Tradisi Sanggring Kolak Ayam Lebih Meriah, Panitia Sediakan 3 Ribu Takjil untuk Tamu

GRESIK,1minute.id –  Tradisi Sanggring Kolak Ayam di Masjid Jamik Sunan Dalem, Desa Gumeno, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik terasa lebih meriah pada Minggu, 24 April 2022.

Sebab, tradisi yang masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WTBI) memasuki ke-497 Tahun digelar setiap 23 Ramadan ini terbuka untuk umum. Selama 2 tahun, tradisi dilakukan secara terbatas karena pandemi Covid-19. Panitia Sanggring Kolak Ayam yang semuanya kaum Adam itu hanya membagikan kepada masyarakat desa setempat. 

Namun, tahun ini Sanggring Kolak Ayam terbuka untuk umum.  “Tadi kami menyediakan 543 porsi (piring,)”kata Ketua Panitia Sanggring Kolak Ayam ke-497 Didik Wahyudi pada Minggu, 24 April 2022. Ia menyebutkan setiap porsi bisa dikonsumsi 20-an orang. “Jadi untuk tamu kami sediakan 3 ribu orang,”imbuhnya. 

Untuk memasak ratusan porsi Kolak Ayam itu, panitia membutuhkan ayam 250 ekor ; gula merah 750 kg ; kelapa 700 butir ; jinten bubuk 50 kg ; bawang daun 200 kg dan air 1.500 liter.Tradisi turun temurun ini, salah satu momen yang dinantikan masyarakat Gresik maupun luar Kabupaten Gresik.  Sebab, tradisi ini digelar setahun sekali. Tepatnya setiap 23 Ramadan. 

Untuk diketahui, panitia Sanggring Kolak Ayam ini semua kaum adam. Mulai belanja, meracik bumbu, memasak hingga menyajikan kepada masyarakat semua kaum adam.  

Kolak Ayam ini  disajikan untuk berbuka bersama di masjid Jamik Sunan Dalem. Kolak ayam merupakan makanan takjil atau makanan pembuka untuk berbuka puasa yang sifatnya hanya sementara. Tradisi ini berasal dari suatu riwayat, di saat pelarian Sunan Dalem di Desa Gumeno. Sunan Dalem jatuh sakit dan dapat disembuhkan dengan memakan Sanggring ini.

KAUM ADAM : Panitia Sanggring Kolak Ayam yang semuanya Kaum Adam menyiapkan masakan untuk Warga setempat dan tamu pada Minggu, 24 April 2022 ( FOTO : Panitia Sanggring Kolak Ayam for 1minute.id)

Menurut Babad Gresik, Sunan Dalem adalah putra dari Sunan Giri yang memerintah di Giri Kedaton. Sunan Giri meninggal pada 1506 M, kemudian kekuasaan Giri Kedaton digantikan oleh putranya yaitu Sunan Dalem. 

Di tengah kebingungan penduduk tersebut, Sunan Dalem mendapat petunjuk dari Allah SWT lewat mimpi agar membuat suatu masakan untuk obat. Esok harinya Sunan Dalem memerintahkan semua penduduk supaya membawa seekor ayam jago berumur sekitar satu tahun atau jago lancur ke Masjid.

Maka segera lah semua penduduk membawa seekor ayam jago untuk dimasak dengan santan kelapa, jinten, gula merah dan bawang daun. Setelah masakan selesai, Sunan Dalem memerintahkan kepada penduduk Gumeno agar membawa ketan yang sudah dimasak. Pada saat itu bertepatan dengan Bulan Ramadan sehingga ketika tiba waktu Maghrib (waktu berbuka puasa), Sunan Dalem dan semua penduduk berbuka bersama di masjid. Masjid Jamik Sunan Dalem di Desa Gumeno, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik dibangun pada 1539 M atau 946 Hijriah.

Akhirnya Sunan Dalem mendapat Hidayah, Ma’unah serta Inayah dari Allah sehingga beliau sembuh dari sakit yang dideritanya setelah menyantap masakan tersebut. (yad)