Selama 547 Tahun, Telaga Pegat Dibangun Sunan Giri. Musim Kemarau Air Tidak Pernah Surut

MUSIM kemarau diperkirakan masih akan berakhir antara Oktober hingga November 2020. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik mencatat ada empat desa mulai terdampak kemarau, Selasa 29 September 2020. Bagaimana kondisi Telaga Pegat yang dibangun Sunan Giri pada 1473 Masehi atau 547 tahun silam. 

SEGAR : Sejak Dibangun Sunan Giri 547 tahun silam. Air telaga ini musim kemarau tidak pernah surut ( foto : chusnul cahyadi / 1minute.id )

TELAGA Pegat (berarti pisah atau cerai) dikenal warga Kota Giri sebagai cagar budaya yang dibuat Sunan Giri. Berdasarkan prasasti di tembok telaga ini pembuatannya dilangsungkan pada 1473 Masehi.
Tempat penampungan air tersebut dibuat Kanjeng Sunan Giri lantaran enggan memisahkan dua gunung. Yakni, Gunung Patireman dan Gunung Mbah Agung (Bagong).

Tetenger : Pembangunan Telaga Pegat di pintu masuk tempat pemandian. ( foto : chusnul cahyadi/1minute.id)

Kini telaga di Jalan Raya Sunan Giri, Kecamatan Kebomas, itu masih difungsikan untuk mandi dan mencuci pakaian. Menurut legenda, bila beruntung, Anda bisa mengintip bidadari Giri yang sedang mandi. Hehehe. Apalagi, tempat mandinya berupa bilik tanpa atap penutup.

Tidak ada literatur ilmiah bagaimana cara Maulana Ainul Yaqin atau Sunan Giri membuat Telaga Pegat. Sebab, saat itu belum ada alat berat. Yang unik, selama lebih dari lima abad air telaga dengan pagar tembok setinggi 2 meter dan membentuk huruf L tersebut tidak pernah kering. Meski musim panas.

Sejumlah sumber menyebutkan, Sunan Giri membuat Telaga Pegat untuk kebutuhan para santri yang mondok di Giri Kedaton. Jumlahnya ribuan. Asal mereka pun bukan hanya dari dalam negeri, tetapi sampai mancanegara. (bersambung/chusnul cahyadi /1minute.id)