BNNK Gresik Tangkap Pemakai dan Pengedar SS Jaringan Lapas

GRESIK,1minute.id – Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) Gresik menciduk dua maniak narkoba. Dua tersangka itu bernama Eko Rusdiyanto, 32, warga Desa Sidowungu dan Khusnul Fauzi, 23, warga Desa Hulaan. Keduanya asal Kecamatan Menganti, Gresik.

Eko, ditengarai sebagai pengedar. Sedangkan, Fauzi, pemakai. Mereka ditangkap ditempat berbeda. Dalam pemeriksaan, kedua maniak sabu-sabu ini mendapatkan barang dari pengedar besar bernama Pucem, jaring lapas. 

Menurut Kepala BNNK Gresik AKBP Supriyanto, kali pertama yang dibekuk anggota BNNK Gresik adalah Fauzi. Pemuda 23 tahun ditangkap di sebuah bengkel di dekat rumahnya, Desa Hulaan, Kecamatan Menganti, Gresik.

“Tersangka KF ditangkap Selasa sore pukul 17.00,”terang perwira dua melati di pundak itu di kantor BNNK Gresik, Kamis 14 Januari 2021. Barang bukti yang diamankan satu poket sabu-sabu berat 0,5 gram dan sebuah gawai. “Pengakuan tersangka KF sudah dua tahun memakai sabu-sabu,”terang Supriyanto didampingi Kabag Umum BNNK Gresik Diaz Prananda. 

Selang 5 jam kemudian anggota mengamankan Eko Rusdiyanto. Pemuda 32 tahun ini ditengarai sebagai pengedar barang haram di Gresik Selatan. Ketika dibekuk anak buah AKBP Supriyanto menyita 7,2 gram, timbangan digital dan smartphone sebagai sarana bertransaksi. 

Kepada penyidik BNNK Gresik, Eko mengaku baru tiga bulan menjadi pengedar sabu-sabu.  Dia mendapatkan kristal bening itu dari seorang penghuni lapas. “Dua tersangka tidak saling kenal, tapi pengakuan mereka mendapatkan barang dari satu orang pengedar jaringan lapas,”kata Supriyanto. 

Eko membeli dari Pucem seharga Rp 1,1 juta pet gram. Eko lalu menjual sistem eceran. Paket hemat. “Eko menjual Rp  200 ribu per poket,”kata AKBP Supriyanto.  Eko mengaku beralih profesi sebagai pengedar SS karena usahanya berjualan ayam potong sepi. (*)