Dampak Nilai Indeks Prestasti Terhadap Mental Mahasiswa

Oleh :  Muhammad Nawfal Haqqani*

PENDAHULUAN

Nilai indeks prestasi merupakan hal yang sangat penting bagi mahasiswa karena nilai indeks mewakili proses yang dilakukan mahasiswa tersebut. Pendidikan tinggi dianggap sebagai langkah penting dalam pengembangan pribadi dan sosial. 

Dalam konteks pendidikan tinggi, indikator yang biasa digunakan untuk mengukur keberhasilan akademik seorang mahasiswa adalah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Nilai indeks prestasi mencerminkan tingkat keberhasilan mahasiswa dalam menyelesaikan mata kuliah dan program yang diikutinya.

Selain itu, nilai indeks prestasi juga berperan penting dalam menentukan apakah seorang mahasiswa dapat menerima beasiswa, magang, bekerja, atau melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Namun, selain berdampak praktis terhadap pengambilan keputusan, nilai indeks prestasi juga mempunyai dampak besar terhadap aspek mental dan kesehatan mahasiswa. Di era persaingan yang semakin ketat, mahasiswa seringkali merasa tertekan untuk mencapai hasil yang tinggi dalam studinya. 

Hal ini dapat menimbulkan tekanan psikologis yang signifikan sehingga dapat membahayakan kesehatan mental siswa. Perasaan stres, cemas, depresi bahkan rendah diri bisa muncul ketika mahasiswa merasa terlalu fokus pada nilai indeks prestasinya. 

Dampak mental dari stres ini dapat mempengaruhi kemampuan belajar, kesehatan fisik, bahkan dapat berujung pada putus kuliah. Oleh karena itu, penting untuk memahami lebih dalam bagaimana nilai indeks preastasi dapat mempengaruhi kesehatan mental siswa.

Penelitian lebih lanjut mengenai topik ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dampak nilai indeks prestasi terhadap kesehatan mental mahasiswa. Dengan pemahaman yang lebih baik ini, institusi pendidikan, pelajar, dan pemangku kepentingan lainnya dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi stres tidak sehat terkait kinerja akademik, sekaligus meningkatkan dukungan. Dukungan dan sumber daya tersedia untuk menjaga kesehatan mental siswa.

PEMBAHASAN

Indeks prestasi atau yang biasa dikenal dengan IP atau IPK sangat penting bagi siswa karena memiliki dampak yang signifikan terhadap karir dan perkembangan akademik mereka. Nilai indeks adalah cara utama untuk mengukur tingkat pembelajaran siswa. Ini mencerminkan tingkat pemahaman siswa, penyerapan materi, dan kemampuan untuk menerapkan pengetahuan ini pada ujian dan tugas. 

Banyak institusi pendidikan yang mempunyai persyaratan nilai indeks minimum yang harus dipenuhi siswanya untuk lulus. Oleh karena itu, nilai indeks yang buruk dapat menghambat kemampuan mahasiswa untuk lulus. Selain itu, banyak beasiswa perguruan tinggi bergantung pada nilai indeks siswa. Siswa dengan nilai indeks tinggi lebih mungkin menerima bantuan keuangan dalam bentuk beasiswa yang dapat membantu meringankan beban biaya kuliah. 

Banyak juga perusahaan dan organisasi mempertimbangkan masalah kekayaan intelektual ketika merekrut calon karyawan, nilai indeks yang baik dapat membantu mahasiswa memenangkan persaingan di dunia kerja. IPK yang baik dapat membantu siswa maju dalam karir mereka. 

Dalam beberapa kasus, untuk dapat diterima di program magister atau doktoral, nilai indeks yang tinggi diperlukan. Untuk mencapai nilai indeks yang tinggi, diperlukan kedisiplinan, manajemen waktu, dan kemampuan belajar yang baik; mempertahankan nilai indeks yang tinggi dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan penting ini, dan membangun kepercayaan diri. 

Namun, tekanan untuk mempertahankan IPK yang tinggi juga bisa menimbulkan stres yang berlebihan. Nilai indeks adalah rata-rata dari semua nilai dalam mata kuliah yang kita pilih; mempertahankan nilai indeks yang baik dapat membantu kita mencapai tujuan akademik kita. Kita harus menghindari menunda pekerjaan jika kita ingin mendapatkan nilai indeks terbaik. 

Untuk menghindari stres saat pelajaran selesai, mulailah mengerjakan pekerjaan rumah dan belajar dalam waktu yang cukup. Luangkan waktu untuk membaca dan memahami materi pelajaran; jika Anda perlu, buat catatan, garis bawahi, atau rangkum untuk membantu Anda memahami lebih baik informasi. 

