Intensitas Hujan Tinggi, Sungai Bengawan Solo dan Kali Lamong di Gresik Meluap, Ratusan Rumah Tergenang Banjir 

GRESIK,1minute.id – Intensitas hujan tinggi membuat air dua sungai melintas di Kabupaten Gresik meluap. Dua sungai itu adalah yakni Sungai Bengawan Solo di Gresik Utara dan Kali Lamong di Gresik Selatan. Akibat meluapnya dua sungai itu, ratusan rumah, puluhan hektar sawah, jalan lingkungan dan jalan poros desa tergenang air. 

Meluapnya air di DAS Bengawan Solo dan mengenangi sejumlah rumah di Desa Sembayat, Kecamatan Manyar menjadi fonomena baru pascapembangunan Bandung Gerak Sembayat (BGS) di Desa Sidomukti, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik. Sebab, sejak ada BGS itu sejumlah desa yang berada di Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo “terbebas” banjir. Bahkan, pada 2019 lalu, air di sungai terpanjang di Pulau Jawa itu sempat kering alias Sat. Sehingga warga bisa jalan kaki menyeberang sungai itu.

Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik sekitar jam 4 sore atau pukul 16.00 WIB air Bengawan Solo meluap. Di Desa Sembayat, Kecamatan Manyar terdapat empat rumah yang tergenangi air banjir dengan ketinggian sekitar 40 centimeter. Sedangkan, di Desa/Kecamatan Bungah, air bah mengenangi Jalan poros Desa (JPD) ketinggian antara 20 hingga 40 centimer sepanjang 400 meter.

“Banjir di aliran DAS Bengawan Solo ini karena Intensitas hujan tinggi beberapa hari belakangan ini,” kata Pelaksana Tugas Kepala Satuan Pelaksana (Ka.Satlak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik Suyono pada Kamis, 8 Februari 2024.

Sementara itu, banjir luapan Kali Lamong masih terlihat di sejumlah desa di kecamatan Menganti. Masih merujuk data dari BPBD Gresik, banjir luapan Kali Lamong masih terlihat di Kompleks Perumahan Omah Indah Menganti di Desa Bringkang dan Kompleks Perumahan Graha Menganti 2. 

Di Perumahan Omah Indah Menganti sebanyak 700 unit rumah tergenangi air setinggi mata kaki orang dewasa sampai 10 centimeter,  Jalan Poros Desa sepanjang 300 meter dan 

Jalan lingkungan sepanjang 600 meter dengan ketinggian air  10- 30 cm. “Di perumahan Omah Indah ini bila tidak hujan di bagian hulu berpotensi surut,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Satuan Pelaksana (Satlak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik Suyono pada Kamis, 8 Februari 2024.

Sedangkan, di kompleks perumahan Graha Menganti 2 genangan air masih terlihat di Jalan lingkungan dengan ketinggian 10 – 35 cm sepanjang 900 m , Jalan poros desa tergenang 10-35 cm serta fasilitas umum yakni masjid dan sekolah dasar.

Kemudian di Desa Mojotengah, di kompleks perumahan Menganti Emas genangan air di jalan lingkungan ketinggian 5 – 10 cm, jalan poros Desa (JPD) sepanjang 0,5 kilometer dengan ketinggian air 5 – 10 cm dan area persawahan seluas lebih kurang 30 Ha. “Genangan air di rumah warga sudah surut,” jelas Suyono yang juga Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Gresik ini.

Pihaknya bersama stakeholder lainnya telah melakukan assessment ke lokasi terdampak dan berkoordinasi dengan Kecamatan. “Kami juga melakukan pendistribusian nasi bungkus sebanyak 600 bungkus di Perum Omah indah dan Perum Graha 2,” terangnya. BPBD Gresik mengerahkan sejumlah perahu karet untuk melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir tersebut.  (yad)