Mentan SYL Tegaskan Wabah PMK Ringan, Tidak Menular kepada Manusia 

GRESIK,1minute.id – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Lempo melakukan kerja di Desa Sembung, Kecamatan Wringinanom pada Selasa, 10 Mei 2022. Kunjungan kerja ini untuk memantau perkembangan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan sapi.

Berdasarkan data Dinas Peternakan Pemprov Jatim sebanyak 1.247 ekor sapi di Kabupaten Gresik, Lamongan, Sidoarjo dan Mojokerto terjangkit PMK. Di Kabupaten Gresik dilaporkan ada 402 ekor sapi tersebar di 5 Kecamatan dan 22 Desa terjangkit PMK. Kedatangan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Lempo (SYL) disambut oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.

Pada kesempatan itu, Mentan YSL meminta masyarakat tidak panik. Sebab, saat ini terdeteksi adalah termasuk yang paling ringan. Berdasarkan hasil tes menunjukkan bahwa angka kematiannya sangat rendah yakni 1,1 persen dari total ternak yang terinfeksi. “PMK ini tidak menular atau menginfeksi manusia,”tegas SYL.

SYL menegaskan pihaknya turun memantau perkembangan wabah PMK pada hewan sapi merupakan bentuk dari sinergi penanganan PMK ini seluruh kekuatan pemerintah khususnya di jajaran kementerian pertanian, bersama dengan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten untuk bekerja bersama-sama secara serius.

“Saya memberikan apresiasi kepada Bupati yang sudah turun tangan, dan juga Gubernur yang juga turun berada di lapangan bersama para kepala dinas termasuk dokter-dokter hewan yang saat ini sudah kita turunkan juga,” ujar SYL. Dalam kunjungan itu, SYL memberikan bantuan berupa desinfektan, antibiotik, vitamin, anti radang, APD dan -handsprayer electric-untuk bisa digunakan dalam penanggulangan wabah PMK.

Hal senada diungkapkan oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bahwa PMK yang menyerang hewan ternak ini tidak menular kepada manusia. “Ini yang harus kita sampaikan kepada masyarakat, Insya Allah PMK bisa kita selesaikan. Karena ini virus, maka kita berikan vitamin selagi menunggu vaksin yang akan diberikan dari Kementan,”ujar Bupati Yani.

Fandi Akhmad Yani menambahkan  Pemerintah Kabupaten Gresik sudah melakukan koordinasi dengan seluruh OPD dan Camat termasuk juga kepala desa untuk melakukan pendataan yang valid dan terukur, berapa jumlah ternak yang sakit dan yang sehat.
“Disamping itu, kami juga akan melakukan kerja sama dengan Universitas Airlangga untuk bisa mendampingi beberapa dokter hewan yang ditugaskan di Kabupaten Gresik untuk mengecek kondisi sapi yang sedang sakit. Kami tadi melihat beberapa ekor yang sudah disuntikkan vitamin, dan menunjukkan potensi kesembuhan,”terangnya. (yad)