Tradisi Padusan, Berkah bagi Penjual Bunga dan Jasa Potong Rumput


GRESIK,1minute.id –  Sejumlah makam islam mulai ramai peziarah. Makam Islam Tlogopojok, diantaranya. Kesibukan mulai terlihat di makam islam terluas di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik sejak Jumat lalu, 2 April 2021.

Peziarah semakin ramsi diperkirakan menjelang H-1 bulan suci, Ramadan. Ratusan bahkan ribuan orang akan melakukan ziarah ke makam leluhur dan orang-orang yang dicintai telah menghadap sang Khaliq.

Tahun lalu, ketika pagebluk coronavirus disease 2019 mengganas, makam islam Tlogopojok di Jalan Gubernur Suryo, Kelurahan Tlogopojok, Kecamatan/kabupaten Gresik ini ditutup. Lockdown untuk antisipasi penyebaran virus berasal dari Wuhan, Tiongkok itu. Sehingga, tradisi Padusan – ada nyebut -Nyadran tidak bisa dilakukan masyarakat.

Tahun ini, perkembangan covid-19 meredah bahkan Gresik telah berubah status dari zona merah menjadi zona kuning.  Berubahan status menjadi kuning itu memungkinkan masyarakat bisa melaksanakan tradisi Padusan.

Membersihkan, berdoa untuk leluhur, atau orang dikasihi telah mendahului menghadap sang Khaliq. Makam islam Tlogopojok seakan tidak pernah sepi hingga H-1 bulan suci Ramadan.

Banyaknya peziarah ini menjadi berkah bagi penjual bunga dan profesi tukang babat rumput. Hukum ekonomi, semakin banyak pembeli , dan stok barang menipis harga bunga untuk nyekar ke makam terkerek naik. “Bunga kenongo (kenanga) mulai telat,”ungkap Kholifah, penjual bunga di simpang empat Pasar Gresik pada Minggu, 4 April 2021.

TUKANG POTONG RUMPUT : Hanafi sejak kelas V SD hingga memilki satu anal menjadi petugas potong rumput freelance di pemakaman islam Tlogopojok, Gresik ( foto : chusnul cahyadi/1minute.id)

Hanafi, jasa pemotong rumput di makam Islam Tlogopojok mengatakan, peziarah ke makam untuk padusan mulai banyak. “Sejak Jumat sudah banyak orang padusan,”ujar Hanafi. Kondisi pemakaman yang rimbun tanaman rumput membuat mayoritas peziarah memilih jasa mbabati rumput. “Saya sejak kelas V SD sampai punya 1 anak disini,”ujar pemuda 30 tahun itu.

Hanafi enggan membeber penghasilannya dari jasa mbabati tanaman di makam Islam Tlogopojok itu. “Ramainya paling-paling setahun sekali,”dalih duda satu anak itu.

Dalam pantauan 1minute.id , suasana padusan terlihat hampir di sejumlah pemakaman di Gresik. Makam Sumur Songo, diantaranya. Di pemakaman berlokasi di Jalan Panglima Sudirman, Gresik juga ramai peziarah.

Namun, area pemakan Sumur Songo lebih tertata bagus dibandingkan pemakaman Tlogopojok.
Akses jalan baik dan nyaris tidak terlihat tanaman tumbuh liar menutupi nisan kuburan.

Padusan berasal dari kata adus yang berarti mandi. Padusan merupakan tradisi masyarakat Jawa untuk menyucikan diri, membersihkan jiwa dan raga, dalam menyambut datangnya bulan suci. (yad)