Pulau Bawean Petheng Dhedet, Warga Gunakan Senter Gawai, Bupati Gresik Kecewa Kinerja PLN UP 3 Gresik

GRESIK,1minute.id – Pulau Bawean petheng ndedet bergiliran. Hampir sepuluh hari terakhir ini, pelanggan setrum milik perusahaan listrik negara (PLN) di Bawean tidak bisa menikmati listrik sepanjang hari. 

Kondisi yang dialami warga di Pulau Putri-sebutan lain-Pulau Bawean itu membuat Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani kecewa dengan pelayanan PLN Unit Pelayanan (UP) 3 Gresik, penyuplai aliran listrik di Pulau terluar dari Kabupaten Gresik itu.

Kekecewaan orang nomor satu di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik itu disebabkan manajemen PLN UP Gresik ditengarai tidak memaksimalkan ikhtiar pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik yang telah memfasilitasi menggunakan KRI dr Soeharso, milik TNI Angkatan Laut untuk pengangkutan kebutuhan bahan bakar Compressed Natural Gas (CNG) untuk pembangkit listrik di Pulau Bawean akibat cuaca buruk. 

“Kami sudah siapkan KRI dr Soeharso, diskresi Bupati luar biasa lo ini untuk warga Pulau Bawean, tapi tidak dimanfaatkan dengan optimal oleh PLN UP 3 Gresik dan PJB UP Gresik. Warga pulau Bawean masih mengalami pemadaman bergilir hingga hari ini,” ujarnya.

Padahal, lanjutnya,  dua hari sebelum KRI dr Soeharso berangkat, PLN UP 3 Gresik dan PJB UP Gresik menyanggupi mengirim 20 genset. Namun, faktanya genset yang dikirim ke Bawean jumlahnya jauh di bawah itu. Hal ini pun membuat Bupati milenial itu emosi lantaran warganya yang di Pulau Bawean masih mengalami pemadaman secara bergilir.

Dan, sampai hari ini, Kamis, 5 Januari 2022, pemadaman listrik masih terjadi di Bawean. Pemadaman bergilir.  “Wes pokok’e PLN dan PJB pelayanane buruk,” ucapnya dengan nada agak meninggi.

Seperti diberitakan 1minute.id  sebanyak 595 orang akhirnya bisa “mudik” ke tanah kelahiran di Pulau Bawean pada Kamis, 29 Desember 2022. Mereka bisa berlayar dan merayakan Tahun Baru di kampung halamannya. Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengantarkan langsung ratusan penumpang tujuan Pulau Bawean di Dermaga Madura, Mako Koarmada II, Surabaya. Mereka berlayar dengan menumpang KRI dr Soeharso 590 secara gratis.

Selain penumpang, KRI dr Soeharso itu membawa logistik sembako untuk keperluan warga Bawean akibat cuaca buruk.  Kapal perang itu milik TNI AL itu hadir setelah Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani berkirim surat meminta bantuan kepada Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono. Isi suratnya : 

Menindak lanjuti Surat Pengumuman Nomor : PG.2/BPTD- XI/XII/2022 yang dikeluarkan oleh Korsatpel BPTD Wilayah XI Provinsi Jawa Timur tanggal 23 Desember 2022, serta memperhatikan peringatan untuk menunda berlayar dari pelabuhan Gresik ke Pulau Bawean yang memperkirakan gelombang tinggi diatas 2.0 meter dari Marine Weather Service dan Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika Maritime Perak Surabaya, sehingga kegiatan pelayaran yang menghubungkan lintas penyeberangan Gresik P. bawean dan sebaliknya untuk mengangkut penumpang dan barang mengalami penundaan.

Dengan kondisi sebagaimana tersebut, berakibat terhambatnya fungsi distribusi logistik sembako dan evakuasi warga yang tertahan di Pulau Bawean serta tertundanya pengiriman bahan bakar Compressed Natural Gas (CNG) untuk suplai Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Bawean, sehubungan hal tersebut mohon bantuan armada kapal sampai keadaan cuaca membaik.

Dapat kami sampaikan bahwa jumlah potensi penumpang. logistik sembako serta bahan bakar CNG yang tidak terangkut:

1. Dari Pelabuhan Gresik 500 (lima ratus) orang: 2. Dari Pelabuhan Bawean: 600 (enam ratus) orang: 3. Logistik Sembako: 241 (dua ratus empat puluh satu) Ton. 4. Bahan Bakar CNG: +12 (dua belas) unit.

Pemadaman secara bergiliran di 42 Desa di pulau Bawean itu mengganggu aktivitas warga Bawean. Termasuk aktivitas pendidikan. Kondisi ini juga dirasakan sejumlah sekolah. Salah satunya, UPT SDN 387 Gresik, Desa Telukjatidawang, Kecamatan Tambak. 

“Mengganggu sekali bapak. Selama pemadaman bergilir itu kami tidak bisa melakukan kegiatan yang berhubungan dengan IT. Ruang kelas pun juga gelap selama KBM, kasihan para siswa,” kata Waluyo Iskak, Kepala UPT SDN 387 Gresik kepada wartawan. Pemadaman listrik PLN di Pulau Bawean dilakukan secara bergilir. Rerata listrik menyala 7 jam per hari. 

Sementara itu, Manajer PLN UP3 Gresik Bustani Hadi Wijaya memohon maaf kepada masyarakat Bawean. “Semoga cuaca dan gelombang laut akan membaik kedepannya, sehingga 2 unit kapal LCT kami dapat beroperasi normal memasok kebutuhan CNG dan pasokan listrik di Bawean kembali normal, Kami juga berterima kasih atas dukungan dan perhatian yang luar biasa dari Bapak Bupati Gresik khususnya dalam percepatan penanganan pasokan listrik untuk Bawean,” kata Bustani dalam siaran pers yang diterima 1minute.id pada Kamis, 5 Desember 2022. (yad)