Bupati Akan Mereaktivasi Poedak Galery, Pusat Oleh-oleh Dilengkapi Klinik Revitalisasi Ekspor

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (foto: ist)

GRESIK,1minute.id –  Selangkah lagi Poedak Galery akan kembali beroperasi. Hampir dua tahun pusat kuliner dan galeri produk unggulan UMKM Gresik berlokasi di bekas terminal minibus wisatawan relegi Maulana Malik Ibrahim di Jalan Pahlawan, Gresik itu tutup.

Wabah coronavirus disease 2019 yang memaksa pusat kuliner dan oleh-oleh Khas Gresik itu harus berhenti beroperasi. Nah, Jumat, 10 September 2021, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengumpulkan 31 UMKM di Pendapa Bupati di Jalan KH Wachid Hasyim, Gresik itu. Mereka berkumpul terkait rencana Pemkab Gresik untuk melakukan reaktivasi Poedak Galery. 

Bupati Fandi Akhmad Yani menyatakan, saat ini Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo dan Gresik) sudah berada di Level 2. Zona kuning artinya tingkat resiko persebaran Covid-19 rendah. Dan, zona hijau untuk daerah yang tidak ada kasus Covid-19. Pemerintah, katanya, harus bergerak cepat melakukan pemulihan ekonomi. 

Salah satunya, dengan membuka kembali Poedak Galery. Menghadirkan kembali pelaku UMKM di lokasi tersebut. Tentunya, dengan kemasan dan inovasi yang berbeda.”Sudah saatnya memikirkan pemulihan ekonomi. Tentu disertai dengan serbuan vaksinasi,”kata Gus Yani-sapaan akrab-Bupati Fandi Akhmad Yani.

Ia menambahkan, sejak diresmikan pada tahun lalu, Poedak Galery hanya beroperasi beberapa bulan. Kemudian, datang wabah Covid-19 yang menyerang segala sektor. Termasuk pelaku UMKM. Poedak Galery, sebut Gus Yani, sentra oleh-oleh khas Gresik menjadi rumah bagi pelaku UMKM. Bahkan, ada penambahan program baru disana.

Yakni, klinik revitalisasi ekspor bersama Bea Cukai Gresik. Tujuannya, mengajak pelaku UMKM berani ekspor serta mengembangkan potensi yang ada. Misalnya, meningkatkan kualitas produk. Meliputi kemasan dan sebagainya. “Soal izin, nanti urusan pemerintah dan Bea Cukai Gresik. Pelaku UMKM tidak perlu takut produknya untuk di ekspor. Yang perlu dilakukan adalah mengembangkan kualitas produk,”jelasnya.

Kapan kepastian UMKM yang bersedia menempati Poedak Galery, Gus Yani menyebut, secara teknis akan dibahas oleh tim dari pelaku UMKM. “Prinsipnya, Poedak Galery menjadi rumah bersama. Termasuk hadirnya Bea Cukai dan Bank Gresik sebagai suport terhadap pelaku UMKM,”tegasnya didampingi Ketua TP PKK Nurul Haromaini Ali. 

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perindag (Diskoperindag) Agus Budiono menambahkan, sejak pandemi melanda, Poedak Galery tutup total. Tidak ada aktivitas apapun. “Berkat pak bupati, Poedak Galery akan dibuka lagi dengan kemasan baru. Tentu tujuannya pemulihan ekonomi nasional,” tambah Agus Budiono.

Rencananya, sentra kuliner dan oleh-oleh khas gresik tersebut akan dibuka lagi pada akhir September 2021. Saat ini tengah membahas mengenai teknis bersama pelaku UMKM. Dalam kegiatan tersebut Kepala Bea Cukai Gresik Bier Budy Kismulyanto menyebut, di Gresik sudah ada produk UMKM yang ekspor keluar negeri. 

“Ada sambel, kopi, legen dan beberapa produk asli Gresik yang sudah ekspor ke Hongkong. Ternyata pengepul di Hongkong ekspor lagi ke Eropa dan Turki,”kata Bier Budy.  Bea Cukai Gresik juga melakukan pendampingin izin hingga ke pemerintah pusat. Semua berjalan lancar. “Insya Allah  peran kita semua akan membantu mengembangkan pelaku UMKM di Gresik,”tandasnya.(yad)