Mitigasi Bencana Hidrometeorologi, Polres Gresik Gelar Pasukan dan Peralatan

GRESIK,1minute.id – Musim hujan tiba. Polres Gresik menggelar apel gelar pasukan dan peralatan dalam rangka Kesiapan Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi di Mapolres Gresik. 

Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kapasitas serta mempersiapkan seluruh potensi baik sumber daya manusia (SDM) maupun peralatan yang akan dipergunakan untuk mengantisipasi dalam rangka menghadapi bencana alam 2023-2024 di wilayah Kabupaten Gresik.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, bencana banjir menduduki peringkat pertama sebanyak 45% atau 153 kejadian, selanjutnya puting beliung 26% dan bencana tanah longsor sebanyak 12% atau 56 kejadian. Hal ini menunjukkan bahwa sekitar 89% total bencana di Jawa Timur didominasi oleh bencana hidrometeorologi.

Dengan adanya potensi peningkatan curah hujan pada periode musim hujan, maka perlu dibangun kewaspadaan, mitigasi dan kesiapsiagaan darurat bencana hidrometeorologi dari berbagai elemen masyarakat terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi. Adapun hal-hal yang perlu dipedomani dan dilaksanakan dalam rangka kesiapsiagaan penanggulangan bencana hidrometeorologi di Kabupaten Gresik,

mulai dari meningkatkan kewaspadaan karena saat ini sudah memasuki musim penghujan, dengan sinergitas dan kolaborasi stakeholder dari TNI, Polri, Pemkab, dan seluruh elemen masyarakat dalam rangka pengelolaan sumber daya air dan pengurangan risiko bencana di  Kab. Gresik dan antisipasi melalui mitigasi bencana untuk meminimalisir dampak-dampak yang akan timbul dari bencana tersebut.

Apel gelar pasukan ini sebagai momentum yang tepat bagi satuan pelaksanaan penanggulangan bencana untuk melakukan sinergi dan konsolidasi. “Kegiatan ini juga merupakan bukti bahwa TNI-Polri dan Pemkab Gresik siap menghadapi bencana alam serta siap memberikan bantuan secara optimal kepada masyarakat khususnya menjelang perayaan Natal 2023, Tahun Baru 2024, dan Pemilu serentak tahun 2024,” kata Kapolres AKBP Adhitya Panji Anom pada Senin, Desember 2023.

Apel gelar pasukan dan peralatan dalam rangka kesiapan penanggulangan bencana hidrometeorologi merupakan langkah penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana alam. “Kegiatan ini juga merupakan bukti komitmen TNI-Polri dan Pemkab Gresik untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari bencana alam,” tegas perwira dua melati di pundak itu. (yad)

Mitigasi Bencana Hidrometeorologi, Polres Gresik Gelar Pasukan dan Peralatan Selengkapnya

Sarungan, Bupati Gresik Pantau Pekerjaan Pemasangan Box Culvert di Pusat Ekonomi Gresik Kota Lama 

GRESIK,1minute.id – Pemerintah Kabupaten Gresik mengurai satu per satu  problem banjir di perkotaan Gresik. Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (CKPKP) melakukan pekerjaan pelebaran saluran air di Jalan Samanhudi, Gresik. Mitigasi bencana banjir di kawasan Gresik kota Lama itu diproyeksikan kelar bulan November 2023.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani meninjau proyek pelebaran saluran air di pusat ekonomi di Gresik Kota Lama pada Selasa malam, 26 November 2023. Gus Yani-sapaan akrab-Bupati Fandi Akhmad Yani memakai sarung dan kopyah hitam menemui sejumlah warga setempat untuk mendengarkan curhat warga.

Banjir kawasan Jalan Samanhudi, Gresik, mulai Pasar Kota Gresik hingga simpang tiga Jalan HOS Cokroaminoto, Gresik itu kantaran saluran air dalam kondisi sempit sehingga menjadi penyebab banjir di wilayah Pasar Kota Gresik. Malam itu, sejumlah pekerjaan masih beraktivitas. 

Gus Yani menjelaskan, aliran air yang berada di wilayah Jalan Samanhudi tersebut merupakan daerah elevasi. Ditambah lagi dengan kondisi saluran  air yang sempit, jika curah hujan tinggi sudah pasti banjir. “Di lokasi ini (saluran air) kondisinya sempit. Sehingga saat musim hujan tiba, pasti mengalami banjir. Ini sudah dirasakan warga sejak lama,” katanya.

