Refleksi Akhir Tahun 2022 , Kabupaten Gresik Bangun Pondasi Hadapi Tantangan Masa Depan

GRESIK,1minute.id – Duet Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah sebagai Bupati dan Wakil Bupati Gresik bakal memasuki tahun ketiga pada 26 Februari 2023 nanti. Bupati dan Wakil Bupati Gresik terpilih hasil pemilihan Bupati (Pilbup) Gresik pada 2020 ditengah wabah Covid-19. 

Tahun 2022 ini, wabah yang memasuki tahun ketiga. Wabah yang telah memporak-porandakan semua aspek kehidupan manusia di muka bumi ini. Ekonomi, sosial dan budaya, termasuk di Kabupaten Gresik.Pemerintah pusat juga belum ada tanda-tanda mencabut penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Selama hampir dua tahun, konsentrasi Pemkab Gresik berfokus melakukan penanganan Wabah bermula dari Wuhan, Tiongkok. Penanganan penyelamatan jiwa hingga pemulihan ekonomi pascapademi ini.

Sinergi Pemkab Gresik bersama TNI, Polri dan semua stakeholder mengatasi pandemi hingga saat ini pandemi bisa dikatakan terkendali. Pada 2022 menjadi pondasi kokoh Pemkab Gresik, untuk menyongsong tantangan pada tahun 2023 dan tahun-tahun yang akan datang. Selama 2022, berbagai program dasar telah  dijalankan oleh Gus Yani dan Bu Min beserta semua jajarannya.

Sejumlah program itu, diantaranya, berkolaborasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Gresik dalam program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dan program Universal Health Coverage (UHC) buah kerja sama dengan BPJS Kesehatan. Kemudian, pendirian  Rumah Vokasi, pertama di Indonesia hasil kerja sama Pemkab Gresik dengan HIPMI, Apindo, dan Kadin Indonesia, yang bergerak di bidang peningkatan kualitas SDM dalam hubungannya dengan penyerapan tenaga kerja.

Upaya-upaya peningkatan kualitas SDM juga memberikan efek positif. Angka pengangguran terbuka tahun 2022 tercatat mengalami penurunan menjadi 7,84 % dibandingkan 2020 sebesar 8,21%. Arus investasi masuk ke Gresik juga mengalami tren kenaikan setelah kebijakan kemudahan birokrasi. Pada triwulan ketiga investasi yang masuk senilai Rp 20, 79 triliun. Disamping itu, Kabupaten Gresik juga ditunjuk menjadi salah satu “tuan rumah” proyek strategis nasional yakni kawasan industri JIIPE yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Sektor UMKM menjadi perhatian khusus, Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah. Bersama Bea Cukai Gresik, Pemkab Gresik mengadakan pelatihan dan pendampingan UMKM hingga bisa Berani ekspor. Hasilnya, beragam produk agropolitan baik mangga dan jeruk nipis, hingga rotan dan produk makanan olahan sudah “terbang” di pasar dunia.

“Kita turun ketuk pintu rumah pelaku UMKM, kita lihat barangnya, ambil sampling, lalu kita bantu perizinannya, Nomor Induk Berusaha (NIB) sampai dengan pasarnya sehingga Alhamdulillah bisa berjalan,” ujar Gus Yani menggambarkan strategi jemput bola untuk kemajuan UMKM Gresik.

Tahun 2022 juga menjadi momen penting bagi Kabupaten Gresik ditengah isu ketahanan pangan. Sebut saja Kampung Bandeng dan kawasan “Food Estate” berbasis mangga yang diresmikan pula oleh Presiden Joko Widodo. Semua ini disinergi dengan dukungan program PKK, dalam penguatan keluarga untuk mengatasi masalah pangan dan kaitannya dengan penurunan stunting.

Penanggulangan bencana banjir Kali Lamong juga menjadi suatu program yang direalisasikan Gus Yani dan Bu Min tahun 2022. Bersama Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS) sebagai pihak yang berwenang, Pemkab Gresik terus mengupayakan normalisasi Kali Lamong, pembangunan tanggul di kanan dan kiri aliran sungai serta pembebasan lahan dalam upaya pengendalian banjir Kali Lamong. 

Dalam pelaksanaannya, selain menggunakan APBD, Pemkab Gresik juga mengetuk kesadaran perusahaan/industri sekitar untuk bersama-sama gotong royong dalam pendanaan program normalisasi.

Pendampingan Pemkab Gresik terhadap kelompok masyarakat rentan nyata terlihat lewat berbagai Bansos yang disalurkan. Berdasar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang update, masyarakat dapat menerima Bansos baik yang berasal dari APBN maupun APBD. Pemkab Gresik memiliki program PKH Inklusif dengan jumlah masyarakat penerima sebanyak 500 kelompok disabilitas, dan 1.950 kelompok lansia. Pada tahun 2022 total anggarannya sendiri sudah disediakan sebesar Rp. 4,9 miliar.

Upaya tidak akan menghianati hasil. Secara makro tercatat, pada tahun 2022 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 77,16 %. Angka stunting mampu turun hingga lebih dari 10 %, dan indeks kemiskinan menjadi 11,6 % setelah berada di angka 12,42% tahun sebelumnnya.

Semua upaya dan keberhasilan tahun 2022 tidak lepas dari kerja kolektif semua pihak. Kerap dikatakan Gus Yani dan Bu Min dalam berbagai kesempatan, pencapaian dan prestasi yang diraih semata-mata adalah untuk kesejahteraan masyarakat. “Penghargaan demi penghargaan bukan merupakan tujuan utama, yang terpenting adalah kesejahteraan masyarakat Kabupaten Gresik,” ujar Bu Min. (yad)