Gandeng Perusahaan, Olah Sampah Menjadi Barang Bernilai Ekonomis

GRESIK,1minute.id – Sampah masih menjadi problem perkotaan di Kota Santri. Peran serta masyarakat, pegiat lingkungan dan perusahaan sangat penting untuk menjaga lingkungan di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik. 

Antara lain yang dilakukan pegiat lingkungan tergabung di Bank Sampah Gemes Sekardadu Gresik dengan PT Surabaya Mekabox di salah satu hotel di Gresik. 

Nota kesepahaman kerjasama pemanfaatan sampah plastik dan kertas itu disaksikan oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah dan B3 (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Rosa Vivien Ratmawati pada Kamis, 3 Juni 2021.

Rosa Vivien Ratmawati memuji Bank Sampah Gresik (Asbag). Asosiasi dipimpin Siti Fitriyah ini oleh Dirjen PSLB3 bisa jadi percontohan pengelolaan sampah di Indonesia.

“Keberadaan bank sampah ini merupakan bagian dari membangun sirkulasi ekonomi melalui tata kelola sampah untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Saya berharap Kinerja Bank Sampah Gresik patut dijadikan rujukan bagi bank sampah yang lain,”katanya.

Rosa Vivien Ratnawati mengaku melihat  sendiri aktivitas yang dilakukan oleh Siti Fitriyah.  Ketua Asbag yang juga Pembina Bank Sampah Gemes Sekardadu ini sangat menikmati pekerjaannya. “Hal ini bisa dilihat di medsos yang diunggah mbak fitriyah selalu mengerjakan dengan senyum keikhlasan. Bank sampah ini produktifitasnya sangat menggembirakan,”puji Rosa.

BANK SAMPAH : Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani berdialog dengan warga kampung Kreasi di Jalan Kramatlangon, Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan Gresik pada Rabu , 2 Juni 2021 ( foto : chusnul cahyadi/1minute.id)

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani yang didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Mokh Najikh menyatakan sangat mendukung proyek perubahan dari Dirjen PSLB3 KLHK dalam membangun sirkulasi ekonomi melalui tata kelola sampah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Kami berharap program ini dapat menyelesaikan permasalahan sampah, meningkatkan pendapatan masyarakat. Pelibatan bank sampah dapat mendorong perwijudan sirkular ekonomi dan pengelolaan sampah di masyarakat,”kata Gus Yani-sapaan-Bupati Fandi Akhmad Yani.

Menurut Gus Yani, pengelolaan bank sampah dapat memenuhi kebutuhan bahan baku industro daur ulang plastik dan kertas dalam negeri sekaligus mengurangi impor limbah B3. “Terima kasih kepada Dirjen PSLB3 KLHK yang telah memfasilitasi kemitraan dan kerjasama ini. Saya berharap permasalahan pemenuhan bahan baku industri daur ulang dalam negeri dapat teratasi,”harap Gus Yani.

Sebelumnya, Gus Yani menyempatkan melihat langsung kampung Kreasi di Jalan Kramatlangon, Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan Gresik. Di kampung binaan DLH Gresik dan PT Pertamina Lubricant ini, masyarakat memanfaat sampah menjadi barang bernilai ekonomis.

Seperti, vas bunga, damarkurung hingga tempat duduk fashionable. Di kampung juga terdapat kafe cukup membayar dengan sampah plastik atau kertas. Namanya, Kosam (Kopi Sampah). Ngopi Bayar pakai sampah. Tahun lalu, Kosam mengumpulkan 1,34 ton sampah. (yad)