Densus 88 Anti Teror Datangi Kantor Bupati Gresik untuk ini

GRESIK,1minute.id – Densus 88 Anti Teror datang ke Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik pada Kamis, 13 Oktober 2022. Kedatangan tim Detasemen Khusus Anti Teror kali ini bukan untuk melakukan penangkapan pelaku terorisme. Kedatangan Detasemen Khusus Anti Teror dipimpin oleh Kanit 1 Subdit Kontraideologi Direktorat Pencegahan Densus 88 AKBP Moh Dofir ini untuk bersilaturrahmi dengan para dai.

Silaturahmi untuk menangkal paham radikalisme berkedok agama ini dipusatkan di Ruang Mandala Bhakti Praja Kantor Bupati Gresik. Kedatangan tim Densus 88 Anti Teror disambut oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.

Bupati Gresik Fandi Akmad Yani dalam sambutannya menyampaikan, bahwa toleransi dan suasana damai harus dijaga dengan baik demi keutuhan bersama. Disamping itu, dai dan khatib berperan penting dalam membawa pesan perdamaian serta mengarahkan masyarakat untuk menghindari pemikiran dan perilaku intoleransi dan radikalisme. “Dai dan khatib memegang peran sentral, mengingat pemeluk agama Islam menjadi mayoritas di Gresik,”ujar Gus Yani-sapaan-Fandi Akhmad Yani. 

Gus Yani berharap dai dan khatib mampu sebagai penyejuk umat dengan menebarkan pemahaman yang bernuansa perdamaian.

“Mari berikan masyarakat contoh perilaku yang mencerminkan kebaikan dan perdamaian melalui uswatun khasanah. Terlebih, agama hadir untuk membimbing dan mengajak ke arah kebaikan dan perdamaian,”katanya.

Silatilurahmi ini bertujuan untuk menumbuhkan Islam yang damai dan cinta tanah air guna mencegah intoleransi dan radikalisme di Indonesia. Kabupaten Gresik sendiri menjadi titik ke-18 pelaksanaan kegiatan ini. Nantinya, agenda sama akan dilaksanakan merata di berbagai wilayah Indonesia oleh Direktorat Pencegahan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror.

Sementara itu, Kanit 1 Subdit Kontraideologi Direktorat Pencegahan Densus 88 AKBP Moh Dofir menjelaskan, silaturahmi ini menggandeng dai dan khatib karena dianggap mereka memiliki peran strategis terjun langsung ke masyarakat untuk menyuarakan pencegahan intoleransi dan radikalisme.

“Kita mencegah, karena kebanyakan orang-orang yang terkena paham radikalisme dan intoleransi disebabkan informasi yang tidak akurat, pemahaman agama kurang, banyak belajar ke youtuber tidak ada gurunya,”terang dia.

Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini murni digelar untuk menjaga keutuhan dan kedamaian bangsa Indonesia, tanpa ada unsur kepentingan politik. “Makanya dengan kegiatan silaturahmi ini, semoga para dai dan khatib ini mencegah dengan damai. Karena da’i dan khatib ini adalah corong untuk membantu pemberantasan intoleransi,”tambahnya. (yad)