Pemkab Gresik Jamin Ketersediaan Oksigen untuk Pasien Covid-19 Aman

DIALOG : Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani didampingi Kadinkes Gresik drg Syaifuddin Ghozali berdialog dengan keluarga pasien di RSUD Umar Mas’ud di Pulau Bawean pada 9 Juni 2021. (Foto : chusnul cahyadi/1minute.id)

GRESIK,1minute.id – Lonjakan jumlah kasus terpapar  corona virus disease 2019 menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Gresik. Pemkab Gresik selain menambah 200 tempat tidur pasien di sejumlah rumah sakit rujukan. Pemkab Gresik juga menjamin ketersediaan oksigen untuk pasien yang terpapar dan  membutuhkan bantuan oksigen.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Gresik drg Syaifuddin Ghozali mengatakan, pihak sudah mendapatkan jaminan ketersediaan oksigen untuk kebutuhan pasien yang di rawat di rumah sakit. “Bapak bupati (Fandi Akhmad Yani,Red) telah berkomunikasi manajemen perusahaan untuk mengutamakan kebutuhan oksigen di rumah sakit,”kata Ghozali.

Lonjakan pasien yang terpapar Covid-19 membuat permintaan oksigen di semua rumah sakit meningkat tajam. Kebetulan, perusahaan yang memproduksi oksigen untuk rumah sakit berlokasi di Gresik. Sehingga, pemerintah meminta kepada produsen untuk memperioritaskan rumah sakit yang ada di Gresik. “Untuk kebutuhan oksigen pasien aman,”tegas Ghozali.

Untuk diketahui, beberapa hari terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia, Gresik, diantaranya. Data Satgas Covid-19 Gresik, sepekan terakhir tambahan kasus baru menyentuh dua digit. Sedangkan, angka kesembuhan lebih kecil, hanya satu digit. Akibatnya, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit nyaris penuh.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto dan Dandim 0817 Gresik Letkol Inf Taufik Ismail sepakat menambah 200 tempat tidur pasien di 17 rumah sakit rujukan. Selain itu, mereaktivasi Stadion Gelora Joko Samudro (G-Jos) menjadi tempat isolasi pasien kategori ringan dan tanpa gejala (OTG). 

Selama ini, stadion berlokasi di Jalan Veteran, Desa Segoromadu, Kecamatan Kebomas, Gresik digunakan isolasi untuk pekerja migran Indonesia atau tenaga kerja Indonesia (TKI) yang pulang. Tempat isolasi untuk PMI dialihkan ke shelter Dinas Sosial di Kecamatan Cerme. (yad)