Wabah PMK Merebak, Polisi Melakukan Penyekatan Perbatasan dan Pemeriksaan Hewan 

GRESIK,1minute.id – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan sapi membikin peternak waswas. Apalagi, menjelang Idul Adha. Polisi tidak menginginkan wabah PMK meluas yang berpotensi menambah keresahan peternak dan warga di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik.

Polisi melakukan penyekatan di sejumlah titik perbatasan. Antara lain, perbatasan Kabupaten Lamongan, Kota Surabaya, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Sidoarjo. Selain itu, petugas juga memeriksa hewan ternak masuk dan keluar Gresik untuk mencegah penyebaran PMK. 

“Langkah ini adalah intruksi langsung dari bapak Kapolri dan Kapolda Jatim. Sasarannya di daerah perbatasan, lakukan pemeriksaan terhadap truk atau kendaraan yang memuat hewan ternak,”kata Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis saat memimpin apel sebelum penyekatan pada Selasa malam pada 10 Mei 2022.

Alumnus Akpol 2002 ini memimpin langsung penyekatan di Simpang 4 Segoromadu yang berbatasan langsung dengan Kota Surabaya. Sejumlah personil disiagakan di lokasi untuk memantau arus kendaraan. “Penyekatan. Wabah PMK mendapat atensi lebih karena penyebarannya sangat cepat. Tadi Menteri Pertanian juga sudah melakukan peninjauan di Kabupaten Gresik,”imbuhnya. 

Mantan Kapolres Ponorogo itu menambahkan pihaknya juga menggandeng dinas terkait dalam melakukan penanggulangan PMK. Antara lain Dinas Pertanian dan Diskoperindag Gresik. Langkah ini menjadi upaya pencegahan. 

Seperti diberitakan, Kabupaten Gresik sudah ditetapkan status kejadian luar biasa (KLB) bersama Sidoarjo, Mojokerto dan Lamongan. Serta dua kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan data Dinas Peternakan Pemprov Jatim sebanyak 1.247 ekor sapi di Kabupaten Gresik, Lamongan, Sidoarjo dan Mojokerto terjangkit PMK. Di Kabupaten Gresik dilaporkan ada 402 ekor sapi tersebar di 5 Kecamatan dan 22 Desa terjangkit PMK. Sebanyak 305 ekor sapi sembuh. Puluhan ekor lain mati. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Lempo meminta masyarakat tidak panik. Sebab, saat ini terdeteksi adalah termasuk yang paling ringan. Berdasarkan hasil tes menunjukkan bahwa angka kematiannya sangat rendah yakni 1,1 persen dari total ternak yang terinfeksi. (yad)