PWI Menanam 250 Pohon Tabebuya, Bisa Menghidupi 500 Orang, Bupati Gresik : Bawa Pulang Piala Adipura ke Gresik 

GRESIK,1minute.id – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Gresik menggelar penanaman pohon di sepanjang Jalan Raya Gresik-Lamongan pada Rabu, 1 Maret 2023. Gerakan peduli lingkungan ini rangkaian memperingati Hari Pers Nasional (HPN) dan Hari ulang tahun (HUT) ke-77 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) mengusung tema “Menanam Pohon Merawat Kehidupan”.

Hadir dalam gerakan nyata peduli lingkungan ini, diantaranya, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Ketua DPRD Gresik Much Abdul Qodir, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik Sri Subaidah, perwakilan perusahaan dari Petrokimia Gresik, Wilmar Nabati Indonesia dan Indospring Tbk menjadi langkah awal memperbaiki kualitas lingkungan di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik ini.

Target pemerintah kabupaten (Pemkab) Gresik adalah membawa pulang Piala Adipura ke Gresik. Pemkab Gresik “puasa” Piala Adipura, penghargaan bergengsi di bidang kebersihan lingkungan sejak 2015.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan, sejumlah strategi dirancang oleh Pemkab Gresik untuk mengembalikan Piala Adipura ke Gresik pada 2024. Strategi yang dilakukan adalah membangun tempat pengolahan sampah terpadu  (TPST) di Desa Belahanrejo, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik. “TPST Belahanrejo mulai beroperasi akhir tahun ini,” kata Gus Yani-sapaan akrab-Bupati Fandi Akhmad Yani kepada wartawan usai acara penanaman pohon di rest area atau titik nol Gresik di Desa Pandanan, Kecamatan Duduksampeyan pada Rabu, 1 Maret 2023.

Persoalan sampah masih menjadi problem saat ini di Kota Industri-sebutan lain-Kabupaten Gresik. Sehingga indikator penilaian untuk mendapatkan Piala Adipura masih kurang. “Mudah-mudahan tahun depan kita bisa membawa pulang Piala Adipura ke Gresik,” ujar mantan Ketua DPRD Gresik itu. Selain persoalan sampah, imbuhnya, juga penghijauan yang belum maksimal. “Saya sudah membeli pohon sendiri,  uang sendiri dan saya kasihkan ke DLH untuk menanamnya,” terangnya.  

Pohon itu dibeli oleh Gus Yani, di sentra tanaman hias yang tersebar di tiga kecamatan Kedamean, Driyorejo dan Wringinanom.  Gus Yani memberikan teladan bagi masyarakat dan pelaku usaha untuk peduli terhadap lingkungan. “Pohon itu nanti akan ditanam di sepanjang Jalan Raya Gresik-Lamongan,” ungkap.  Namun, penanaman pohon secara masal itu didahului oleh PWI Gresik. “Saya mengapresiasi. Karena akan semakin banyak pohon yang akan ditanam,” tegasnya. 

Ketua DPRD Gresik Much Abdul Qodir mengatakan, meminta kepada DLH Gresik harus konsentrasi kepada perbaikan lingkungan. Kondisi lingkungan bersih, udara sehat. Ia mengaku mendukung upaya pemerintah yang menata kembali zona Manyar dan sekitarnya dengan melarang berdirinya stockpile Batubara di kecamatan Manyar dan sekitarnya.

Menurut Qodir, keberadaan stockpile batubara tersebut salah satu penyumbang rendahnya baku mutu air di kawasan itu. Ia mencontohkan landasan stockpile yang hanya beberapa sentimen. Selain itu, tidak ada penutup atapnya. “Ketika hujan air merembes ke tanah,” katanya. Karena itu, parlemen sepakat perapian zona Manyar tidak diperbolehkan adanya stockpile batubara baru itu. “Kami di DPRD Gresik sepakat itu (tidak boleh ada gudang stockpile batubara baru),” tegas Qodir yang juga Ketua DPC PKB Gresik itu.

Sebelumnya, Ketua PWI Gresik As’adi Ikhsan mengatakan, sebanyak 250 pohon tabebuya yang akan di tanam perbatasan  jalan Gresik-Lamongan. “Penanaman diawali di titik nol perbatasan Gresik-Lamongan ini,” kata As’adi. Ia menjelaskan pohon tentunya ini salah satu pohon peneduh yang bisa menyerap korbon dioksida (CO²). 

Satu pohon bisa menghasilkan 1,2 kilometer oksigen (o²). Kebutuhan oksigen manusia sebanyak 0,5 kilometer perhari. Sehingga satu pohon bisa menghidupi 2 orang. “Kalau 250 pohon tetebuya yang kami tanam hidup semua bisa menghidupi 500 orang,” terangnya. (yad)