Genderang Perang Serbuan Vaksinasi Ditabuh, Bupati Siapkan Ratusan Relawan Nakes Gresik Tangguh


GRESIK,1minute.id – Genderang perang percepatan vaksinasi ditabuh oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani pada Senin, 2 Agustus 2021. Ratusan relawan tenaga (nakes) Gresik Tangguh diapelkan di halaman Kantor Bupati Gresik.  Apel pagi yang juga diikuti oleh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Gresik itu dipimpin oleh Bupati Fandi Akhmad Yani. 

Gus Yani-sapaan akrab-Bupati Fandi Akhmad Yani mengatakan, tren kasus baru coronovirus disease 2019 (Covid-19) cenderung menurun. Keterisian rumah sakit dan puskesmas dibawah 70 persen. “Ketika tren menurun ini, saat yang tepat untuk melakukan percepatan vaksinasi,”kata Gus Yani didampingi Wabup Gresik Aminatun Habibah.

Apel Persiapan Relawan Nakes Gresik Tangguh ini dihadiri oleh Dandim 0817 Gresik Letkol Inf Taufik Ismail, Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir, Ketua Pengadilan Negeri Gresik Wiwin Arodawanti berbeda. Meski, tanpa pengibaran bendera, pemimpin apel membacakaan teks Pancasila sehingga apel terasa lebih heroik.

SIMBOLIS : Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Wabup Gresik Aminatun Habibah memakaikan jaket relawan dalam Apel Persiapan Relawan Nakes Gresik Tangguh di halaman Kantor Bupati Gresik pada Senin, 2 Agustus 2021 (Foto : Chusnul Cahyadi/1minute.id)

Gus Yani menegaskan, ratusan relawan itu dipersiapkan untuk serbuan vaksinasi di sejumlah tempat di Kota Santri. Awalnya, vaksinasi center dibuka Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP). Kini, tempat vaksinasi diperluas. Yakni, akan dilakukan di dua destinasi wisata di Gresik Utara. Yakni Selo Tirta Giri (Setigi) di Desa Sekapuk ; Wisata Gogosari (Wagos) di Desa Gosari. Keduanya di Kecamatan Ujungpangkah. Kemudian, Wisata Indah Pasir Putih Delegan (Wisid) di Desa Delegan, Kecamatan Panceng. Serta di Gresik Selatan dipusatkan di Destinasi Lontar Sewu di Desa Randegansari, Kecamatan Menganti.

Vaksinasi center tersebar merata yakni Gresik Kota, Utara dan Selatan ini mengadopsi sistem di WEP yaitu menggunakan sistem pendaftaran online. Sedangkan, serbuan vaksinasi ke desa-desa atawa Vaksinasi Goes to Village pendaftaran secara offline. Di Pulau Bawean, berjarak 180 mil laut di pusat Kota Gresik, serbuan vaksinasi dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia dari Kesatuan  Angkatan Laut diwakili Komando Armada II mulai Rabu hingga Sabtu, 28-31 Juli 2021. Selama empat hari itu, 10.500 warga Pulau Putri-sebutan lain-Pulau Bawean telah mendapatkan dosis pertama vaksin merek Sinovac itu. 

“Nakes sudah siap. Ketika gelontoran vaksin diperkirakan pada Agustus dan September 2021 mendapatkan distribusi vaksin sangat besar. Kita bisa langsung melakukan serbuan vaksinasi di Gresik,”tegas mantan Ketua DPRD Gresik itu. Ratusan relawan nakes yang terlibat dalam serbuan vaksinasi ini, imbuhnya, Pemkab Gresik optimistis target capaian herd community alias kekebalan kelompok bisa cepat teralisasi di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik ini.

Ia menambahkan pemerintah pusat menargetkan akhir Desember 2021, sudah terbentuk herd community  (kekebalan kelompok). Herd community akan terbentuk bila mayoritas penduduk atau sekitar 70 persen telah mendapatkan vaksinasi. “Pemkab Gresik sudah siap untuk membentuk herd community dengan partisipasi ratusan relawan nakes yang telah terlatih ini,”katanya. 

DIALOG FORKOPIMDA : (ki-ka) Dandim 0817 Gresik Letkol Inf Taufik Ismail, Ketua PN Gresik Wiwin Arodawanti, Waka Polres Gresik Kompol Eko Iskandar, Kadinkes Gresik drg Syaifuddin Ghozali dan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani usai apel Persiapan Relawan Nakes Gresik Tangguh di halaman Kantor Bupati Gresik pada Senin, 2 Agustus 2021 (Foto : Chusnul Cahyadi/1minute.id)

Terpisah, Koordinator relawan nakes Gresik Tangguh dr Singgih Widi Pratomo mengatakan,para relawan ini memang terpusat untuk lima tempat vaksinasi. Namun demikian, beberapa tempat lain juga akan melaksanakan vaksinasi ini. Sesuai informasi dari Dinas Kesehatan Gresik. Bila nanti ada droping besar vaksin, 32 Puskesmas, 76 klinik swasta serta 5 tempat pusat vaksin juga akan melaksanakan vaksinasi.

“Untuk tenaga vaksinator sudah siap, tempat vaksin juga sudah siap, tinggal menunggu vaksinnya saja,” tandas Singgih. Masih menurut Singgih, animo masyarakat untuk vaksinasi sangat tinggi. Namun, karena kekurangtahuan masyarakat tentang vaksinasi belum maksimal. Akibatnya, ketika dilakukan skrening cukup banyak yang gagal. Dia mencontohkan, warga memiliki penyakit penyerta (kormobid). “Kegagalan ikut vaksinasi karena gagal sekrening kesehatan ini diperkirakan mencapai 10 persen,”kata Singgih. (yad)