Festival Damarkurung 2023 di Kampung Asu , Khazanah Baru Hadirkan Goresan 250 Siswa Sekolah Dasar 

GRESIK,1minute.id – Damarkurung Festive 2023 digelar di Kampung Asu Jalan HOS Cokroaminoto, Kelurahan Bedilan, Kecamatan/Kabupaten Gresik. Sebanyak 250 Damarkurung karya siswa sekolah dasar yang dipajang dalam festival seni Damarkurung terbesar tahun ini.

Festival Damarkurung ini digelar sampai Minggu, 9 April 2023. Ratusan lukisan hasil goresan tangan bocah-bocah dari tiga sekolah  di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik ini. Yakni, SD Negeri Bedilan mewakili kawasan pesisir ; SD Setiabudi mewakili multikultural dan SD Petrokimia Gresik mewakili kawasan elit.  Goresan tangan siswa dari tiga sekolah ini itu menambahkan khazanah baru tentang imajinasi dalam lukisan berbentuk kubus yang dipopulerkan mastro pelukis Damarkurung almarhumah Masmundari itu.

Menurut kurator Festival Damarkurung Novan Effendy, sebanyak 520 karya yang terkumpul dari tiga lembaga pendidikan di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik itu. “Yang kami pajang hanya 250 karya,” ujar Novan Efendi ditemui wartawan 1minute.id di lokasi Festival Damarkurung di Kampung Asu pada Jumat malam, 7 April 2023.

Ia mengatakan, ratusan karya lainnya tidak bisa dipajang bukan karena hasil lukisan mereka jelek sehingga tidak layak untuk ditampilkan. “Karya mereka tidak bisa dipajang karena proses kreatif mereka belum rampung,” katanya. Pihaknya,memberikan batasan waktu selama 14 hari kepada semua siswa dari tiga sekolah itu untuk menyelesaikan 2 lembar lukisan. “Nah, selama 14 hari, hasil dikumpulkan. Ada yang belum selesai menggambar,” terangnya. 

Ratusan karya ini memiliki kekhasan masing-masing. Siswa SD Bedilan memiliki karakter lukisan cenderung liar, tidak punya aturan, warna sangat mencolok, dan garisnya sangat kasar. Kemudian, siswa di SD Setiabudi, mereka dari kelas sosial menengah, gambar cenderung rapi, topik yang diambil aktual . Ia mencontohkan saat ini, lagi viral tentang es krim china. “Sehingga ikon-ikon itu tampak dalam karya, warna lebih pastel (soft) dan ada penambahan lagi warna di tambahi kerlap-kerlip,” terangnya. 

KURATOR : Novan Effendy, kurator Damarkurung Festive 2023 ( Foto : Chusnul Cahyadi/1minute.id)

Kemudian, hasil gambar siswa SD Petrokimia Gresik yang tergolong kawasan elit objek gambar rumah, sekolah, tempat ibadah dan pabrik. “Ada menceritakan betapa pabrik itu sangat penting bagi mereka. Sehingga, ikon digambarkan oleh mereka. Itu kadang-kadang bagi orang dewasa terlewatkan,” terang Novan Effendy. 

Damarkurung kurung yang menggantung di sebuah gang sempit banyak bangunan kuno itu memanjang sekitar 100 meteran. Nyala damarkurung itu berwarna beda. Ada yang berwarna kekuningan dan warna putih. “Itu menunjukkan perubahan dalam nyala lampion karena teknologi lampu,” ujarnya. Selain itu, Damarkurung yang dipajang sebagai menggunakan bahan daur ulang.  “Ada seratus Damarkurung menggunakan bahan daur ulang,” ujarnya.

Dalam buku Grissee Kota Bandar cetakan kedua Damarkurung , salah satu ikon Gresik telah menjadi aset nasional. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menetapkan Damarkurung sebagai Warisan Budaya dan Tak Benda (WBTB). (yad)