Gotong Royong, Lebih Berempati, Kurangi Persebaran Covid-19


GRESIK,1minute.id – Masa PPKM level IV memasuki hari kedua pada Kamis, 22 Juli 2021. Level yang diprediksi paling “pedas”.  Jumlah kasus baru lebih tinggi daripada kasus sembuh.  Di Jawa Timur merujuk data instagram @dinkesjatim tercatat penambahan kasus terkonfirmasi 3.859 terakumulasi menjadi 256.964 ;  sembuh bertambah 2.966 menjadi 291.877 dan meninggal bertambah 343 menjadi 17.550 pada Rabu, 21 Juli 2021. 

Forkopimda mengajak warga Kota Santri semakin erat bergandengan. Gotong royong. Bahu membahu untuk menekan persebaran dan vatalitas akibat pagebluk Corona yang memasuki tahun kedua ini.

Hal itu diungkapkan tiga pilar di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik di Posko PPKM Darurat di Pendapa Kecamatan Kebomas. Bupati Gresiik Fandi Akhmad Yani, meminta para kepala desa atau lurah untuk lebih aktif melakukan monitoring terhadap warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman).  

“Minimal di telepon atau video call untuk menanyakan kondisi kesehatan,”ujar Bupati Fandi Akhmad Yani dalam pertemuan yang dihadiri Camat dan kepala desa di tiga Kecamatan Gresik, Kebomas dan Manyar pada Kamis, 22 Juli 2021.

Bupati Fandi Akhmad Yani menceritakan pengalaman kerabatnya sedang isoman. Tidak orang yang mau mendekat. Padahal mereka perlu penguatan psikologis agar meningkatkan imun. “Minimal komunikasi, lakukan video call. Pasien isoman itu psikologi tidak baik. Karena zoom, video call bisa selamat karena psikologi senang,” tegasnya. Dengan komunikasi, imbuh Gus Yani-sapaan akrab-Bupati Fandi Akhmad Yani, merasa mendapatkan perhatian dan pemerintah bisa mengetahui kebutuhan mereka. 

“Kalau butuh obat, desa membantu mengambilkan obat di puskesmas. Kalau butuh vitamin, APD bahkan kantong jenazah bisa menghubungi posko,”kata mantan Ketua DPRD Gresik itu. Ia melanjutkan, pemerintah akan terus menambah fasilitas yang ada di posko PPKM Darurat yang ada di lima tempat di Gresik.

FORKOPIMDA : Wabup Gresik Aminatun Habibah, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Dandim 0817 Gresik Letkol Inf Taufik Ismail dan Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto di Posko PPKM Darurat di Kecamatan Kebomas pada Kamis,22 Juli 2021 ( Foto : chusnul cahyadi/1minute.id)

Saat ini, pihaknya intensif berkomunikasi dengan perusahaan untuk menambah kebutuhan tabung oksigen. Harapannya, kebutuhan oksigen bisa dipenuhi di posko. “Pak saya mau refill, monggo! Semoga bisa segera teralisasi. Selain bantalan sosial yang telah disiapkan pemerintah,”tegasnya.

Selain itu, Gus Yani juga berharap desa terus melakukan sosialisasi kepada warganya untuk tetap mematuhi protokol kesehat. Sebab, semua upaya yang dilakukan Pemkab adalah dibagian hulu. Bagian hilir yakni ditingkat grassroot tidak tersentuh akan sia-sia. “Butuh peran desa, tidak bisa dewe-dewe,”tegas Gus Yani serius.

Dandim 0817 Gresik Letkol Inf Taufik Ismail  menegaskan kembali keinginan bupati Fandi Akhmad Yani dengan meminta kepala desa dan lurah meningkatkan empati kepada warganya. Melakukan pendataan dan berkomunikasi dengan warga yang sakit.

Kejadian di kabupaten lain, kata Dandim, ada warga meninggal di rumah atau rumah sakit karena terlambat memberikan pertolongan.  “Semoga tidak sampai terjadi di Gresik,”pesan Letkol Inf Taufik Ismail.  “Ayo kurangi kematian, minimal butuh kemauan, keinginan untuk bertanya. Kalau ada kesulitan dirembuk barsama akan menjadi enteng,” imbuhnya.

Pertemuan offline ini juga dihadiri Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto dan Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah.

Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto mengatakan, gotong royong dalam menekan perrsebaran Covid-19 bisa dilakukan oleh pemerintah desa. Diantaranya, melakukan refocusing anggaran dana desa untuk penanganan Covid-19. “Anggaran ada kelonggaran minimal 8 persen,”kata alumnus Akpol 2021. Dengan gotong royong diharapkan wabah corona bisa berakhir. (yad)