Waspada, Desa Banyuwangi Mengalami Banjir Rob, Climate Change Nyata

GRESIK,1minute.id – Seluler Musa, politisi Partai NasDem berdering pada Selasa malam, 4 Januari 2022. Saat itu, pukul 11 malam. Orang tersebut mengabarkan rumahnya di Desa Banyuwangi, Kecamatan Manyar, Gresik terendam air. Kabar itu membuat Musa kaget.

Sebab, tidak ada hujan tidak ada angin tiba-tiba banjir. Air bah menggenangi rumah,  tempat ibadah dan infrastruktur jalan. “Banjir karena rob,”kata Musa kepada 1minute.id pada Rabu, 5 Januari 2022. 
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik kondisi pasang naik air laut pada waktu-waktu tertentu atau banjir rob terjadi pada Selasa, 4 Januari 2022 pukul 22.00.

Dampak banjir rob itu, puluhan rumah warga di RT 06 s/d RT 13 tergenang 20–30 cm ; Jalan Desa tergenang 30 – 50 cm sepanjang 2 kilometer ; 2 tempat Ibadah tergenang 10 – 20 cm ; 2 Sekolah tergenang 20 – 30 cm dan 1 Poskesdes tergenang 20 – 30 cm.  Banjir Rob surut pada Rabu, 5 Januari 2022 pukul 01.00. 

Musa menambahkan, banjir rob ini sebagai alarm bagi masyarakat. “Ini peringatan kepada kita semua, khususnya pemerintah, dampak reklamasi pantai dan climate change (perubahan iklim) makin nyata di depan mata,”katanya. Fenomena yang dialami masyarakat Desa Banyuwangi ini kali pertama terjadi. 

Terpisah, Kepala BPDB Gresik Tarso Sagito dalam laporannya menyebutkan banjir rob di Desa Banyuwangi, Kecamatan Manyar, Gresik terjadi di koordinat -7.085670 – 112.589401. Kejadian sekitar pukul 22.00. “Saat itu puncak pasang laut,”kata Tarso. Namun, genangan air akibat banjir rob surut total pukul 01.00 pada Rabu, 5 Januari 2021. (yad)