Pekerjaan itu akan menggunakan box culvert dimensi lebar 3 meter, panjang 2 meter dengan kedalaman 2 meter. “Sebelumnya, crosingan di lokasi itu hanya memiliki dimensi 1,5 meter,” imbuhnya. 

Mantan Ketua DPRD Gresik itu Gus Yan melanjutkan, untuk memaksimalkan pengendalian banjir di wilayah tersebut, Pemkab Gresik berencana melakukan pekerjaan secara berkelanjutan. “Saat ini kita fokus pada pekerjaan box culvert. Targetnya bulan November pelebaran rampung dilaksanakan. Tahun depan kita rencanakan pemasangan udith untuk mengurai air ke arah Barat dan Timur,” katanya.  Iaberharap, dengan adanya pelebaran crossing ini mampu mengurangi dampak banjir yang ditimbulkan.

Sementara itu Yuniar, 56, salah seorang warga Jalan Samanhudi mengungkapkan, bahwa dirinya dan warga sekitar selalu merasa was-was akan datangnya saat musim hujan tiba. Bahkan tak jarang banjir tersebut memasuki pemukiman warga. “Dengan adanya pelebaran ini, kami sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati Gresik. Semoga kampung kita ini tidak banjir lagi,” katanya. (yad)

Sarungan, Bupati Gresik Pantau Pekerjaan Pemasangan Box Culvert di Pusat Ekonomi Gresik Kota Lama  Selengkapnya

Mitigasi Bencana, Aplikasi Gresikpedia, Warga Kini Bisa Pantau Ketinggian Air Kali Lamong 

GRESIK,1minute.id – Gresikpedia semakin komplit. Kini, aplikasi milik pemerintah kabupaten (Pemkab) Gresik itu bisa digunakan mitigasi bencana banjir Kali Lamong dan tanah longsor di Pulau Bawean. Layanan baru berbasis Internet of things (IoT) ini dipamerkan oleh Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Gresik sebagai rangkaian dari Gresik Inovasi Festival (Ginofest) 2022 yang digagas oleh Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Gresik itu.

Ginofest digelar di Icon Mall Gresik selama 3 hari, dimulai Jumat, 21 Oktober 2022 itu dibuka oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani. 

Menurut Kabid Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) pada Dinas Kominfo Gresik Fahry Ady Yamin, sejak 3 bulan terakhir Gresikpedia sudah menerapkan IoT untuk mitigasi bencana banjir di Kali Lamong yang mengalir di Kabupaten Gresik. “Jadi masyarakat bisa memantau kondisi Kali Lamong langsung dari alat EWS (Early Warning System) nya BPBD Gresik,”kata Fahry pada Jumat malam, 21 Oktober 2022.

Namun, pemantaun ketinggian air Kali Lamong ini masih terbatas di Kabupaten Gresik. “Kita sedang berusaha meminta izin dari Pemprov untuk ambil data dr EWS Pemprov mulai hulu,”ujarnya. Dengan menggunakan EWS itu, bisa dilakukan pemantaun secara realtime. “Jadi kalau di cek per hari terlihat kenaikan maka masy bisa siap-siap,”imbuhnya.

Fahry mengajak masyarakat untuk menginstal aplikasi gresikpedia. “Gresikpedia tidak hanya untuk lihat berita, cari loker, daftar Gresik kerja, layanan publik saja. Tali bisa cek kondisi Kali Lamong,”katanya. 

Untuk diketahui, Gresikpedia adalah aplikasi milik Pemerintah Kabupaten Gresik yang merupakan bagian dari program kerja 99 hari Nawa Karsa Bupati dan Wakil Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah yang dilantik oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar pada Jumat, 26 Februari 2021 lalu.

MITIGASI BENCANA : Warga kini bisa memantau perkembangan ketinggian air Kali Lamong melalui aplikasi Gresikpedia seperti tangkapan layar ini. (Foto : Chusnul Cahyadi/1minute.id)

Aplikasi yang digagas Bupati Gresik ini, sebagai wadah untuk mendekatkan dengan masyarakat serta mempermudah layanan masyarakat. Kominfo merangkul seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan instansi yang menyediakan pelayanan untuk publik. 

Dalam pantauan Kali Lamong EWS mulai 19 sampai 21 Oktober 2022, ketinggian air Kali Lamong terus meningkatkan. Pada 19 Oktober 2022 pukul 14.10 WIB ketinggian air Kali Lamong 0,39 (ambang batas 3,50). Hari ini, Jumat, 21 Oktober 2022 pukul 15.57 WIB ketinggian air bertambah 0,08 menjadi 0,47. 

