Bupati Melepas Ekspor Gula Merah, Jahe dan Ikan Kerapu asal Bawean ke Manca Negara

GRESIK,1minute.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik mengenjot ekspor produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Gresik. Setelah produk sarung, buah mangga ke Tiongkok dan kacang hijau ke Filipina.
Hari ini, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani melepas ekspor gula merah asal Bawean dan ikan kerapu tujuan beberapa Asia dan Eropa. 

Gula merah (plam sugar powder) Bu Myra asli Bawean di ekspor ke negara tujuan Eropa, Hongkong, Australia dan Kanada. Sedangkan, Palm Sugar Solid ke negara Eropa. Kemudian, Ikan Kerapu tujuan Tiongkok. 
Palm Sugar Powder USD 3 per kilogram dan Palm Sugar Solid USD 2,8 Per kilogram serta  Wedang Jahe Celup USD 2,45 per kilogram. Kurs 1 USD sama dengan Rp 14.114,25. 

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan pihak terus mendorong UMKM untuk ekspor.  “UMKM harus berani ekspor,”tegas Bupati Fandi Akhmad Yani di Pendapa Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean pada Senin, 18 Oktober 2021.

Gus Yani-sapaan akrab-Bupati Fandi Akhmad menambahkan pemerintah siap memberikan bimbingan untuk UMKM di Bawean. “Jika membutuhkan bimbingan teknis untuk ekspor, dipersilahkan mampir klinik ekspor di Poedak Galery,”ujar Gus Yani. Poedak Galery,  tempat konsultasi ekspor bagi UMKM Gresik berlokasi di Jalan Pahlawan, Gresik rencananya diresmikan bertepatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2021.

IKAN KERAPU MERAH : Komoditi ikan kerapu merah asal Pulau Bawean yang diminati negara Tiongkok yang di ekspor pada Senin, 18 Oktober 2021 (Foto : Chusnul Cahyadi/1minute.id)

Gus Yani menilai produk UMKM asal Pulau Putri-sebutan lain-Pulau Bawean ini banyak memiliki potensi ekspor.  Diantaranya, Ikan teripang ; Jenang Dodol; Tikar Pandan dan kerupuk. Pemkab memikirkan untuk mendekatkan pelayanan kepada pelaku UMKM di Pulau Bawean dalam pengurusan perizinan di Kecamatan. Sebab, UMKM hanya perlu pendampingan proses izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). 

“Kedepan urusan perizinan UMKM selesai di kecamatan. Seperti layanan administrasi kependudukan Disdukcapil selesai di kecamatan,”kata Gus Yani. 

Kepala Kantor Bea Cukai Gresik Bier Budy Kismuljanto mengatakan pihaknya terus mengikuti perkembangan ekspor UMKM di Gresik. Namun, untuk pelepasan ekspor UMKM Pulau Bawean, ia meminta maaf tidak bisa hadir. Bier memberikan sambutan melalui rekaman.  “Saya berada di Jakarta. Membantu mengurus ekspor di Desa Wedani yang terkenal dengan produk sarung sebagai Desa Devisa.Sesuai arahan pak Bupati, kami terus mendorong menjadikan UMKM Gresik naik kelas,” pungkasnya.(yad)