Dilengkapi Oksigen, Diawasi Dokter Spesialis, G-JOS Ditetapkan sebagai RS Lapangan Isolasi Terpusat

GRESIK,1minute.id – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bergerak cepat pasca Presiden Joko Widodo mengumumkan perpanjangan kedua Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Jawa-Bali pada Senin malam. 

Bupati Fandi Akhmad Yani memberlakukan rumah sakit lapangan stadion Gelora Joko Samudro (G-JOS) sebagai tempat isolasi terpusat (Isoter) bagi warga yang terpapar Covid-19. Keputusan itu diambil dalam rapat analisa dan evaluasi (anev) bersama forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) di ruang Graita Eka Praja Kantor Bupati pada Selasa, 3 Agustus 2021.

Dalam anev yang dihadiri diantaranya, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto, Dandim 0817 Gresik Letkol Inf Taufik Ismail, Ketua DPRD Gresik Much Abdul Qodir itu, Gus Yani-sapaan akrab-Bupati Fandi Akhmad Yani  menjlentrehkan  argumen menetapkan G-JOS sebagai tempat Isoter. 

Diantaranya, arahan pemerintah pusat Isoter dilakukan  untuk menekan terjadinya fatalitas bagi warga yang terpapar Covid-19. Diantaranya, rawan mengakibatkan  kematian. Selain menetapkan G-JOS sebagai RS Lapangan indoor untuk isoter, mantan Ketua DPRD Gresik itu memaparkan perkembangan pagebluk di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik.

Menurut Gus Yani, menyampaikan bahwa kasus Covid-19 di Gresik sudah melandai dan cenderung menurun. Indikatornya, tingkat keterisian tempat tidur di Rumah Sakit lapangan maupun yang ada di seluruh rumah sakit rujukan Covid yang ada di Kabupaten Gresik.

Sampai akhir  PPKM level 4 pada Senin, 2 Agustus 2021, tingkat hunian tempat tidur di rumah sakit lapangan G-JOS hanya 50 persen dan BOR di Rumah Sakit Rujukan Covid rata-rata 68 persen. Namun demikian menurut Gus Yani, pasien isolasi mandiri (Isoman) yang dilaporkan oleh Satgas maupun puskesmas masih tinggi.

“Kita jangan lengah, saya minta para Kepala Desa untuk selalu mengecek kembali perkembangan warganya secara berkala yang sedang melakukan isolasi. Arahkan mereka yang sedang melakuakn isoman tersebut agar mau dirujuk ke rumah sakit lapangan G-JOS. Isoman sudah tidak disarankan,”papar Bupati.

Sementara itu, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah serta seluruh anggota Forkopimda juga mendukung arahan Bupati tentang Isoter ini. Kapolres dan Dandim juga memerintahkan kepada jajaran yang ada dibawahnya untuk mengarahkan pasien isoman agar mau dirujuk ke RS lapangan G-JOS.

Sarana dan prasarana yang ada di Rumah Sakit lapangan G-JOS sudah sangat memadai untuk perawatan pasien Covid-19. Disana sudah tersedia oksigen yang cukup dan diawasi oleh para tenaga kesehatan (nakes) yang mumpuni. “Kami juga telah melengkapi dengan tenaga dokter spesialis. Ada dokter spesialis paru, spesialis dalam, spesialis anstesi dan lain-lain,”sela Gus Yani.

Menyikapi turunnya angka konfirmasi Covid-19 ini, Forkopimda meminta seluruh unsur pemerintah yang ada di bawah untuk tetap waspada. Bahkan PPKM semakin dikuatkan di tingkat pedesaan, RT dan RW.

Tentang upaya penyaluran oksigen dari PT Samator produsen oksigen, Kepala Kejaksaan Negeri Gresik Heru Winoto memuji langkah Bupati Gresik. “Ini upaya cerdas untuk menyiasati kelangkaan tabung oksigen, yang mungkin di seluruh Indonesia hanya ada di Gresik. Sehingga pasien Covid yang masuk ke Rumah Sakit Lapangan G-JOS tidak akan kekurangan oksigen,”kata Heru.

Untuk diketahui, beberapa kebijakan Bupati untuk menekan dampak buruk dimasa Pandemi Covid-19 ini yaitu, menggandeng Lembaga Amil Zakat untuk mendirikan Posko Covid, Menggandeng berbagai institusi untuk percepatan vaksinasi, rekrutmen relawan penulasaran jenazah, rekrutmen relawan nakes untuk tenaga vaksinasi, menggandeng lokasi wisata desa untuk tempat vaksinasi, beberapa kebijakan lain.Terbaru, Bupati menggandeng tenaga dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gresik untuk membantu pelaporan hasil tracing dilakukan petugas. (yad)