“Makanya, Saya berkoordinasi dengan BPBD Gresik untuk segera berkoordinasi dengan BPBD Pemprov Jatim agar integrasi data EWS Kali Lamong bisa diambil,”katanya. Seperti diberitakan, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan bahwa pihaknya turun langsung menyusuri area sungai guna memastikan kondisi terkini. Ditambah lagi saat ini sudah memasuki musim hujan, maka upaya pencegahan harus lebih intens.

“Kita melihat langsung kondisi terkini. Berbagai upaya seperti normalisasi juga sudah kita lakukan. Area sungai yang sempit, sudah kita lebarkan dan area sungai yang dangkal juga sudah kita keruk. Disisi lain, kita juga harus tahu tingkat kerawanan di masing-masing wilayah,”katanya pada Jumat, 21 Oktober 2022.

Gus Yani-sapaan-Fandi Akhmad Yani melanjutkan disamping upaya pengendalian dan pencegahan, menurutnya mitigasi bencana juga merupakan hal yang tak kalah penting. Ia menilai bahwa sinergitas antara Pemkab Gresik dan BBWS sangat baik untuk bersama-sama dalam pengendalian banjir Kali Lamong.

“Mengingat waktu yang dibutuhkan untuk normalisasi ini cukup panjang, kami mempunyai komitmen akan terus melakukan normalisasi, meskipun secara bertahap,” katanya. Ia berharap dari upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik hingga saat ini, mampu mengurangi dampak banjir tahunan yang menghantui masyarakat Gresik Selatan. (yad)

Mitigasi Bencana, Aplikasi Gresikpedia, Warga Kini Bisa Pantau Ketinggian Air Kali Lamong  Selengkapnya

Gunakan Perahu Karet Fandi Akhmad Yani, Bupati Gresik Susuri Kali Lamong, Pastikan Normalisasi On the Track

GRESIK,1minute.id – Curah hujan cukup tinggi sepakan terakhir.  Bahkan, sebagian kota/kabupaten di Jawa Timur banjir bandang dan tanah longsor. Bagaimana kondisi Kali Lamong di Kabupaten Gresik? 

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani melakukan susur Kali Lamong pada Jumat, 21 Oktober 2022. Bupati Fandi Akhmad didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik Achmad Hadi dan Kepala Pelaksana BPBD Gresik Darmawan dan perwakilan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo. 

Susur Kali Lamong ini dimulai Desa Dapet, Kecamatan Balongpanggang sampai Benjeng. Ada 14 desa yang mereka lewati dengan menggunakan perahu karet milik BPBD Gresik itu. Puluhan desa di Kecamatan Balongpanggang yakni Desa Dapet, Banjaragung, Wotansari, Karangsemanding, Sekarputih dan Pucung. Sedangkan di Kecamatan Benjeng meliputi Desa Lundo, Sedapurklagen, Gluranploso, Deliksumber, Bangkelo lor, Munggugianti, Kedungrukem dan Bulurejo. Puluhan desa itu langganan terdampak banjir Kali Lamong selama puluhan tahun ini. 

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan bahwa pihaknya turun langsung menyusuri area sungai guna memastikan kondisi terkini. Ditambah lagi saat ini sudah memasuki musim hujan, maka upaya pencegahan harus lebih intens.

“Kita melihat langsung kondisi terkini. Berbagai upaya seperti normalisasi juga sudah kita lakukan. Area sungai yang sempit, sudah kita lebarkan dan area sungai yang dangkal juga sudah kita keruk. Disisi lain, kita juga harus tahu tingkat kerawanan di masing-masing wilayah,”katanya.

Gus Yani-sapaan-Fandi Akhmad Yani melanjutkan disamping upaya pengendalian dan pencegahan, menurutnya mitigasi bencana juga merupakan hal yang tak kalah penting. Ia menilai bahwa sinergitas antara Pemkab Gresik dan BBWS sangat baik untuk bersama-sama dalam pengendalian banjir Kali Lamong.

“Mengingat waktu yang dibutuhkan untuk normalisasi ini cukup panjang, kami mempunyai komitmen akan terus melakukan normalisasi, meskipun secara bertahap,” katanya. Ia berharap dari upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik hingga saat ini, mampu mengurangi dampak banjir tahunan yang menghantui masyarakat Gresik Selatan. 

