Siapkan Strategi Mitigasi Bencana dengan Normalisasi Kali Lamong

GRESIK,1minute.id – Bencana alam dapat terjadi secara tiba-tiba maupun melalui proses yang berlangsung secara perlahan. Pemerintah Kabupaten Gresik mulai mempersiapkan diri menyambut musim hujan. Meningkatkan kewaspadaan adanya bencana banjir Kali Lamong di Gresik Selatan dan luapan daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo di Gresik Utara. 

Ratusan personel disiagakan dalam Apel Gelar Pasukan dalam Rangka Antisipasi Bencana Alam 2021 di halaman Mapolres Gresik pada Senin, 25 Oktober 2021. Apel dipimpin oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersama Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis dan Dandim 0817 Gresik Letkol Inf Taufik Ismail. 

Dalam apel itu, Bupati Fandi Akhmad Yani mengingatkan adanya potensi bencana alam yakni banjir, angin puting beliung hingga tanah longsor. Kabupaten Gresik, imbuhnya, menjadi salah satu kabupaten di Jawa Timur yang sering dilanda bencana khususnya bencana alam Hidrometeorologi.

“Bencana Hidrometeorogi tersebut tidak hanya banjir saja, namun juga memiliki potensi terjadinya angin kencang, angin puting beliung serta bencana tanah longsor,”katanya dalam apel yang diikuti oleh TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan organisasi lainnya. 

Dalam menghadapi potensi bencana yang terjadi, imbuhnya, meminta kepada semua masyarakat dan juga stakeholder untuk meningkatkan kewaspadaan. Berbagai strategi dan mitigasi bencana harus dipersiapkan guna antisipasi cuaca ekstrim.

“Seperti kita ketahui bahwa sejak 2020 kita dihadapkan berbagai bencana, baik bencana alam maupun non alam berupa pandemi Covid-19, sehingga dalam penanganan bencana tersebut selain memperhatikan faktor evakuasi korban bencana alam juga harus memperhatikan faktor protokol kesehatan agar dalam proses penanganannya tidak menimbulkan kluster baru penyebaran Covid-19,”kata Gus Yani.

Dalam mitigasi bencana, kata Gus Yani-sapaan-Fandi Akhmad Yani, dibutuhkan penyusunan program. Salah satu strategi yang dilakukan dalam menghadapi banjir setiap tahun terjadi adalah dengan melakukan normalisasi sungai. “Minimal ada peningkatan strategi dalam menghadapi bencana alam. Program mitigasi secara fisik yang segera kita lakukan  adalah melakukan normalisasi pada bantaran sungai Kali Lamong. Setelah apel ini kita akan meninjau Kali Lamong untuk memastikan rencana normalisasi,”tegas Gus Yani.

Selain itu, normalisasi sungai juga akan dilakukan di bantaran sungai Kali Avour yang ada di wilayah Driyorejo. “Kita minta perusahaan sekitar untuk membantu normalisasi melalui CSR. Mereka kita minta untuk gotong royong melakukan normalisasi. Mudah-mudahan ikhtiar yang kita lakukan bersama ini dapat meminimalisir dampak bencana yang terjadi,” kata Gus Yani. (yad)