Melongok Dusun Ujung Timur, Randuboto, Gresik; Kawasan Integrasi Dilengkapi Mini Ferry, Rumah Menghadap Muara Bengawan Solo 

GRESIK,1minute.id – Puluhan rumah sudah berdiri rapi di pingir sungai Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo di Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik. Puluhan rumah berdinding tembok batu bata putih itu semuanya menghadap ke arah sungai terpanjang di Pulau Jawa itu.

Rumah dengan dua kamar tidur, ruang tamu, satu kamar mandi ini adalah rumah relokasi bagi warga yang berada di bantaran DAS Bengawan Solo di Dusun Ujung Timur, Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu itu. “Sebelum lebaran Idul Fitri diusahakan sudah dilakukan pemasangan atap rumah,” kata Kepala Desa (Kades) Randuboto Andi Sulandra ditemui 1minute.id di Balai Desa pada Kamis lalu, 4 April 2024.

Pada 2023, sebanyak 34 unit rumah yang di bangun dengan anggaran pemugaran dan relokasi sebesar Rp 56,8 juta per unit di tanggung oleh pemerintah itu. Sedangkan, pemerintah desa memberikan subsidi senilai Rp 2 jutaan kepada setiap warga. “Ngomong pindah rumah itu berat. Mereka sudah bertahun-tahun tinggal di rumahnya tentu ada sejarah panjangnya,” terangnya. 

Meski belum kelar seratus persen, program pemugaran dan relokasi di pedukuhan Ujung Timur itu, telah mengubah wajah kampung tersebut. Wajah dusun semakin elok dan tertata rapi. Depan rumah relokasi terdapat jalan lebarnya bisa dua mobil dengan konstruksi batu paving. Mobil dan motor berseliweran masuk ke dusun tersebut menjadi pemandangan lumrah warga setempat. 

Sebab, sejak 20 September 2023, moda transportasi menuju dusun yang berada di seberang DAS Bengawan Solo semakin mudah, aman dan nyaman. Sebelumnya, transportasi menuju dusun menggunakan perahu penyeberangan dari kayu. Sekarang, moda transportasi menggunakan mini ferry yang diberi nama The Minion Ferry Boat Amazon Van Java. Mini ferryyang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)bisa mengakut penumpang dan barang. Bahkan truk engkel pengangkut material bisa lalu lalang ke dusun Ujung Timur itu. 

DIATAS PERAHU : Seorang nelayan Dusun Ujung Timur, Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik mengawasi pembangunan rumah hasil relokasi yang menghadap ke muara Sungai Bengawan Solo pada Kamis lalu, 4 April 2024 ( Foto : Chusnul Cahyadi/1minute.id)

Truk engkel pengangkut material bisa masuk pedukuhan itu nyaris tidak pernah terbanyangkan sebelumnya oleh ratusan jiwa warga di Dusun Ujung Timur. Andi Sulandra menceritakan, ketika kali pertama desa ditetapkan sebagai pilot project kawasan Integrasi Minapolitan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik melalui Dinas Cipta Karya Perumahan dan Kawasan Permukiman (DCKPKP) Gresik dengan 

program Dana Alokasi Khusus tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu (DAK PPKT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tidak bisa tidur nyenyak. Sebab, akses transportasi menuju pedukuhan hanya menggunakan perahu penyeberangan dari kayu.

Biaya transportasi material menuju pedukuhan di seberang sungai Bengawan Solo bisa menguras biaya pembangunan. Sangat mahal. Padahal anggaran yang dialokasikan untuk pemugaran dan relokasi sebesar Rp 56,8 juta per unit. “Sempat berfikir sewa ponton. Tapi, biaya sewa sangat mahal,” ujarnya.  Ponton adalah kapal tongkang atau bisa disebut dengan ponton merupakan jenis kapal pengangkut barang yang bentuknya kotak besar terapung. 

Suatu malam, Andi Sulandra bertemu dengan seorang koleganya menyarankan membuat mini ferry. Anggaran besar tapi mini ferry ini memiliki banyak fungsi dan menjadi aset desa. “Saya dan pengurus BUMDes sebagai jaminan untuk melakukan pinjaman,” katanya sambil tertawa. Sempat ketar-ketir tidak bisa melunasi pinjaman investasi mencapai miliaran rupiah. “Alhamdulillah, ada bonus tambahan 2 tahun (dari 6 tahun menjadi 8 tahun) sebagai Kepala Desa. Saya optimis bisa melunasi hutang investasi itu,” ujarnya dengan penuh optimistis sambil membetulkan sarungnya.

The Minion Ferry Boat Amazon Van Java resmi beroperasi sejak 20 September 2023. Pemdes melalui BUMDes menggratiskan semua biaya transportasi truk material barang menuju Dusun Ujung Timur itu. Biaya operasional bisa lebih efisien sehingga kualitas pembangunan rumah relokasi itu maksimal. “Desa berikan subsidi Rp 2 juta untuk relokasi,” tegasnya. (yad)