Jalani Uji Kompetensi, 19 Pejabat Eselon II Nderedek

GRESIK,1minute.id – Sebanyak 19 pejabat pimpinan tinggi pratama setingkat eselon II di Pemkab Gresik menjalani uji kompetensi ini dibuka Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah.

Uji kompetensi ini nantinya akan dipakai untuk mengisi jabatan yakni mutasi, rotasi atau pengisian jabatan lowong di pemerintahan kabupaten (Pemkab) Gresik. Uji kompetensi digelar di ruang Graita Eka Praja lantai II Kantor Bupati Gresik.

Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah meminta kepada peserta uji kompetensi tidak tegang dan tetap semangat serta fokus. 

“Uji kompetensi ini suatu hal biasa bagi ASN yang sesuai perundangan dilakukan secara berkala. Jadi anda juga harus menghadapi dengan serius tapi santai, semangat dan tetap fokus,”kata Bu Min-sapaan-Aminatun Habibah didampingi Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Abimanyu Pontjoatmojo Iswinarno dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Nadlif pada Kamis, 8 April 2021.

Bu Min melanjutkan hasil dari uji kompetensi ini untuk penempatan pejabat sesuai hasil kompetensi yang dilaksanakan kali ini.  

Pj Sekda Gresik Abimanyu Pontjoatmojo Iswinarno menambahkan uji kompetensi ini kegiatan rutin bagi pejabat pimpinan tinggi pratama. “Sesuai perundangan dilakukan setiap 2 tahun sekali. Hal ini juga berlaku untuk pejabat administrator dan pengawas, sifatnya fleksibel,”kata Abimanyu.

Untuk uji kompetensi kali ini, tambahnya, diprioritaskan untuk para pejabat eselon II yang usianya dibawah 59 tahun.  Jumlahnya 19 orang. “Pelaksanaan uji kompetensi kali ini, Pemkab Gresik menggandeng PT Binaman Utama Jakarta,”terang Abimanyu.

PT Binaman Utama, kata Abimanyu, adalah lembaga uji kompetensi yang telah sukses menguji para pejabat di kementerian dan beberapa lembaga negara.

“Hasil uji kompetensi assessment ini bisa dipakai pengisian jabatan.Sifatnya untuk merefresh dan mereview pada masing-masing pejabat,”kata Abimanyu sambil mencontohkan mutasi, rotasi, pengisian jabatan yang kosong. 

Siapa saja peserta uji kompetensi pejabat pimpinan tinggi pratama ini? Mereka adalah Abu Hasan ; Achmad Washil Miftahul Rahman ; Agustin Halomoan Sinaga ; Budi Raharjo dan Choirul Anam. Kemudian, Darmawan ; Eddy Hadisiswoyo ; Eko Anindito Putro dan Ida Lailatussa’diyah. 

Berikutnya, Khusaini, Malahatul Fardah, Mokh Najikh ; Nanang Setiawan ; Ninik Asrukin ; serta Nuri Mardiana. Selanjutnya, drg Syaifudin Ghozali ; Siti Jaiyaroh ; Sutaji Rudy dan Tarso Sagito. (yad)