Tugas BPD Sosialisasi, Jangan Kaget Ada Petugas Memakai Hazmat Datangi Warga

GRESIK,1minute.id – Tugas kemanusian kini sudah menunggu para pengurus perkumpulan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Gresik. Tugas kemanusiaan sehari pascakepengurusan dikukuhkan adalah mensosialisasikan Tracing, Testing & Treatment (3T), salah satu upaya Pemkab Gresik dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Tracing yang dilakukan oleh petugas terdiri dari anggota Babinsa, Bhabinkamtibmas dan bidan desa dilakukan mulai pagi. “Tracing untuk menindaklanjuti terhadap warga yang terpapar sesuai data dari pusat.Biasanya setiap pagi ada update data baru warga baru yang terpapar Covid-19,”kata Bupati Fandi Akhmad Yani saat mengukuhkan Pengurus Perkumpulan BPD Gresik periode 2021-2026 pada Rabu, 4 Agustus 2021.

Bupati yang juga Komandan Satgas Covid-19 Gresik ditugaskan untuk mengisi data laboratorium jejaring pemeriksaan Covid-19 pada aplikasi New-all Record (NAR). Setiap ada satu warga yang dinyatakan positif Covid, maka tim tracing akan mengambil test swab kepada minimal 15 orang disekitar pasien yang bersangkutan. Selain keluarga, para tetangga dekat serta orang yang telah kontak erat langsung akan diperiksa.

“Tolong para anggota BPD ini ikut mensosialisasikan hal ini kepada seluruh masyarakat. Jangan kaget apabila ada petugas yang berpakaian hazmat lengkap mendatanginya untuk melakukan pemeriksaan pada masyarakat,”kata Gus Yani-sapaan akrab-Bupati Fandi Akhmad Yani.

Menurut Gus Yani, Dandim 0817 Gresik dan Kapolres Gresik telah menginstruksikan jajaran dibawahkan untuk memperkuat tugas  petugas puskesmas dan bidan desa melakukann 3T ini. Mereka akan dibekali aplikasi Sistem Informasi Pelacakan (SiLacak) yang dikelola Kementerian Kesehatan (Kemenkes). 

Selain itu, tugas kemanusian BPD lainnya adalah sosialisasi dan menghimbau kepada masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri (Isoman) untuk mau dirujuk ke Gelora Joko Samudro (G-JOS) yang telah ditetapkan sebagai rumah sakit lapangan indoor untuk isolasi terpusat (Isoter). Di G-JOS ini, warga yang terpapar mendapatkan pengawasan dari tenaga kesehatan (nakes) bahkan ada dokter spesialis. Di isoter ini, bila pasien membutuhkan oksigen telah disiapkan. 

“Sampaikan bahwa isolasi terpusat lebih aman dan terkontrol. Semua fasilitas yang dibutuhkan mulai dari oksigen, obat-obatan serta dokter spesialis juga telah disiapkan. Silahkan para BPD bersama semua tokoh masyarakat di desa untuk ikut meyakinkan masyarakat isoman agar mau dibawa ke G-JOS,”tandas Gus Yani. (yad)