Waspada Banjir Bengawan Solo Susulan, BPBD Gresik Kerahkan Alat Kedaruratan dan Bagikan Ratusan Paket Sembako 

GRESIK,1minute.id – Banjir luapan air Sungai Bengawan Solo di Gresik Utara berangsur surut. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik menggelontorkan bantuan sembako kepada warga desa terdampak banjir sungai terpanjang di Jawa itu.

Selain bantuan, BPBD Gresik terus melakukan pemantauan terhadap tinggi muka air (TMA) Sungai Bengawan Solo, serta menyiapkan alat-alat kedaruratan sebagai antisipasi bencana banjir yang lebih besar, dengan tren debit air yang terus naik. Pasalnya, prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Surabaya masih ada potensi hujan.

Menurut Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik F.X Driatmiko Herlambang, ada dua desa di dua kecamatan yang terdampak banjir Sungai Bengawan Solo yang ada di Kabupaten Gresik. Dua desa yakni Desa Bungah, Kecamatan Bungah dan Desa Madu Mulyorejo, Kecamatan Dukun. Tinggi genangan air di pemukiman warga berkisar antara 40 cm sampai 60 cm. “Saat ini genangan air di pemukiman warga berangsur surut,” kata Miko-panggilan-F.X Driatmiko Herlambang pada Senin, 18 Maret 2024.

Akan tetapi, imbuhnya, genangan air masih terlihat di Jalan Poros Desa (JPD) dan Jalan Lingkungan. 

Seperti diberitakan, hujan dengan intensitas tinggi membuat Sungai Bengawan Solo meluap. Air sungai terpanjang di Jawa menggenangi Desa/Kecamatan Bungah dan Desa Madu Mulyorejo, Kecamatan Dukun pada 13 Maret 2024.  

Miko melanjutkan, BPBD Gresik telah memberikan bantuan kepada warga desa yang terdampak banjir Sungai Bengawan Solo itu.  “Daerah yang terkena dampak banjir sudah mendapatkan bantuan berupa paket sembako yaitu beras, gula, minyak, dan mi instan. Sebanyak 200 paket sembako juga sudah disalurkan untuk warga yang terdampak,” jelasnya.

Saat ini, imbuhnya,  pihaknya teruw melakukan koordinas dengan pihak kecamatan dan perangkat desa untuk melakukan pendataan terhadap warga yang terdampak banjir. Selain memberikan bantuan, BPBD Gresik juga melakukan pemantauan terhadap Tinggi Muka Air (TMA) sungai Bengawan Solo, serta menyiapkan alat-alat kedaruratan sebagai antisipasi bencana banjir yang lebih besar, dengan tren debit air yang terus naik. (yad)