Bupati dan Wabup Gresik Wacanakan Memisahkan KBM Putra dan Putri Jenjang SD dan SMP Negeri Gresik

GRESIK,1minute.id – UPT SDN 6 Gresik dan UPT SMPN 1 Gresik bakal menjadi lokasi pilot project pemisahan kegiatan belajar mengajar (KBM) putra dan putri. Bila tidak aral melintang ujicoba akan dimulai tahun ajaran baru untuk siswa kelas 1 Sf dan kelas VII SMP. Masing-masing jenjang dua rombongan belajar (rombel)

Wacana pemisahan sistem pembelajaran putra dan putri di sekolah pada jenjang sekolah dasar negeri dan sekolah menengah pertama negeri terus dimatangkan. Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani membuka wacana baru pemisahan pembelajaran putra dan putri saat menggelar halalbihalal di rumah dinas di Pendapa Bupati Gresik beberapa waktu lalu. 

Wacana itu kembali muncul ketika Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah menggelar halalbihalal bersama Ikatan Keluarga Alumni Pelajar Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) Gresik.di rumah dinas wabup di Jalan Basuki Rahmat akhirnya pekan lalu.

Dalam kesempatan itu, Wabup Gresik Aminatun Habibah mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik sedang melakukan kajian mendalam untuk melakukan pemisahan kegiatan belajar mengajar (KBM) putra dan putri. “Gus Yani  (Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Red) juga sedang memikirkan rencana tersebut setelah melakukan perjalanan umrah,” kata Bu Min-sapaan karib-Aminatun Habibah. Pemisahan rombongan belajar (rombel) ini bertujuan untuk menghindari kasus-kasus asusila yang terus terjadi dan bergulir.

“Tujuannya ini, tentunya untuk menciptakan Gresik sebagai kabupaten ramah anak. Kabupaten yang nyaman dan kabupaten yang bisa menjadi kebanggaan bagi warga,” kata Wabup perempuan berlatar pendidik itu. Sejumlah kasus asusila hingga kasus pembunuhan diduga dilakukan ayah kepada anak berusia 9 tahun membuat Bu Min merasa prihatin. Dia berharap kasus tersebut tidak terjadi lagi di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik ini. 

Sebagai Kabupaten ramah anak, Gresik selalu mencoba yang terbaik untuk siswa. Program ini akan diuji coba terlebih dahulu, jika efektif akan diaktifkan ke seluruh Sekolah,” terangnya. 

Dinas Pendidikan (Dispendik) masih melakukan penyusunan dan kajian sebelum terobosan anyar duet Bupati-Wakil Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah diberlakukan di sekolah  negeri. Meski, sebenarnya kebijakan pemisahan tempat pembelajaran ini bukan baru karena lembaga pendidikan swasta dan pondok pesantren (Ponpes) telah menerapkan sistem pembelajaran belajar mengajar yang memisahkan putra dan putri. 

Misalnya, Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Tratee Gresik telah menerapkan pembelajaran terpisah dengan nama MINU Tratee Putra da MINU Tratee Putri. Ada juga Madrasah Maarif Banin- Banat NU. Jika ujicoba pemisahan sistem belajar mengajar yang terpisah putra dan putri di lembaga pendidikan negeri di bawah naungan Dispendik Gresik adalah kali pertama di Gresik. Mungkin juga se- Indonesia.  “Pilot project yakni UPT SDN 6 Gresik dan UPT SMPN 1 Gresik,” kata Bu Min. (yad)