuda difabel kelahiran 4 Mei 1993 itu tidak pernah berhenti memberikan manfaat untuk masyarakat. Ia pemuda multitalenta. Mengajar ngaji bagi anak-anak di tempat pendidikan Alquran (TPQ) di kampung di Jalan RA Kartini Gang XVI Nomor 21, Kelurahan Sidomoro, Kecamatan Kebomas, Gresik. 

Melukis dan sesekali tampil sebagai motivator secara hybrit maupun dalam jaringan (daring). Aam, panggilan akrabnya, menjadi motivator di sejumlah pertemuan di sejumlah perguruan tinggi di Jawa Timur. Antara lain, di Universitas Negeri Sunan Ampel (Uinsa) Surabaya, Universitas Brawijaya (UB) Malang dan Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), tempat Aam kuliah di Fakultas Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

Ditemani sepeda roda tiga buatan orang tuanya, Aam tampil percaya diri. Sepeda tanpa mesin. Roda sepeda bergerak dengan dorongan dua kaki Aam yang pendek itu. Sepeda itu bergerak. “Kali terakhir Saya tampil sebagai motivator melalui zoom bersama dengan kumpulan mahasiswa Nusantara,”kata Aam dikonfirmasi 1minute.id melalui selulernya pada Selasa, 21 Februari 2022.

Keterbasatan fisik tidak membuat alumnus SMP Negeri 4 Gresik itu terhenti memberikan manfaat bagi orang lain. Apalagi, Aam , pemuda multitalenta. Ia memiliki kelebihan yang tidak dimiliki kebanyakan orang lainnya. 

Aam, memiliki keahlian melukis. Ia melukis dengan kakinya. Sejak 2016, Aam tergabung di dalam perkumpulan seni lukis kaki dan mulut bermarkas di Eropa. Namanya, AMFPA ( Associationof Mouth and Foot Painting Artists). “Saya satu-satunya pelukis asal Gresik yang tergabung di AMFPA,”kata Aam. 

Ditengah kesibukan itu, Aam tetap bisa menyelesaikan studinya di Jurusan PGSD UMG. Pada 25 Maret 2022  menyandang gelar sarjana. Gelar sarjana menjadi impian Aam selepas lulus di SMA Semen Gresik. Namun, kondisi keuangan keluarga membuat ia menunda meraih mimpinya itu. Ia terus berkarya serta mengajar melukis anak-anak berkebutuhan khusus di UMG. “Alhamdulillah, ada dua orang donatur yang membiayai saya sampai lulus ini,”,ungkapan dengan mengucap rasa syukur berulangkali.

Kini, Aam berusaha mewujudkan mimpinya memiliki galeri seni lukis. “Masih belum teralisasi. Lukisan belum banyak juga. Di rumah juga tidak ada tempat ,”katanya. (yad)