Puluhan Bunda PAUD Studi Tiru Merdeka Sampah di Spenda Gresik, Kantin Sehat Bersertifikat Halal

GRESIK,1minute.id – Sebanyak 40 Bunda PAUD dari Kecamatan Gresik, Kebomas dan Manyar melakukan studi tiru Merdeka Sampah (Zero Waste) di UPT SMP Negeri 2 (Spenda) Gresik pada Selasa, 12 Desember 2023. Rombongan didampingi Nurul Fadilah, analis lingkungan dan Umaya, Kepala Seksi Pengelolaan Persampahan Bidang Pengelolaan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik itu disambut oleh Kepala UPT SMP Negeri 2 Gresik Mohammad Salim serta Kelompok Cinta Lingkungan (KCL), Duta Spenda dan Pramuka Garuda.

Rombongan langsung menuju ruang Perpustakaan sekolah berlokasi di Jalan KH Kholil, Gresik itu untuk sharing pengelolaan sampah. Usai diskusi secara lesehan itu cukup gayeng dilanjutkan studi lapangan. Para Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) itu melihat dari dekat sistem pengolahan sampah, TPA, komposter hingga kantin sehat dengan makanan yang memiliki label Halal itu. Mereka pun antusias untuk bisa menirunya.

Sampah masih menjadi persoalan pelik di setiap kabupaten/kota di Indonesia. Diantaranya, di Kabupaten Gresik. Volume sampah yang masuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngipik di Jalan Prof Moh Yamin, Kelurahan Ngipik, Kecamatan/Kabupaten Gresik berkisar 250 meter kubik per hari. Belum semua sampah bisa diolah. Sehingga tumpukan sampah nyaris menyerupai bukit. 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik mendorong sejumlah desa mendirikan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST). Sampah di olah di TPST yang ada di desa-desa.  Sementara itu, pemerintah kabupaten (Pemkab) Gresik juga telah memiliki sejumlah tempat pengolahan sampah terpadu (TPST). Selain TPA Ngipik, dalam waktu dekat berdiri TPST Belahanrejo, Kecamatan Kedamean. 

DISKUSI: Puluhan Bunda PAUD dari Kecamatan Gresik, Kebomas dan Manyar melakukan studi tiru Merdeka Sampah (Zero Waste) di SPENDA Gresik pada Selasa, 12 Desember 2023 (Foto: SPENDA Gresik for 1minute.id)

Disini lain, pengolahan sampah juga dilakukan di sejumlah sekolah. Upaya itu dilakukan untuk mewujudkan tekad, Gresik Merdeka Sampah 2030. Diantaranya, Spenda Gresik yang kini menjadi jujugan bagi pegiat lingkungan dan Bunda PAUD. 

Bunda Asih dari SPS PAUD Permata Bunda, Kelurahan Gending, Kecamatan Kebomas mengapresiasi sistem pengolahan sampah di Spenda Gresik ini. “Kegiatan zero waste di sekokah ini sangat keren dan perlu ditingkatkan karena untuk bekal anak didik kita dimasa depan,” puji Bunda Asih. 

Nur Siah dari PAUD Bundasari, Desa Tlogopojok, Kecamatan Gresik, Zero Waste Spenda telah memberikan inspirasi. “Insyaallah kita akan menerapkan di PAUD kami kegiatan positif zero waste dan kami akan menginisiasi juga tentang kantin sehat halal seperti di SMPN 2 Gresik ini,” ujarnya. 

Sementara Bunda i’in Budiarti, Kepala Bunda Puspagiri, Desa Singosari, Kecamatan Kebomas mengaku senang bisa mengikuti studi tiru Merdeka Sampah di Spenda Gresik. “Terima kasih atas ilmunya dari Spenda dan salut kepada KCL (Kelompok Cinta Lingkungan,Red) yang kompak mengembangkan lingkungan hidup sekolah ini,” kata Iin yang juga penyiar radio ini. 

Sepekan sebelumnya, pengolahan sampah di Spenda Gresik mendapatkan apresiasi dari sejumlah pegiat lingkungan di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik ini. Dalam pengolahan sampah di sekolah yang dipimpin oleh Mohammad Salim melibatkan semua stakeholder. Mulai orang tua, murid, hingga pihaknya sekolah. Orang tua ketika mengirimkan bekal makan untuk anak tidak memakai bungkus plastik. Sekolah juga menjamin panganan di kantin sekolah aman dan sehat karena telah bersertifikat halal. 

“Kantin kami sudah tersertifikasi halal sehingga sumber sampah sudah dapat di minimalisir dan sehat,” ujar Kepala UPT SMP Negeri 2 Gresik Mohammad Salim pada suatu kesempatan. (yad)