Untuk diketahui dua tahun terakhir ini, Pemkab Gresik melakukan penanganan dan pengendalian banjir Kali Lamong. Upaya yang dilakukan diantaranya normalisasi Kali Lamong melakukan pelebaran tanggul, mengeruk area sungai yang dangkal hingga penguatan penahan tanggul. Normalisasi ini dilakukan dengan harapan masyarakat yang berada di aliran Kali Lamong mulai Balongpanggang, Benjeng, Cerme, Menganti hingga Kebomas bisa terbebas dari banjir Kali Lamong yang sudah puluhan tahun itu. (yad)

Gunakan Perahu Karet Fandi Akhmad Yani, Bupati Gresik Susuri Kali Lamong, Pastikan Normalisasi On the Track Selengkapnya

Mitigasi Bencana Banjir, Bupati Gresik Sidak Rumah Pompa Pulopancikan, Miris Penuh Sampah

GRESIK,1minute.id – Musim hujan tiba. Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda memberikan peringatan dini kondisi cuaca. Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani melakukan mitigasi bencana banjir Kota dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di rumah pompa air pengendali banjir di Desa Pulopancikan, Kecamatan/Kabupaten Gresik pada Senin, 10 Oktober 2022.

Gus Yani-sapaan-Fandi Akhmad Yani didampingi Kepala Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (CK-PKP) Gresik Ida Lailatussa’diyah  dikejutkan dengan pemandangan yang tidak sedap. Tampak tumpukan sampah yang tertahan di muara kali. Mantan Ketua DPRD Gresik itu tercengang.

Gus Yani mengatakan, kondisi sampah yang tertahan dan tidak segera dibersihkan, akan berpotensi banjir. Apalagi saat curah hujan yang tinggi. “Ini kan sudah masuk musim hujan, tapi saya miris melihat tumpukan sampah seperti ini (sambil menunjuk kearah tumpukan sampah). Gimana gak banjir kalau kondisinya seperti ini,”kata Gus Yani.

Saat itu, tampak petugas rumah pompa air bersama petugas dari Dinas CKPKP sedang membersihkan sampah yang menumpuk di muara kali. Bersih-bersih sampah di muara rumah pompa air pengendali banjir di Desa Pulopancikan, Kecamatan/Kabupaten Gresik dilakukan sejak Minggu, 9 Oktober 2022. Saking banyaknya sampah sehari tidak kelar. 

RUMAH POMPA : Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengamati rumah pompa air pengendali banjir di Desa Pulopancikan, Kecamatan/Kabupaten Gresik pada Senin, 10 Oktober 2022 ( Foto : Prokopim Gresik for 1minute.id)

Gus Yani mengajak masyarakat Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik untuk ikut hangarbeni terhadap lingkungan. Caranya, tidak membuang sampah ke bantaran kali. “Kita sudah berupaya mengantisipasi banjir, namun dukungan masyarakat juga menjadi hal yang sangat penting. Mohon untuk tidak membuang sampah di bantaran kali. Kasihan warga yang terkena dampak. Disisi lain kasihan juga petugas-petugas tiap hari nyebur ke kali untuk bersihkan sampah,”ujarnya.

Rencananya, Gus Yani akan menyiapkan satu unit ekskavator untuk melakukan normalisasi muara kali tersebut. Dengan tujuan agar pembersihan sampah dapat dilakukan secara maksimal. “Saya minta Dinas PU untuk segera menyiapkan 1 unit ekskavator untuk memaksimalkan proses normalisasi. Ini juga sebagai langkah antisipasi dan mitigasi banjir. Mudah-mudahan dapat dimaksimalkan sehingga tidak terjadi banjir,”pungkasnya.

Untuk diketahui banjir Kota kerap terjadi di musim hujan. Selain sedimentasi dan penyempitan badan saluran air. Juga, banyak sampah yang dibuang oleh warga Gresik. Kawasan perkotaan menjadi langganan banjir diantaranya Jalan Samanhudi Gresik. Dulu, pusat perdagangan di Kabupaten Gresik. (yad)

Mitigasi Bencana Banjir, Bupati Gresik Sidak Rumah Pompa Pulopancikan, Miris Penuh Sampah Selengkapnya

BMKG Paparkan Potensi Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Turunkan 19 Ekskavator di Kali Lamong


GRESIK,1minute.id – Musim hujan sudah tiba. Meski, intensitas masih rendah. Namun, sejumlah Kabupaten/kota lainnya curah hujan cukup tinggi. Akibatnya, bencana banjir , tanah longsor terjadi. 
Sebagian masyarakat  di bantaran aliran Kali Lamong mulai merasakan dampak banjir kiriman dari bagian hulu tersebut.

