Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Syekh Maulana Malik Ibrahim Jadi Kurikulum Merdeka Muatan Lokal

GRESIK,1minute.id – Ribuan jemaah mengikuti Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Ke-623 Syekh Maulana Malik Ibrahim pada Kamis, 28 September 2023. Dua acara istimewa yang dinantikan umat muslim itu dipusatkan di Gedung Maulana Malik Ibrahim di dalam kompleks makam Maulana Malik Ibrahim, Walisongo itu. 

Jemaah yang menghadiri nguri-uri budaya Islam itu mendapatkan jamuan nasi kebuli, masakan khas etnis Arab itu. Tampak hadir di acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul ke-623 Syekh Maulana Malik Ibrahim itu, antara lain, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani,  Rektor UIN Wali Songo Semarang Imam Taufik, dan Habib Ali bin Muhammad Assegaf.

Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Syekh Maulana Malik Ibrahim berjalan khidmat. Dalam acara itu, juga mendoakan masyarakat Gresik lebih makmur dan sejahtera. Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan, saat ini masyarakat sedang membutuhkan keteladanan para waliyullah. “Istakamah mencari ilmu. Masyarakat Gresik yang dikenal santri , ayo ngaji terus untuk melawan kebodohan. Mari jihad melawan kebodohan,” kata Gus Yani-sapaan akrab-Bupati Fandi Akhmad Yani. 

NASI KEBULI : makanan khas Indonesia yang disukai masyarakat Arab menjadi menu jemaah Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Ke-623 Syekh Maulana Malik Ibrahim pada Kamis, 28 September 2023 ( Foto: chusnul cahyadi/1minute.id)

Sementara itu, Ketua Yayasan Malik Ibrahim, Taufiq Harris mengatakan, Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Syekh Maulana Malik Ibrahim digelar rutin setiap tahun. Dalam rangkaian acara itu, menampilkan sejumlah kesenian khas Indonesia yakni rebana, hadrah ishari dan pawai anak-anak taman pendidikan quran (TPQ). Acara itu diikuti ribuan jemaah dan siswa jenjang SMA/MA dan SMK di Kabupaten Gresik.  Acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Syekh Maulana Malik Ibrahim yang digelar setiap tahun ini menjadi implementasi untuk optimalisasi kurikulum merdeka. “Jadi sebagian media implementasi penguatan kurikulum muatan lokal (mulok),” kata Taufiq. 

Tujuan kegiatan yang dilakukan berulang-ulang setiap tahun ini melestarikan nilai budaya bangsa, atau subtansi memiliki nilai-nilai Sunnah Rasul dan para alAuliyah disamping adalah media pemersatu umat. “Isya Allah prosesi maulid dan haul yang rutin Tiap tahun tazkiayah, tilawah, islah akan berdampak pada kita semua,” katanya. (yad)