Tracer Covid-19 Dibekali Aplikasi SiLacak, Deteksi Dini Persebaran Virus Corona

GRESIK,1minute.id – Para tracer Covid-19 kini dibekali aplikasi Silacak. Aplikasi pencatatan secara digital data kontak erat pasien Covid-19 yang memberikan kemudahan pelacakan yang nantinya akan dilakukan bidan desa, babinsa dan babinkamtibmas.

Penggunaan aplikasi sistem informasi pelacakan (Silacak) milik Kementerian Kesehatan itu mulai dibumikan kepada petugas pelacak kontak erat pasien terpapar corona virus disease 2019 kepada bidan desa, babinsa dan babinkamtibmas di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik pada Rabu,4 Agustus 2021.

Pengenalan aplikasi itu di pusatkan  di ruang Mandala Bhakti Praja kantor Bupati Gresik itu dihadiri para Danramil, Kapolsek jajaran wilayah hukum Gresik dan Kepala Puskesmas. Pematerinya dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Dandim 0817 Gresik Letkol Inf Taufik Ismail yang membuka babak baru untuk deteksi dini pencegahan persebaran Covid-19 itu. 
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani sambutannya menyampaikan, dalam situasi penanganan Pandemi Covid-19 ini perlu adanya kolaborasi dari berbagai pihak. Seperti yang dilakukan saat ini, Pemkab Gresik bersama dengan jajaran TNI-Polri melalui bidan desa, babinsa dan babinkamtibmas akan bersama-sama melakukan tracing terhadap penyebaran Covid-19 di daerah masing-masing.

“Dengan kolaborasi bersama jajaran TNI-Polri ini merupakan upaya untuk mengatasi dan menekan angka penyebaran Covid-19. Ini juga menjadi salah satu ikhtiar bersama untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” kata Gus Yani, sapaan akrab Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.

Ia mengatakan, dengan kemudahan melakukan tracing terhadap penyebaran Covid-19, maka akan mempermudah juga penanganan dilapangan. “Dengan adanya tracer tersebut akan memudahkan petugas di lapangan dalam memantau orang yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien yang terkonfirmasi dengan cepat dan akurat sehingga dapat dengan segera ditangani,”tegas mantan Ketua DPRD Gresik itu.

Secara teknis, aplikasi ini memudahkan pelacakan yang dulunya tercatat secara manual. Karena daerah penyebaran Covid-19 sangat luas, maka pelacakan menggunakan pendekatan 15 orang kontak erat pertama. Begitu kontak terdekat pertama diidentifikasi, hasilnya akan dilaporkan melalui sistem aplikasi Silacak.

Server SiLacak langsung terhubung ke pusat. Sehingga data tracing dapat langsung dimonitor oleh Kemenkes. Nantinya petugas tracing memegang akun SiLacak. Mereka dari Babinsa dan Babinkamtibmas. (yad)