Banjir kiriman itu tentu menjadi evaluasi bagi Pemkab Gresik. Sebab, berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) puncak curah hujan diperkirakan terjadi antara Januari sampai Februari 2022. Ada waktu dua bulan bagi pemerintah dan masyarakat untuk melakukan mitigasi bencana.

Forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Gresik menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama BMKG di Ruang Mandala Bhakti Praja Kantor Bupati Gresik pada Senin, 15 November 2021. Rakor itu membahas mitigasi bencana. Mengantisipasi dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi dampak La Nina dan potensi bencana hidrometeorologi di Gresik.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan, curah hujan beberapa hari terakhir luar biasa. Dan, kondisi itu ancaman bencana banjir. Terutama Kali Lamon. “Kita ketahui curah hujan luar biasa, tetapi upaya kita sebagai Pemerintah Daerah berikhtiar untuk terus melakukan mitigasi bencana,”ujar Bupati Yani saat membuka acara tersebut. 

Bupati Fandi Akhmad Yani menambahkan jika tidak hanya pencegahan banjir yang harus diperhatikan, tetapi perlu diperhatikan juga mengenai penanganan banjir. Penanganan banjir ini menurut Bupati Yani meliputi diantaranya berapa lama durasi banjir yang terjadi, dan ketersediaan sarana penampungan sementara yang layak bagi korban terdampak banjir. 

Kali Lamong menjadi salah satu prioritas presiden melalui Perpres 80 tahun 2019 bahwasanya didalamnya tercantum mengenai pengendalian banjir Kali Lamong. Pemerintah Kabupaten Gresik di bawah kepemimpinan Bupati Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Aminatun Habibah melakukan upaya percepatan penanggulangan banjir Kali Lamong. Diantaranya adalah dengan melakukan komunikasi intens dengan BBWS untuk bisa mendapatkan izin kewenangan terkait normalisasi. 

“Alhamdulillah ini sudah berjalan, di Cerme sudah berjalan. Di Balongpanggang dan Benjeng ini jangan sampai berminggu-minggu tapi tidak surut. Kalau memang bisa dalam 1×24 jam bisa surut, itu yang akan kita lakukan,” ungkap Bupati Yani  Hingga Senin hari ini, total 19 alat berat dari berbagai pihak dikerahkan untuk normalisasi Kali Lamong. Bupati Yani juga menginstruksikan kepada Dinas PUPR agar segera menginformasikan apabila jumlah tersebut masih dirasa kurang. 

Selain Kali Lamong, Pemkab Gresik juga sudah melakukan ikhtiar di wilayah Desa Sumput, Kecamatan Driyorejo, lewat normalisasi Kali Avour. Sebelumnya ketika hujan turun, seketika itu juga wilayah tersebut banjir. Tetapi setelah dilakukan normalisasi Kali Avour, dalam waktu 1×24 jam air yang menggenang tersebut sudah habis. 

Sementara itu. Koordinator BMKG Jawa Timur Taufiq Hermawan, menyampaikan ancaman La Nina yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, puting beliung, dan sebagainya.  Taufiq menegaskan perlunya kesepahaman mengenai apa itu La Nina, hal ini karena masih banyak anggapan yang beredar bahwa La Nina diartikan sebagai badai. Taufiq meluruskan bahwa La Nina merupakan suatu fenomena cuaca global yang menyebabkan curah hujan menjadi lebih tinggi termasuk di wilayah Kabupaten Gresik. 

“Karena La Nina ini, curah hujan meningkat 2-70 persen ini yang perlu diwaspadai. Karena banjir ini utamanya terjadi karena tingginya curah hujan,”ujar Taufiq. 
Kepala Stasiun Klimatologi Malang Anung Suprayitno menambahkan, La Nina berefek paling tinggi di periode September-November, tetapi ini tidak lantas membuat bulan Desember 2021 hingga Februari 2022 curah hujan menjadi rendah. Hal ini lantaran pada bulan Desember-Februari merupakan periode yang menjadi puncak musim hujan. 

