UHC Mencapai 99,65 Persen, Bupati Gresik: Psikologis Orang Sakit Tdak Sabar, Niati Pelayanan Penuh Keikhlasan

GRESIK,1minute.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik  melakukan pemantapan program Universal Health Coverage (UHC). Program jaminan kesehatan masyarakat Gresik telah menca cakupan sebanyak 99,65 persen sejak dilaunching pada Oktober 2022.

“Prinsipnya, kita berani memulai sesuatu yang baru itu sudah jempol. Tinggal bagaimana kita mengevaluasi apa yang salah, apa yang kurang kita perbaiki bersama-sama,” kata Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat bertemu dengan seluruh ekosistem kesehatan pada Fasilitias Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) wilayah Kecamatan Manyar pada Kamis, 26 Januari 2023.

Menurut Gus Yani, begitu Bupati Fandi Akhmad Yani kerap disapa, dengan adanya UHC ini program pelayanan jaminan kesehatan di Kabupaten Gresik menjadi tuntas. Pemantapan ini, menurutnya, juga harus dibarengi dengan peningkatan mutu kualitas pelayanan dasar.

Gus Yani berharap, dalam pelayanan kepada masyarakat sudah tidak ada lagi pelayanan yang kurang ramah, cemberut, atau kurang simpatik. “Ini harus benar-benar tidak ada lagi. Karena panjenengan semua ini bersentuhan langsung dengan masyarakat. Harus diingat bahwa secara psikologis, orang yang sakit itu cenderung tidak sabar. Jadi harus diniati pelayanan ini penuh keikhlasan,” tegas Gus Yani.

Orang nomor satu di Kabupaten Gresik ini juga menegaskan akan pentingnya sinergi dengan berbagai pihak dalam penyempurnaan program UHC. Contohnya dalam permasalahan BPJS bagi tenaga kerja, Gus Yani mengungkapkan agar dilakukan koordinasi antara Dinas Kesehatan (Dinkes) dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) untuk ditemukan solusi.

Contoh lain menurut Gus Yani adalah, penyelarasan data kependudukan tiap-tiap wilayah yang bisa dilakukan oleh pemerintah desa sehingga bisa memudahkan program UHC berjalan lancar. Rama, salah warga Gresik yang telah menikmati program jaminan kesehatan (UHC) itu. 

Remaja 16 tahun menangis karena menahan sakit setelah terjatuh di rumah. Rama dibawa oleh orang tuanya  ke RSUD Ibnu Sina Gresik. Ia hanya berbekal kartu induk anak (KIA) dan Kartu Keluarga (KK).
Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan dokter rumah sakit milik Pemerintah kabupaten (Pemkab) Gresik itu memutuskan untuk melakukan operasi karena tulang yang patah. Proses operasi hingga obat diberikan secara gratis. Rama, satu dari ratusan warga Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik yang menikmati program 

Universal Health Coverage (UHC). 

Tahun ini, duet Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah, Bupati dan Wakil Bupati Gresik itu menganggarkan salah satu program Nawa Karsa itu sebesar Rp 100 miliar. 

Sementara itu, Kadinkes Gresik dr. Mukhibatul Khusnah, inovasi yang dilakukan oleh Puskesmas di Kabupaten Gresik ini banyak dan menyentuh permasalahan kesehatan di masyarakat. Salah satunya adalah penurunan angka stunting serta kematian ibu dan bayi.

Tak hanya membahas masalah UHC, dalam kesempatan ini ditampilkan juga berbagai kebolehan dari dokter dan perawat Puskesmas di Kecamatan Manyar. Momen haru terasa kala dipertunjukkan berbagai kebolehan dari anak-anak berkebutuhan khusus dari Puskesmas Sukomulyo. 

Di Puskesmas Sukomulyo memiliki pelayanan khusus bagi anak-anak spesial. Inovasi pelayanan tersebut juga mendapatkan apresiasi tinggi dari Gus Yani. “Pemerintah Kabupaten Gresik terus mendorong kesetaraan. Dan kedepan harapannya seluruh Puskesmas di Kabupaten Gresik memiliki pelayanan sama seperti yang ada di Puskesmas Sukomulyo ini,” pungkasnya. (yad)