KKP Canangkan Kampung Budidaya Ikan Bandeng, Target Produksi 2024 sekitar Rp 4 Triliun 

GRESIK,1minute.id – Kampung Budidaya Ikan Bandeng resmi dilaunching oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya TB Haeru Rahayu bersama Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani. Kampung Budidaya Ikan Bandeng itu berada di Desa Pangkah Wetan, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik. 

Dalam sambutannya, Dirjen Perikanan Budidaya TB Haeru Rahayu mengatakan pencanangan kampung perikanan budidaya merupakan kebijakan yang telah dituangkan dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 64 Tahun 2021 tentang Kampung Perikanan Budidaya.

Hal tersebut merupakan implementasi dari program terobosan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono pada 2021-2024. Tujuannya, memajukan sektor kelautan dan perikanan Indonesia. Dua dari tiga program terobosan yang dicanangkan tersebut menjadi tanggung jawab Dirjen Perikanan Budidaya (DJPB). Salah satunya adalah subsektor perikanan budidaya yaitu pengembangan budidaya berbasis pada ekspor dengan empat komoditas yang akan dikembangkan. “Antara lain, Ikan Bandeng,”kata Haeru Rahayu pada Minggu, 27 Maret 2022.

PANEN IKAN BANDENG: (ki-ka) Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Sekda Gresik Achmad Washil Miftachul Rachman dan Dirjen Perikanan Budidaya TB Haeru panen ikan bandeng dalam pencanangan kampung perikanan budidaya ikan bandeng di Desa Pangkah Wetan, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik pada Minggu, 27 Maret 2022 ( Foto : Prokopim Gresik for 1minute.id)

Pencanangan kampung perikanan budidaya Ikan bandeng dihadiri Analis Ekekutif Senior Grup Riset Sektor OJK, Edi Setijawan, Sekretaris Daerah (Sekda) Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman, Anggota DPRD dari Partai Nasdem, Musa, Perwakilan Bea Cukai, Perwakilan Bank BNI, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Gresik Khoirul Anam, Kepala Desa Pangkah WetannSyaifullah Mahdi, dan Kelompok Pembudidaya ikan kampung perikanan budidaya bandeng.

Menurut data, lanjut Haeru Rahayu, pada 2020 Kabupaten Gresik memproduksi ikan bandeng sebanyak 87,12 ribu ton dengan total nilai produksi sebesar Rp 1,4 triliun. Pada 2021, produksi ikan bandeng meningkat hingga 90,38 ribu ton dengan total nilai produksi mencapai Rp 1,43 triliun. “Kita targetkan pada 2024 harus bisa mencapai Rp 4 triliun,”kata Haeru.
Ia berharap bagaimana peningkatan produksi harus terjadi serta pemasaran yang efektif dan efisien.

“Margingya tidak lari kemana namun berpihak ke pembudidaya ekspornya harus dari sini dengan demikian salah satu indikator suksesnya kampung perikanan budidaya yang dicanangkan oleh KKP sudah terbukti dan terlihat dari hulu hingga hilir,”ujarnya. Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menambahkan sektor perikanan bisa beradaptasi dengan kondisi Pandemi. Indikatornya, produktivitas masih sekitar 80 ribu ton per tahun masih bisa dihasilkan dari sektor perikanan.

“Setelah dicanangkannya kampung perikanan budidaya ini tentunya Pemerintah Daerah tidak hanya diam di sini. Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Provinsi dan Pusat akan terus berkolaborasi untuk lahan 28 ribu hektar yang tersebar di Kabupaten Gresik sudah dicanangkan oleh KKP sebagai kampung Bandeng,”ujar Bupati berusia 36 tahun itu.

Untuk itu, pihaknya akan fokus dalam ekosistem perikanan yang tentunya tujuannya untuk kesejahteraan khususnya pembudidaya ikan bandeng yang nantinya manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. “Tidak hanya itu pemkab juga bekerjasama dengan Bea Cukai, Diskoperindag yang mendorong hasil olahan ikan bandeng,”kata Gus Yani-sapaan-Fandi Akhmad sambil mencontohkan Bandeng Mentari (Bandeng Tanpa Duri) sudah di ekspor ke Jepang. 

“Ekspor Bandeng Mentari itu sudah menunjukkan kualitas produk olahan Ikan Bandeng di Gresik sangat luar biasa,”puji Bupati Fandi Akhmad Yani. Usai pencanangan  dilanjutkan dengan pemberian bantuan dari  Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP)  berupa 1 unit ekskavator, 10 unit pompa air, 1 paket sarana pengolahan kesehatan ikan, 4 paket pengelolaan irigasi tambak partisipatif, kepada kelompok pembudidaya ikan kampung perikanan budidaya ikan bandeng. (yad)