Selain dihadiri Forkopimda, Rakor ini juga dihadiri oleh pejabat dari OPD dan jajaran camat di lingkungan Kabupaten Gresik. Dalam kesempatan ini, diberikan juga dokumen peta rawan bencana dari BMKG Jatim kepada Pemerintah Kabupaten Gresik. (yad)

BMKG Paparkan Potensi Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Turunkan 19 Ekskavator di Kali Lamong Selengkapnya

Sinergi Pemkab dan Perusahaan di Kebomas Jadi Role Model Berkolaborasi Mitigasi Bencana


GRESIK,1minute.id – Pembangunan plengsengan penahan longsor sepanjang 80 meter di Dusun Margonoto, Kelurahan Ngargosari, Kecamatan Kebomas kelar. Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyebutkan, pembangunan plengsengan itu bentuk kolaborasi antara pemerintah dengan perusahaan.  

Anggaran pembangunannya gotong-royong melalui Corporate Sosial Responcibility (CSR)  enam perusahaan. Yaitu, PT. Multiguna Indonesia ; UD. Sumber Berkat ; PT. Surya Alaska Indonesia dan PT. Mahakarya Rotanindo. Kemudian, PT. Indospring serta PT. Segatama Lestari. Selain membangun plengsengan juga dilakukan penanaman pohon untuk menambah resapan air.

Gus Yani-sapaan akrab-Bupati Fandi Akhmad Yani mengapresiasi langkah responsif yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam mitigasi bencana. “Kami sangat berterima kasih atas kontribusi perushaaan dalam mitigasi bencana. Ini adalah bentuk kesadaran perusahaan yang merasa terpanggil dan peduli terhadap ligkungannya,”kata Gus Yani.

Saat ini hampir diseluruh wilayah di Indonesia sedang cuaca ekstrim, termasuk di Gresik yang rawan bencana hidrometeorologi. Perlu dilakukan mitigasi bencana guna meminimalisir dampak bencana tersebut. “Kami terus mendorong seluruh jajaran, termasuk para camat di wilayah risiko bencana untuk terus berkoordinasi stakeholder terkait dalam hal ini perusahaan di sekitar wilayah masing-masing. Gunanya adalah untuk membentuk kolaborasi termasuk dalam hal mitigasi bencana,”ujarnya.

Gus Yani mencontohkan wilayah Gresik Selatan, Driyorejo, Benjeng, Cerme dan Kedamean. Di Driyorejo, Camat bisa koordinasi dengan perusahaan sekitar membantu melakukan normalisasi Kali Avour. “Setidaknya ada peran perusahaan melalui CSR untuk melakukan normalisasi Kali Avour agar dapat meminimalisir terjadinya banjir di wilayah tersebut,”jelasnya.

“Kita dorong perushaaan untuk bersedia berkontribusi melalui CSR. Jadi antara pemerintah daerah dan perusahaaan mempunyai kewajiban yang sama untuk memberikan manfaat bagi masyarakat. Kami beharap masyarakat turut mendukung dan mensupport langkah ini,”imbuh Gus Yani. (yad)

Sinergi Pemkab dan Perusahaan di Kebomas Jadi Role Model Berkolaborasi Mitigasi Bencana Selengkapnya

Legislatif Gelar FGD, Berharap Normalisasi Kali Lamong Berjalan Efektif

FGD NORMALISASI KALI LAMONG: Wakil Ketua DPRD Gresik Mujid Riduan memberikan sosialisasi kepada masyarakat Desa Dapet, Kecamatan Balongpanggang pada Kamis, 28 Oktober 2021 (Foto: Istimewa)

GRESIK,1minute.id – Normalisasi Kali Lamong  di Gresik Selatan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik mendapat sokongan dari parlemen. Sejumlah anggota DPRD Gresik menggelar focus grup discussion (FGD) di Desa Dapet, Kecamatan Balongpanggang pada Kamis, 28 Oktober 2021.

Diskusi  bertemakan  Strategi Penanganan dan Upaya Pengendalian Banjir Kali Lamong dipimpin Wakil Ketua DPRD Gresik Mujib Riduan. Diskusi itu berlangsung gayeng. Dalam FGD Mujib Riduan mengajak masyarakat desa setempat untuk mendukung upaya Pemkab Gresik melakukan normalisasi Kali Lamong itu.

Harapan, problem banjir tahunan segera teratasi. Masyarakat tidak lagi waswas dan ekonomi masyarakat meningkat.  FGD dilakukan di Desa Dapet, karena satu dari tujuh desa di Kecamatan Balongpanggang itu menjadi langganan banjir akibat luapan Kali Lamong itu.

