Normalisasi Kali Lamong Dikebut, Dulu Lebar Selangkah dan Dangkal

GRESIK,1minute.id – Proyek normalisasi Kali Lamong terus dikebut.  Sebelum puncak musim hujan proyek tahap pertama yang masuk agenda pemulihan ekonomi nasional (PEN) itu kelar. Bahkan, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menargetkan pekerjaan  normalisasi tahap awal sepanjang 6 kilometer di Kecamatan Benjeng dan Balongpanggang kelar akhir November 2021.

Disisi lain, pembebasan lahan dilakukan di Kecamatan Cerme meliputi Desa Tambak Beras, Desa Jono, Desa Morowudi, Desa Putat Lor, dan Desa Sukoanyar, serta membangun Parapet di Desa Jono dan Tambakberas sepanjang 1,5 kilometer tuntas sebelum akhir tahun anggaran 2021.

Bupati Fandi Akhmad Yani terlihat puas perkembangan pekerjaan proyek normalisasi Kali Lamong. Sebanyak 12 alat berat dikerahkan untuk melakukan normalisasi Kali Lamong. Sebab, pendangkalan Kali Lamong sangat parah dimana-mana. Lebar Kali Lamong sangat sempit. 

“Dulu dangkal dan lebarnya hanya selangkah. Sekarang sudah lebih dalam dan lebih lebar,”kata Gus Yani-sapaan-Fandi Akhmad Yani ketika berdialog bersama anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Gresik pada Selasa, 26 Oktober 2021.

Gus Yani menegaskan penanganan Kali Lamong merupakan salah satu prioritas era Gresik Baru. Sebab, banjir Kali Lamong bagai menjadi tradisi bencana tahunan. Puluhan tahun. Kerugian yang alami masyarakat di sepanjang aliran Kali Lamong mencapai puluhan miliar pertahun. Bahkan, pernah menimbulkan korban jiwa dari masyarakat yang terdampak. 

Dari kajian di lapangan, masalah timbul karena kondisi sungai yang relatif dangkal, dan secara kontur beda tinggi permukaannya tidak terlalu jauh. Sementara daya tampung air Kali Lamong saat ini hanya 250 m³/detik. Sedangkan, debit air hujan bisa mencapai 700 m³/ tahunnya. Ketika hujan lebat, air tidak tertampung dan membanjiri puluhan desa sedikitnya tersebar di enam kecamatan. Yakni, Balongpanggang, Benjeng, Cerme, Menganti, Kedamean sampai Kebomas terdampak banjir. Rumah, area persawahan, tambak maupun infrastruktur jalan.

“Semoga ikhtiar ini bisa bermanfaat bagi masyarakat di Gresik Selatan,”kata Gus Yani. Karena itu Kali Lamong harus menjadi prioritas pusat, hal ini berdasarkan Perpres nomor.80 / 2019 mengenai Percepatan Pembangunan Ekonomi Nasional dimana wilayah Kali Lamong masuk didalamnya. (yad)