Budaya Baru Belanja Kuliner Online , Volume Sampah Rumah Tangga Meningkat Dua Kali Lipat


GRESIK,1minute.id – Pemerintah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 23 Agustus 2021. Perpanjangan kali ketiga dengan pelbagai syarat utu bertujuan untuk mencegah persebaran coronavirus disease 2019 (Covid-19).

Pembatasan kegiatan masyarakat mendongkrak melonjaknya animo masyarakat untuk berbelanja online. Ini kabar menggembirakan. Pasalnya, animo masyarakat itu bisa membangkitkan ekonomi. Khususnya untuk usaha kecil menengah dan mikro (UMKM) di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik. Diantaranya bisnis kuliner. Kebijakan take a way atawa bungkus. 

Disisi lain, meningkatnya budaya baru di era pandemi Covid-19 berdampak pada meningkatnya volume sampah rumah di Gresik. Bagaimana antisipasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik?

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik Mokh Najikh dikonfirmasi tidak mengelak adanya peningkatanvolume sampah rumahtangga sejak PPKM. Ia menyebutkan kebijakan restoran, rumah makan maupun warung hanya melayani pembelian secara take away meningkatkan volume sampah rumah tangga. Sampah rumah tangga meningkatkan dua kali lipat. Sebelum, PPKM volume sampah rumah tangga berkisar 170-an meter kubik (m³) per hari. 

“Sejak PPKM sampah rumah tangga mencapai 300 meter kubik perhari,”ujar mantan Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Gresik ini pada Senin, 16 Agustus 2021. Ratusan meter kubik sampah itu yang ditampung di tempat pembuangan akhir (TPA) Ngipik di Kelurahan Ngipik, Kecamatan Gresik. Peningkatan volume sampah rumah tangga, imbuh Najikh, telah diantisipasi dengan menempatkan backhoe atau alat berat untuk membantu menempatkan sampah ke lahan yang tersedia. 

“(TPA Ngipik) masih cukup,”tegas Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Gresik periode 2010 itu. Najik telah mengecek langsung TPA Ngipik untuk memastikan lahan tetap mencukupi untuk menampung sampah rumah warga Kota Santri yang berjumlah 1,3 juta jiwa itu. (yad)