Menurut Wakil Ketua DPRD Gresik Mujid Riduan berdasarkan dari analisa lapangan, proses normalisasi Kali Lamong tersebut membutuhkan waktu dan persiapan matang. “Termasuk tahapan-tahapan normalisasi yang harus disosialisasikan agar tidak menimbulkan masalah lain,”ujar Mujid Riduan.

Ia melanjutkan dipastikan saat tahap pengerukan endapan, hal tersebut akan berdampak pada aktifitas warga. Khususnya sebagian lahan milik warga disepanjang bantaran Kali Lamong. Baik pertanian, tambak maupun kawasan pemukiman. “Untuk itu, sebelum pengerjaan dilakukan, masyarakat kami minta untuk mempersiapkan diri. Demi kepentingan bersama untuk terbebas dari banjir,” kata Ketua DPC PDI-P Gresik itu.

Salah satunya, dalam waktu dekat akan dilakukan mobilitas alat berat. Pihaknya berharap masyarakat kompak dan ikut berkontribusi selama proses normalisasi untuk penanganan banjir Kali Lamong itu. Sehingga banjir rutin yang melanda masyarakat Gresik Selatan dalam satu dekade terakhir segera teratasi.

Hal senada  disampaikan Ketua DPRD Gresik Much Abdul Qodir. Dalam rapat lanjutan KUA-PPAS, Badan Anggaran (Banggar) DPRD bersama tim anggaran Pemkab Gresik, pemerintah mengusulkan anggaran belanja sebesar Rp 8,3 miliar.

Rencananya, akan digunakan untuk membeli tujuh alat berat excavator dan biaya operasional untuk normalisasi Kali Lamong. Terlebih, usulan penambahan anggaran dari Pemkab Gresik itu belum termasuk dalam mega proyek normalisasi yang melibatkan pemerintah pusat dan provinsi. “Tentu kami mengapresiasi langkah tersebut. Kolaborasi ini diharapkan mampu mempercepat proses penanganan banjir,” kata Qodir.

Usulan tersebut tentunya akan segera ditindaklanjuti bersama Komisi III dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Sekaligus membahas teknis pelaksanaan normalisasi yang akan memprioritaskan kawasan terdampak. “Kami targetkan pembahasan ini segera rampung. Agar bisa segera dilakukan eksekusi,”ujar Abdul Qodir.

Pihaknya berharap pemerintah daerah juga mengusulkan pembangunan prioritas pada tahun anggaran (RA) 2022. “Khususnya fasilitas umum yang terdampak luapan. Baik itu jembatan dan jalan desa yang rusak akibat luapan,”tegas Qodir yang juga Ketua DPC PKB Gresik itu. 

Seperti diberitakan, Pemkab Gresik ngebut melakukan normalisasi Kali Lamong. Sebelum puncak musim hujan proyek yang masuk pemulihan ekonomi nasional (PEN) itu kelar. Bahkan, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menargetkan pekerjaan normalisasi tahap awal sepanjang 6 kilometer di Kecamatan Benjeng dan Balongpanggang kelar akhir November 2021.

Disisi lain, pembebasan lahan dilakukan di Kecamatan Cerme meliputi Desa Tambak Beras, Desa Jono, Desa Morowudi, Desa Putat Lor, dan Desa Sukoanyar, serta membangun Parapet di Desa Jono dan Tambakberas sepanjang 1,5 kilometer tuntas sebelum akhir tahun anggaran 2021. Selain itu, Pemkab juga melakukan pekerjaan pengerukan Avour Anak Sungai Brantas di Kecamatan Driyorejo. Panjangnya sekitar 7 kilometer dari Krikilan hingga Bambe. 

Kondisi Avour anak Sungai Brantas yang melintasi Kecamatan Driyorejo itu sangat memprihatinkan. Dangkal dan sempit. Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengajak pelaku usaha sekitar bersinergi dan kolaborasi melalui anggaran Corporate Social Responsibility (CSR). Pengerukan avour dimulai pada Rabu, 27 Oktober 2021. (yad)

Legislatif Gelar FGD, Berharap Normalisasi Kali Lamong Berjalan Efektif Selengkapnya

Bupati Ajak Pengusaha Mengubah Mindset dari Bantuan Sembako menjadi Pencegahan Bencana

GRESIK,1minute.id – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menemui Paguyuban Pengusaha Kecamatan Cerme dan Sekitarnya di Kecamatan Cerme pada Senin, 25 Oktober 2021. Bupati Fandi Akhmad Yani didampingi Sekretaris Daerah Gresik Achmad Washil Miftachul Rachman dan Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUT) Gresik Endoong Wahyukuntjoro, serta Camat Cerme Suyono dan Muspika setempat. 

