Pasar Sidayu, Dibangun Zaman Kolonial, Kios yang Terbakar Dulu Lahan Parkir

GRESIK,1minute.id – Pasar Sidayu terbakar pada Minggu pagi, 30 Januari 2022. Ratusan kios ludes terbakar. Ratusan kios dahulunya tempat parkir kendaraan pengunjung pasar tradisional berlokasi di Desa Mriyunan, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik.

Pasar Sidayu memiliki memiliki historis cukup panjang. Sebab, pasar yang berlokasi disisi utara Alun-alun Sidayu itu dibangun pada masa Kolonial Belanda. Saat itu, Sidayu masih menjadi kadipaten dengan seorang pemimpin yang juga tokoh agama bernama Raden Adipati Suryo Diningrat (pada versi lain dikenal juga dengan Suryo Adiningrat), putra Sayid Abdur Rohman Sinuwun Solo dinobatkan menjadi Bupati di Sidayu dengan gelar Kanjeng Sepuh Sidayu pada 1817 Masehi.

Kanjeng Sepuh lahir pada 1784 Masehi. Pada masa kekuasaannya, Kanjeng Sepuh dikenal sebagai sosok yang berani dalam menentang diskriminasi yang dilakukan Belanda terhadap pribumi. Selain pemimpin yang berani, Kanjeng Sepuh juga dikenal sebagai pemuka agama. Makam Kanjeng Sepuh berada di dalam Kompleks Masjid Jamik Sidayu atau sisi barat Alun-alun Sidayu. Jaraknya tidak lebih dari 1 kilometer Pasar Sidayu. 

Menurut Kepala Desa Mriyunan, Kecamatan Sidayu Sujari, Pasar Mriyunan ini dibangun sejak pemerintah Kanjeng Sepuh. “Zaman kolonial Belanda,”katanya ditemui 1minute.id di lokasi Pasar Sidayu pada Minggu, 30 Januari 2022. Pasar Sidayu dahulu berbentuk huruf U. “Bagian kios yang terbakar itu, dulunya tempat parkir,”imbuh Sujari.

KOKOH : Konstruksi bangunan Pasar Sidayu masih terlihat kokoh. Pasar Sidayu yang ludes terbakar pada Minggu, 30 Januari 2022 ini dibangun pada zaman Kolonial Belanda (FOTO: Chusnul Cahyadi/1minute.id)

Purnomo, salah satu setempat setali tiga uang dengan Sujari. Ia mengatakan berdirinya Pasar Sidayuberbarengan dengan Pasar Keputran, Surabaya. “Setahu Saya pasar Sidayu ini dibangun sekitar 1881,”katanya pada Minggu, 30 Januari 2022.

Dalam pengamatan wartawan 1minute.id, bekas bangunan memiliki konstruksi sangat kokoh. Tiang penyangga dari cor. Sedangkan atap berbahan kayu jati. Pada 2007, Pemkab Gresik menambah ratusan kios baru. Kios di bangun belakang gerbang pintu masuk bergaya Kolonial Belanda.  Bangunan baru berkonstruksi tiang baja dan tanpa penyekat. Kios baru tidak tersentuh api. Selamat. 

Selain bangunan baru, ada penambahan lapak atau kios di dalam area pasar. Akibatnya, parkir kendaraan pedagang atau pengunjung pasar berada di luar pasar. Dekat Alun-alun Sidayu. (yad)