Kurangi Vatalitas, G-JOS sebagai Pusat Layanan Isolasi Covid-19

GRESIK,1minute.id – Perpanjangan  Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 berakhir pada 2 Agustus 2021. Kasus baru konfirmasi Covid-19 mengalami tren penurunan. Angka kesembuhan juga meningkat. Namun, Pemkab Gresik tidak mau lengah. Karena pandemi Covid-19 belum berakhir. 

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyiapkan Stadion Gelora Joko Samudro (G-JOS) sebagai rumah sakit lapangan indoor terpadu. Stadion olah raga dengan tiga lantai berlokasi di Jalan Veteran, Desa Segoromadu, Kecamatan Kebomas, Gresik itu digunakan sebagai tempat isolasi terpusat. 

Nah, untuk menambahkan fasilitas pelayanan itu, Gus Yani-sapaan-Bupati Fandi Akhmad Yani mengundang sejumlah pihak di ruang Graita Eka Praja lantai II Kantor Bupati pada Jumat,30 Juli 2021.

Dalam pertemuan itu, Gus Yani mengungkapkan pendirian tempat isolasi terpusat adalah instruksi pemerintah pusat disampaikan oleh forum koodinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Jatim. Isolasi terpusat ini untuk menyikapi keadaan kasus isolasi mandiri (isoman) yang gagal dan berakhir dengan kematian.

Berdasarkan hal tersebut, Forkopimda Jawa Timur memerintahkan agar semua Bupati Walikota untuk mengubah kebijakan isoman menjadi isolasi terpusat. “Kami merencanakan program isolasi terpusat ini ada di Rumah Sakit Lapangan G-JOS, karena tempatnya memungkinkan. Target kami, rumah sakit lapangan bisa menampung seribu pasien. Mari kita bahas, apa saja yang harus kita lakukan,”papar Gus Yani pada Jumat, 30 Juli 2021.

Ada beberapa penambahan yang mutlak harus dilakukan yaitu penambahan tempat tidur dan perbaikan beberapa ruangan sehingga sesuai standar kebutuhan sebagai rumah sakit lapangan. “Kami akan menambah tempat tidur secara bertahap, dan akan saya tambah sesuai kebutuhan.

Semuanya sudah kami siapkan. Begitu juga nakes, kami akan mengoptimalkan tenaga yang ada ditambah relawan. Untuk instalasi oksigen sudah siap, tinggal mengalirkan saja,”ujar Gus Yani yang didampingi Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah ini

Ia menyatakan kebijakan penanganan kasus Covid di Gresik akan semakim optimal. Saat ini sudah ada sepuluh puskesmas untuk perawatan tingkat pertama pasien Covid-19 dan lima Puskesmas untuk bersalin covid dan normal.

“Rumah sakit lapangan ini sifatnya hanya mendukung RS Ibnu Sina dalam penanganan pasien Covid-19. Sedangkan puskesmas adalah ujung tombak untuk menentukan tindakan lanjutan. Khusus untuk pasien sedang dan berat pasti akan dirujuk ke RS Ibnu Sina. Sedangkan yang tanpa keluhan, keluhan ringan menuju sedang di arahkan ke RS lapangan. Semuanya dalam pengawasan RS Ibnu Sina,”kata Gus Yani.

Untuk diketahui, G-JOS terdiri dari 3 lantai. Saat inj, stadion yang difungsikan sebagai tempat perawatan pasien Covid-19 tanpa gejala dan ringan berkapasitas 140 tempat tidur. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik Gunawan Setiadji berjanji segera untuk segera merealisasi rencana tempat isoman terpusat.

“Hari ini, kami langsung mengadakan survei ke lokasi, bagian mana yang bisa kita perbaiki dan kita tambahkan. Tentunya segala sesuatunya akan kita rundingkan dengan pihak RS Ibnu Sina,”kata Gunawan Setiadji.

Plt Dirut RS Ibnu Sina dr. Rudyanto Dwi A Sp.PD juga menyatakan kesiapannya untuk membantu. Dia menyatakan akan mengirimkan beberapa tenaga teknis untuk memodifikasi ruangan, termasuk memodifikasi selang oksigen agar bisa dipakai lebih banyak sambungan.

Rakor ini juga dihadiri Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Gresik.drg Syaifuddin Ghozali, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mokh Najikh, Kepala BPBD Gresik Tarso Sagito, Kepala Polisi Pamong Praja Gresik Abu Hasan. (yad)