Pertemuan itu membahas tentang penanggulangan bencana banjir tahunan Kali Lamong. Fandi Akhmad Yani menyampaikan pentingnya mitigasi bencana. Mitigasi bencana  adalah segala upaya untuk mengurangi risiko bencana. Program mitigasi bencana dapat dilakukan melalui pembangunan secara fisik maupun peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

“Upaya dan strategi inilah yang dituangkan dalam suatu program, dimana didalamnya ada persiapan secara fisik seperti normalisasi sungai maupun secara mental seperti peningkatan SDM dalam menghadapi bencana,”ungkap Bupati Fandi Akhmad Yani. Orang nomor satu di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik ini juga mengajak semua stakeholder untuk memaksimalkan dalam memanfaatkan BMKG dalam mitigasi bencana atau dalam hal yang berkaitan dengan cuaca seperti waktu tanam padi. 

Lebih lanjut, dalam dialog yang dihadiri 53 perusahaan dan 25 pengembang ini, Gus Yani-sapaan akrab-Bupati Fandi Akhmad Yani, mengajak seluruh pengusaha dan pengembang yang tergabung dalam Paguyuban untuk bersama-sama memupuk rasa empati dan mengubah mindset dalam kegiatan CSR-nya. “Kenapa kita tidak mengubah pola dari yang sebelumnya memberi bantuan sembako, beruba menjadi aksi bagaimana caranya mencegah bencana ini,”imbuhnya. 

Pemerintah, sambungnya, melalui Dinas Pekerjaan Umum yang berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS) sudah melakukan berbagai langkah. “Prioritas jangka pendek yang dilakukan adalah dengan cara normalisasi Kali Lamong dan anak sungainya dengan konstruksi parapet dan tanggul,”katanya.

Sementara itu, derdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim hujan terjadi pada Oktober 2021. Puncak musim hujan diperkirakan pada Januari-Februari 2022. (yad

Bupati Ajak Pengusaha Mengubah Mindset dari Bantuan Sembako menjadi Pencegahan Bencana Selengkapnya

Mitigasi Bencana, Bupati Gresik Kunjungi Stasiun BMKG Bawean

GRESIK,1minute.id – Sedia Payung Sebelum Hujan.  Pepatah itu sangat tepat ditujukan dalam kunjungan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani ke Stasiun Metodologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Pulau Bawean pada Senin, 18 Oktober 2021. Kedatangan Bupati Fandi Akhmad Yani didampingi Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Asep Heri dan Kepala Bagian Humas Pemkab Gresik disambut oleh Kepala BMKG Bawean Ari Widjajanto.

Fandi Akhmad Yani menyampaikan, kunjungan ke BMKG Bawean bertujuan untuk bersama-sama melakukan mitigasi bencana. Untuk memastikan cuaca ekstrem di Pulau Bawean mudah terdeteksi. Diharapkan dinas-dinas terkait segera melakukan koordinasi dengan BMKG Bawean. Baik di sektor perikanan,  pertanian hingga Dinas pekerjaan umum dan tata ruang (PUTR) mengantisipasi saat musim hujan, agar tidak terjadi banjir di Pulau Bawean. 

“BMKG menjadi satu komponen mitigasi bencana. Kami ingin memastikan cuaca ekstrem di pulau Bawean mudah-mudahan bisa terdeteksi. Dengan tujuan keselamatan warga di Pulau Bawean. Selain sinergi dengan dinas terkait, Sehingga kita tahu kapan akan ada bencana, curah hujan dan masa tanam, BMKG alat sudah lengkap Insya Allah sudah terukur,” ucapnya. 

Semantara Kepala Stasiun BMKG Bawean Ari Widjajanto menyebut, topografi wilayah Bawean sangat variatif. Sehingga potensi bencana sangat mungkin bisa terjadi. Salah satunya bencana banjir yang kerap terjadi di wilayah Pulau Putri-julukan-Pulau Bawean. “Potensi paling rawan ( Di Pulau Bawean) banjir. Seharusnya di Bawean tidak terjadi banjir. Karena wilayahnya dikelilingi laut dan pegunungan. Jadi air langsung keluar ke laut kalau memang lancar,”ungkapnya.(yad)

Mitigasi Bencana, Bupati Gresik Kunjungi Stasiun BMKG Bawean Selengkapnya