Belajar kelompok, yang melibatkan kolaborasi dan diskusi dengan teman, dapat membantu orang yang tidak dapat belajar secara mandiri. Jangan sungkan untuk bertanya jika Anda mengalami kesulitan dalam suatu mata pelajaran. Mengatur waktu dengan baik dapat membantu mengurangi stres dan kelelahan karena mahasiswa sering memiliki banyak tuntutan, seperti kuliah, tugas, pekerjaan paruh waktu, kegiatan ekstrakurikuler, dan kehidupan sosial. Siswa dapat memperbaiki kebiasaan menunda-nunda dengan mengatur waktu mereka. 

Dengan memiliki jadwal yang jelas, siswa dapat mengalokasikan waktu tertentu untuk mengerjakan pekerjaan rumah dan menghindari pola pikir “saya akan mengerjakannya nanti”. Dengan merencanakan kegiatannya secara matang, mahasiswa dapat meningkatkan produktivitasnya. Mereka dapat menentukan waktu terbaik untuk berkonsentrasi dan belajar, sehingga dapat bekerja lebih efektif. 

Manajemen waktu juga membantu siswa merencanakan tujuan jangka panjang mereka. Dengan menentukan apa yang perlu mereka capai dalam jangka waktu tertentu, mereka dapat mengambil langkah-langkah spesifik untuk mencapai tujuan tersebut. 

Dengan mengatur waktu dengan baik, siswa dapat mengurangi tingkat stres, meningkatkan kualitas tidur, dan memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan aktivitas favoritnya di luar kampus. Untuk mengatur waktu secara efektif, siswa dapat menggunakan alat seperti kalender, aplikasi perencanaan, atau daftar tugas. 

Dengan mengatur waktu mereka dengan baik, siswa dapat meningkatkan prestasi akademik dan kualitas hidup mereka secara keseluruhan. Siswa dapat menurunkan stres, tidur lebih baik, dan memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan aktivitas di luar kampus yang mereka sukai dengan mengatur waktu dengan baik. 

Mereka dapat menggunakan alat seperti kalender, aplikasi perencanaan, atau daftar tugas untuk membantu mereka mengatur waktu dengan baik, dan ini dapat meningkatkan prestasi akademik mereka dan kualitas hidup mereka secara keseluruhan. 

Selain itu, organisasi mahasiswa sangat memengaruhi pendidikan siswa. Organisasi memberi siswa berbagai manfaat penting dalam pertumbuhan pribadi, akademik, dan sosial mereka. Organisasi memberi mereka kesempatan untuk belajar berbagai keterampilan, seperti kolaborasi, komunikasi, kepemimpinan, dan manajemen waktu. Ini dapat membantu mereka menjadi lebih mahir dan siap menghadapi tantangan di dunia nyata. 

Mahasiswa dan anggota kelompoknya memiliki kesempatan untuk menerapkan apa yang mereka pelajari dalam lingkungan akademik dalam lingkungan yang nyata. 

Hal ini membantu membangun jaringan sosial yang dapat membantu dalam karier, memberikan dukungan, dan peluang kerja sama. Banyak organisasi kemahasiswaan menawarkan peluang kepemimpinan, seperti menjadi presiden klub atau koordinator acara. 

Peluang ini membantu siswa belajar keterampilan kepemimpinan dan mempersiapkan mereka untuk peran kepemimpinan di masa depan. Siswa mendapat manfaat dari bergabung dengan organisasi kemahasiswaan karena membantu mereka menemukan keseimbangan antara pendidikan dan kehidupan sosial. 

Hal ini dapat meningkatkan kualitas hidup siswa dan mengurangi stres mereka. Organisasi kemahasiswaan seringkali menyediakan berbagai klub, komite, dan kegiatan yang memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi minat dan keahlian mereka di luar kelas. 

Berpartisipasi dalam organisasi kemahasiswaan dapat memberikan rasa puas dan pencapaian. Banyak lembaga mahasiswa mengambil bagian dalam kegiatan amal atau kesadaran sosial, yang dapat membantu siswa menjadi warga negara yang lebih sadar diri dan bertanggung jawab. 

Aktivitas dan pencapaian siswa dalam organisasi kemahasiswaan dapat meningkatkan profil dan resume mereka di LinkedIn, membuat mereka lebih menarik bagi calon pemberi kerja. Selain itu, koneksi yang dibuat dalam organisasi dapat membantu mereka menemukan peluang karir di masa depan. (*)

Artikel Ditulis Oleh :

Muhammad Nawfal Haqqani, Mahasiswa  Universitas Airlangga Surabaya, Jurusan  Antropologi, Fakultas  Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.