Jelang  Nataru Harga Kebutuhan Pokok Stabil, Sekda Washil : Pemkab Gresik Siapkan 6 Langkah Tekan Inflasi

GRESIK,1minute.id – Achmad Washil Miftachul Rachman semringah. Sekretaris Daerah (Sekda) Gresik itu hatinya berbunga-bunga karena harga kebutuhan pokok di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik stabil. Enam program yang dilakukan oleh Pemkab Gresik bisa mengerem kenaikkan harga kebutuhan pokok menjelang liburan Natal dan Tahun Baru.

“Hasil sidak pasar harga cenderung stabil, bahkan ada yang cenderung turun karena pasokan sesuai dengan yang diharapkan. Insya Allah sampai akhir tahun ini tidak permasalahan terkait pasokan harga kebutuhan pokok,” ujar Sekda Gresik Achmad Washil Miftachul Rachmandi sela inspeksi mendadak (sidak) pengendalian harga menjelang Natal dan tahun baru (Nataru) di Pasar Baru Gresik pada Jumat, 15 Desember 2023.

Sekitar pukul 07.50 WIB, Washil tiba di Pasar Baru Gresik di Jalan Gubernur Suryo, Gresik. Ia langsung menuju stan penjual bahan pokok alias toko kelontong. Kali pertama yang ditanyakan adalah harga beras, lalu minyak goreng, telur, daging ayam, daging sapi hingga cabai dan bawang. Harga beras premium pabrikan ada kecenderungan naik. Namun, kenaikan harga beras premium itu tertekan karena gelontoran beras bulog. Beras bulog Rp 55 ribu per 5 kilogram. Sedangkan, harga beras premium pabrikan cenderung naik. Harga berkisar diatas Rp 70 ribu setiap sak dengan berat 5 kilogram.

“Stok aman, suplai dari bulog tidak ada kendala, minyak juga cenderung tidak ada kendala,” katanya. Bagaimana dengan daya beli masyarakat? Menurut Washil, menjelang nataru ada lonjakan pembelian karena aktivitas di nataru, terutama diliburan akan banyak orang berbelanja disini.

“Saya rasa aman untuj posisi sekarang, baik pasar tradisional maupun pasar modern,” tegasnya. Terkendali harga kebutuhan pokok itu, menurut Washil, karena pemerintah melakukan cawe-cawe untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok tersebut. 

Washil mengatakan, pihaknya  telah membuat enam langkah pengendalian harga kebutuhan pokok menjelang liburan Natal dan Tahun Baru.  Diantarnya, pertama, sidak pasar ;  kedua, pangan (pasar) murah ;  ketiga konsep koordinasi antarwilayah “Alhamdulillah Kabupaten Gresik juga melakukan hal terkait koordinasi dengan Kabupaten/kota lainnya,” katanya. Kemudian keempat, subsidi transportasi, kelima penanaman tanaman yang support harga yang kecenderungan naik. 

Ia mencontohkan harga cabai. “Dari Rp 100 ribu sekarang dibawah Rp 80 ribu per kilogram,” katanya. Pengendalian harga kebutuhan secara ketat ini, diklaim bisa mengerem angka inflasi di Kota Industri-sebutan Lain-Kabupaten Gresik. Saat ini, angka inflasi di Kabupaten Gresik “hanya” 0,26 persen. “Kurang dari 1 persen,” tegasnya. (yad)